Meskipun dilakukan dengan intensitas lebih rendah, zumba dapat membuat tetap bugar dan semangat pada bulan puasa. Irama musik yang mengiringi zumba juga dapat memicu perasaan bahagia dan membuatnya lebih menyenangkan.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Zumba merupakan olahraga yang cocok dilakukan pada sore atau malam hari selama bulan puasa. Olahraga yang biasa disebut sebagai dance cardio itu dapat membantu membakar kalori dan menjaga badan agar tetap bugar. Selain itu, zumba juga dapat memberikan efek positif pada kesehatan mental seseorang karena diiringi alunan musik dan gerakan yang menyenangkan.
Pendiri dan pelatih zumba di Urban Cardio Dance (tempat latihan zumba) di Jakarta, Fadilman Mansyur, mengatakan, berpuasa bukan suatu penghalang untuk berolahraga. Meskipun dilakukan dengan intensitas lebih rendah, zumba dapat membantu seseorang untuk tetap bugar dan semangat menjalani aktivitas pada bulan puasa.
Menurut Fadiman, zumba tidak hanya sebagai sarana untuk membuat tubuh lebih bugar dan sehat selama berpuasa, latihan zumba juga dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan gerakan yang mudah diikuti dan sesuai dengan kondisi tubuh, zumba dapat membakar hingga 600 kalori dalam waktu latihan 50 menit. Adapun waktu yang tepat untuk mengikuti kelas zumba saat bulan puasa adalah satu atau dua jam sebelum berbuka.
"Olahraga zumba cocok dilakukan saat sore atau malam hari jika sedang berpuasa. Kalau sore pada jam 16.00-17.00 menjelang berbuka. Bisa juga setelah berbuka pada jam 19.00-20.00. Waktunya disarankan 50 menit saja," ujar Fadilman, Minggu (9/4/2023).
Sebelum melakukan gerakan inti, para peserta zumba harus melakukan pemanasan sekitar delapan menit untuk melemaskan otot-otot yang kaku, serta memusatkan konsentrasi pada irama lagu. Setelah itu, peserta baru bisa melakukan gerakan inti zumba. Beberapa gerakan tersebut ialah salsa, reggaeton, merengue, dan cumbia.
"Jika sedang berpuasa, jangan memilih gerakan zumba dengan tempo yang terlalu cepat. Harus disesuaikan dengan kondisi tubuh," kata Fadilman.
Fadilman mengatakan, setelah berolahraga, pendinginan juga cukup penting dilakukan untuk meregangkan otot-otot yang telah digunakan selama gerakan inti zumba. Pendinginan bisa dilakukan dengan melemaskan otot serta mengatur napas untuk membantu menurunkan detak jantung.
Selain itu, sebelum melakukan zumba saat berpuasa, peserta harus memastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik dan tidak merasa pusing. Setiap instruktur zumba juga harus memastikan kondisi peserta dalam keadaan baik dan memberi kebebasan bagi peserta untuk tidak melanjutkan latihan jika sudah tidak kuat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika melakukan zumba saat puasa. Tubuh harus tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air putih yang cukup sebelum dan sesudah zumba. Saat berbuka puasa, makanan yang dikonsumsi pun tidak boleh berlebihan.
Jika sedang berpuasa, jangan memilih gerakan zumba dengan tempo yang terlalu cepat. Harus disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Olahraga yang menyenangkan
Sejak satu tahun terakhir, karyawati di Jakarta Selatan, Evita Rossalia (27), rutin melakukan zumba. Bagi dia, irama musik yang mengiringi gerakan zumba dapat memicu perasaan bahagia dan membuat zumba menjadi olahraga yang menyenangkan.
Variasi musik pengiring zumba tidak hanya menggunakan musik Amerika Latin saja, tetapi juga menggunakan lagu-lagu keluaran terbaru mulai dari pop, dangdut, hingga lagu Korea. Hal tersebut membuat Evita antusias dan bersemangat dalam berolahraga.
Evita biasanya melakukan zumba tiga hingga empat kali dalam satu minggu pada hari biasa. Namun, pada bulan puasa, ia memangkas waktu zumba menjadi dua kali dalam satu minggu.
Saat berpuasa, Evita lebih sering melakukan zumba pada sore hari menjelang berbuka. Menurut dia, waktu tersebut lebih cocok untuknya karena tidak mengganggu berbagai aktivitas setelah berbuka puasa. Zumba pun telah memberi berbagai manfaat lain bagi Evita, di antaranya perut menjadi lebih ramping.
"Jika melakukan zumba dengan benar dan rutin, maka olahraga ini bisa mengecilkan beberapa bagian tubuh, seperti perut, paha, dan lengan," ujar Evita.
Saat ini, banyak masyarakat yang tertarik mengikuti kelas zumba secara daring. Salah satu pengikut kelas zumba daring ialah karyawati di Jakarta Pusat Nabila Safitri (24). Ia terlebih dahulu mendaftarkan diri dan melakukan pembayaran sebelum diberi tautan aplikasi zoom yang dapat diakses pada waktu olahraga.
Sebelum berolahraga melalui pelatihan daring, Nabila terlebih dahulu mendapatkan materi dari pelatih zumba. Pelatih pun menjelaskan mengenai berbagai gerakan zumba yang akan diberikan, serta manfaat gerakan tersebut.