Dihukum FIFA, Persikabo 1973 Pertahankan Posisi Presiden Klub
Presiden Persikabo 1973 Bimo Wirjasoekarta dijatuhi hukuman oleh FIFA akibat polemik dengan mantan pemain, Alex Do Santos Goncalves. Masalah itu hadir karena keputusan sepihak PSSI mengurangi gaji pemain di musim 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
DOKUMENTASI PSSI
Presiden Persikabo 1973 Bimo Wirjasoekarta (kedua dari kiri) dan mantan pemain Alex Dos Santos Goncalves (kedua dari kanan) menandatangani surat perjanjian damai di Kantor PSSI, Jakarta, 24 Desember 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Komite Etik FIFA, Selasa (4/4/2023), menjatuhkan hukuman larangan beraktivitas sepak bola selama dua tahun dan denda 10.000 franc Swiss atau sekitar Rp 165 juta kepada Presiden Persikabo 1973 Bimo Wirjasoekarta. Meski mendapat sanksi keras dari otoritas sepak bola dunia, tim ”Laskar Padjadjaran” tetap mempertahankan Bimo sebagai orang nomor satu di klub itu.
”(Komite etik) menemukan dia bersalah atas tindakan intimidasi, paksaan, ancaman, dan eksploitasi terhadap pemain. Majelis hakim (komite etik) dengan bulat menganggap Tuan Wirjasoekarta melanggar Pasal 24 (perlindungan integritas fisik dan mental), Pasal 26 (penyalahgunaan posisi), dan Pasal 14 (tugas umum) Kode Etik FIFA 2023,” tulis pernyataan resmi FIFA.
Untuk sementara, hukuman larangan Bimo beraktivitas di sepak bola nasional dan internasional selama dua tahun itu ditangguhkan oleh FIFA. Pasalnya, FIFA memberikan masa percobaan kepada Bimo selama tiga tahun.
”FIFA memiliki sikap tegas terhadap segala bentuk pelecehan dalam sepak bola. Komite etik menangani semua kasus sejalan dengan kode etik. FIFA menyediakan sistem whistle blowing yang rahasia, berdedikasi, sangat aman, dan berbasis daring sehingga individu yang melaporkan masalah tetap aman,” lanjut FIFA.
Dewan Komite Etik FIFA telah menerima laporan kasus Alex ini, November 2021. Proses hukum itu pun menjadi perhatian Asosiasi Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Federasi Internasional Pesepak Bola Profesional (FIFPro).
TANGKAPAN LAYAR
Unggahan mantan pemain Persikabo 1973, Alex Dos Santos Goncalves, dalam akun Instagram-nya, Rabu (5/3/2023). Alex menanggapi putusan Komite Etik FIFA kepada Presiden Persikabo Bimo Wirjasoekarta.
Merujuk masa penangguhan itu, Sekretaris Persikabo 1973 Rini Sudiro menuturkan, Bimo tidak akan mundur atau dicopot dari jabatan sebagai presiden klub. ”Karena hukuman itu tunduk pada masa percobaan, maka larangan aktivitas itu tidak berlaku. Dengan demikian, Bimo Wirjasoekarta tetap dapat menjalankan fungsinya sebagai Presiden Persikabo 1973 tanpa batas,” ujar Rini, Rabu (5/4/2023).
Rini menambahkan, putusan itu belum final dan mengikat karena masih bisa diajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Terkait hal itu, lanjutnya, pihak klub tengah melakukan analisis secara teliti sebelum menentukan langkah banding dalam beberapa hari mendatang.
Polemik mantan pemain
Hukuman FIFA kepada Bimo itu berkaitan dengan polemik antara Persikabo dan mantan penyerang mereka di Liga 1 2022, Alex Dos Santos Goncalves. Pemain asal Brasil itu sempat membuat unggahan di media sosial, awal November 2021, yang mengeluhkan gajinya tidak dibayar penuh oleh klub sejak Liga 1 dihentikan akibat pandemi, awal Maret 2020.
Alex pun melaporkan Persikabo ke Kamar Penyelesaian Sengketa FIFA. Badan FIFA itu memenangkan Alex sehingga Persikabo diminta untuk membayar penuh gaji Alex selama musim 2020.
Setelah kompetisi terhenti, manajemen Persikabo mengeklaim telah membayar gaji sang pemain sesuai dengan surat keputusan PSSI. Dalam surat itu, PSSI memutuskan bahwa klub hanya perlu membayar 25 persen dari nilai kontrak pemain akibat kondisi kahar Covid-19. Persentase pemotongan gaji itu ditolak oleh Alex.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Striker Alex Dos Santos Goncalves (depan) saat masih menjadi pemain Persela Lamongan berebut bola dengan bek Perseru Badak Lampung, Anthony Paul Golec (belakang), dalam Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/9/2019). Laga tunda Perseru Badak Lampung melawan Persela ini berakhir imbang 1-1.
Alex menanggapi positif hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada Presiden Persikabo. Ia mengatakan, perjuangan untuk mendapatkan haknya sebagai pesepak bola profesional telah berbuah manis.
Akhirnya kebenaran terungkap, sepak bola bukan tempat tanpa hukum, pemain adalah manusia dan pantas dihormati! Berjuang untuk hak-hak Anda.
”Akhirnya kebenaran terungkap, sepak bola bukan tempat tanpa hukum, pemain adalah manusia dan pantas dihormati! Berjuang untuk hak-hak Anda!” ucap Alex dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @pafamily1990.
Bak sinetron
Selama akhir 2021, polemik Alex bersama Persikabo sempat menampilkan episode-episode bak drama sinetron. Setelah Alex curhat di akun media sosialnya dan melaporkan perlakuan Persikabo ke FIFA, manajemen Laskar Padjadjaran tidak tinggal diam.
Bimo sempat melaporkan Alex ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan dugaan pencemaran nama baik klub. Akibat permasalahan itu, Alex pun tidak bisa melanjutkan kariernya di Indonesia karena Persikabo enggan mengeluarkan exit permit only (EPO) yang dibutuhkan untuk mengurus visa kerja. Akibatnya, Alex tidak bisa bermain untuk klubnya di musim 2021, Persita Tangerang.
Untuk menyelesaikan konflik itu, Alex mendapat dukungan dari Pemerintah Brasil dan APPI. Pada 24 Desember 2021, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memfasilitasi perjanjian damai antara Persikabo dan Alex.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Striker Alex Dos Santos Goncalves (depan) saat masih menjadi pemain Persela Lamongan berebut bola dengan bek Perseru Badak Lampung, Anthony Paul Golec (belakang), dalam Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/9/2019). Laga tunda Perseru Badak Lampung melawan Persela ini berakhir imbang 1-1.
”Manajemen Persikabo telah berupaya dengan baik untuk mencarikan solusi yang tidak merugikan semua pihak. Kami percaya bahwa Persikabo sebagai anggota PSSI telah dikelola secara profesional,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Desember 2021.
Dalam perjanjian damai itu, Alex menyampaikan permohonan maaf atas unggahannya mengenai Persikabo di media sosial. Kemudian, Alex juga meminta kepada FIFA untuk membatalkan putusan Kamar Penyelesaian Sengketa FIFA serta mencabut laporan kepada Komite Etik FIFA.
Di sisi lain, Persikabo pun mencabut laporan pencemaran nama baik ke kepolisian. Manajemen Laskar Padjadjaran juga diminta menyerahkan surat izin untuk meninggalkan wilayah Indonesia atas nama Alex.
Setelah dilepas Persita, Desember 2021, Alex melanjutkan kariernya di Brasil. Pada musim ini, ia membela klub Monsoon FC, yang berkompetisi di Liga Wilayah Porto Alegre.