Dari peluang membuat semifinal sesama pemain Indonesia pada ganda campuran Spanyol Masters, nomor ini tinggal menyisakan satu wakil di laga empat besar. Wakil tersisa itu adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MADRID, JUMAT - Dari peluang besar menempatkan empat wakil pada perempat final ganda campuran turnamen bulu tangkis Spanyol Masters, kini Indonesia hanya menyisakan satu pasangan pada semifinal nomor itu. Kesempatan memiliki satu finalis dengan jalan mulus hilang karena pasangan pelapis di pelatnas utama tak tampil konsisten, justru ketika berada dalam posisi unggul atas lawan.
Ketidakmatangan dalam mempertahankan keunggulan itu, salah satunya, diperlihatkan Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow ketika berhadapan dengan Mathias Thyrri/Amelie Magelund (Denmark) pada perempat final. Di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, Jumat (31/3/2023), Amri/Winny kalah dengan skor 20-22, 21-11, 19-21 setelah unggul lebih dulu pada setiap gim.
Padahal, jika Amri/Winny memenangi pertandingan, Indonesia dipastikan memiliki satu wakil di final tanpa hambatan karena akan terjadi semifinal antara sesama pemain “Merah Putih”. Dalam paruh bawah undian, pemenang laga Amri/Winny melawan Thyrri/Magelund dijadwalkan bertemu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti atau Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang bersaing pada perempat final lain. Laga itu akhirnya dimenangi Praveen/Melati, 21-18, 16-21, 21-18.
Bermain pada perempat final kedua turnamen BWF World Tour pada tahun ini—Spanyol Masters berlevel Super 300—Amri/Winny masih harus belajar menjaga fokus meski dalam posisi unggul. Kesalahan, yang membuat mereka kehilangan gim pertama meski unggul lebih dulu, terulang pada gim ketiga.
Pada gim pembuka, peraih tiga gelar juara turnamen international series/challenge pada 2022 itu mendapat game point lebih dulu pada skor 20-18. Adapun pada gim ketiga, Amri/Winny bahkan unggul hingga enam poin pada posisi 14-8. Namun, lawan berbalik unggul sejak bisa menyamakan skor menjadi 16-16.
Dalam skor akhir kedua gim tersebut, pasangan Indonesia peringkat ke-49 dunia tersebut kehilangan poin dengan cepat, baik karena kesalahan sendiri atau terkecoh lawan saat servis. Thyrri mengecoh dengan flick service, yang membuat kok melambung ke belakang, menjelang akhir gim pertama dan ketiga. Amri tak bisa mengantisipasi gerakan Thyrri tersebut.
Pasangan pelapis harus belajar untuk tampil lebih tenang di sepanjang laga, termasuk saat posisi unggul dan momen kritis menjelang skor akhir.
Sehari sebelumnya, momen serupa dialami Adnan/Nita, juga saat melawan Thyrri/Magelund. Ganda Indonesia yang berpasangan sejak Oktober 2022 itu kalah 21-15, 14-21, 20-22 setelah unggul 14-9 pada gim ketiga.
Seperti dikatakan pelatih ganda campuran pelatnas Amon Santoso, pasangan pelapis harus belajar untuk tampil lebih tenang di sepanjang laga, termasuk saat posisi unggul dan momen kritis menjelang skor akhir. Apalagi, persaingan dalam turnamaen BWF World Tour lebih ketat dibandingkan ajang BWF Super 100 dan level international series/challenge yang lebih sering mereka ikuti.
Dengan terhentinya langkah tiga dari empat wakil, yang semula bisa menciptakan dua laga perempat final antara sesama pemain Indonesia, Praveen/Melati menjadi andalan tersisa. Pasangan senior itu menata kembali performa mereka setelah absen dari turnamen selama enam bulan pada paruh kedua 2022 karena cedera pinggang Praveen. Mereka akan menjalani semifinal pertama sejak mencapai tahap itu pada Kejuaraan Asia, April 2022.
Tahun ini, Praveen/Melati mengikuti empat turnamen sebelum tampil di Spanyol, dengan hasil terbaik babak kedua di All England. Pasangan yang pernah menempati peringkat keempat dunia itu adala juara All England 2020, serta Denmark dan Perancis Terbuka 2019.
Pada ganda putri, Indonesia tak menyisakan wakil setelah Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Alessya Rose kalah dari Liu Sheng Shu/Tan Ning (China) 21-11, 21-14. Hasil serupa terjadi di ganda putra, setelah pasangan nomor satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah dari pasangan Taiwan, Lee Fang Chih/Lee Fang Jen, 21-15, 20-22, 19-21. Adapun Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan harus mengakui keunggulan Ren Xiangyu/Tan Qiang (China), 16-21, 15-21.
Dengan demikian, selain Praveen/Melati, Indonesia hanya diwakili tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung di semifinal. Tunggal putri peringkat ke-12 dunia itu menang atas pemain Denmark, Line Christophersen, 21-10, 21-17, untuk menghadapi unggulan pertama asal Spanyol, Carolina Marin, Sabtu ini.