Erick Thohir Akan Berunding dengan FIFA Terkait Piala Dunia U-20
Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan bertemu dengan pihak FIFA pada Rabu (29/3/2022) di Doha, Qatar. Mereka akan berunding terkait nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang semakin genting.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Seusai menegaskan upaya pemerintah untuk mendorong Piala Dunia U-20 agar tetap diadakan di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengutus Erick Thohir untuk menemui FIFA. Jadwalnya, pertemuan akan dilakukan di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023). Erick diminta merundingkan nasib Indonesia yang terancam batal menjadi tuan rumah ajang sepak bola dunia terbesar kedua itu.
Hal ini disampaikan Erick dalam acara konferensi pers yang diadakan di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3) malam. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut mengatakan, ia akan berusaha berdiskusi dengan FIFA demi mencari penyelesaian dari masalah ini. Ia berharap mendapatkan hasil terbaik dari upaya perundingan itu.
Saya mendapat instruksi dari Presiden untuk segera bertolak dan berdiplomasi demi mencari solusi bagi sepak bola Indonesia. Karena Piala Dunia U-20 adalah acara FIFA, tentu kita harus mengedepankan pandangan mereka terlebih dahulu dan seperti apa konsekuensinya.
”Saya mendapat instruksi dari Presiden untuk segera bertolak dan berdiplomasi (dengan FIFA) demi mencari solusi bagi sepak bola Indonesia. Karena Piala Dunia U-20 adalah acara FIFA, tentu kita harus mengedepankan pandangan mereka terlebih dahulu dan seperti apa konsekuensinya. Dari situ baru kita mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian terbaik,” tutur Erick.
Sebelumnya, rumor tentang pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia ini disebabkan karena ada penolakan terhadap timnas Israel yang menjadi salah satu peserta dalam ajang tersebut. FIFA pun sampai membatalkan proses drawing yang seharusnya dilakukan di Bali pada 31 Maret 2023 akibat polemik penolakan Israel semakin nyaring terdengar dari berbagai pihak, salah satunya Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster.
Baru-baru ini, FIFA menghapus cuplikan lagu Weird Genius berjudul ”Glorious” dari seluruh media sosialnya. Lagu yang digadang-gadang menjadi lagu resmi Piala Dunia U-20 2023 ini juga dihapus dari situs resmi miliki PSSI. Beberapa pihak berspekulasi penghapusan tersebut sekaligus pertanda pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, sedangkan yang lain berpendapat hal ini belum tentu pembatalan sudah final.
Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro berpendapat, status tuan rumah Piala Dunia U-20 milik Indonesia belum resmi dicabut karena pernyataan resminya belum tiba. Ia menilai ada peluang bagi Indonesia untuk dapat menyakinkan FIFA untuk tetap mengadakan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
”Penghapusan soundtrack tersebut bukan sebagai peringatan seperti pembatalan drawing. Mungkin, pencabutan soundtrack ini untuk melihat apakah negara yang mau mengajukan diri sebagai tuan rumah benar-benar sudah siap atau tidak. Jadi, diberi kekosongan terlebih dahulu. Harapan kita hanya pada lobi-lobi yang dilakukan Pak Erick. Kita masih memiliki waktu untuk hal itu,” tutur Ignatius (Kompas.id, Selasa, 28 Maret 2023).
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah sedang berusaha mencari jalan keluar dari masalah ini. Sebelum ada keputusan resmi pembatalan tuan rumah, pemerintah akan berusaha berdiskusi dengan FIFA untuk menyelesaikan masalah. Ia pun menjelaskan, keikutsertaan Israel dalam laga ini tidak diketahui Indonesia ketika resmi mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2019.
Pasalnya, kualifikasi Israel dalam laga ini terjadi pada 2022. Presiden pun menegaskan, ikutnya Israel dalam ajang Piala Dunia tersebut juga tidak ada kaitannya dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Jokowi mengatakan, berdasarkan prinsip kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan konstitusi, Indonesia bakal terus mendukung bangsa Palestina dalam perjuangannya.
”Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik. Saat ini, FIFA telah mengetahui adanya penolakan terhadap tim Israel di Piala Dunia U-20. Ajang bola dunia ini seharusnya menjadi kehormatan bagi Indonesia karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Penyelenggaraan even olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia,” tutur Presiden Jokowi.
Pandangan serupa disampaikan oleh pelatih timnas sepak bola Indonesia Shin Tae-yong. ”Olahraga adalah olahraga,” jawabnya, singkat, ketika ditanya terkait pendapat soal pernyataan Jokowi. Shin percaya, pemerintah melalui PSSI yang sedang merundingkan nasib sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 ini, bisa membalikkan kembali keadaan agar ajang tersebut tetap dapat diselenggarakan di Indonesia.