Napoli Membuka Lembaran Baru di Pentas Elite Eropa
Untuk pertama kalinya, Napoli menembus perempat final Liga Champions usai mereka menang agregat 5-0 atas Eintracht Frankfurt di 16 besar. Napoli pun ingin terus menuliskan sejarah baru di pentas terelite Eropa tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AP PHOTO/GREGORIO BORGIA
Pemain Napoli Piotr Zielinski (kanan), berselebrasi setelah ia mencetak gol ketiga timnya saat pertandingan sepak bola laga kedua babak 16 besar Liga Champions antara SSC Napoli dan Eintracht Frankfurt di Stadion Diego Armando Maradona di Napoli, Italia, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB. Napoli menang 3-0 pada laga itu sehingga melaju ke perempat final dengan agregat 5-0.
NAPOLI, KAMIS – Tim Italia yang sedang naik daun, Napoli menghancurkan wakil Jerman Eintracht Frankfurt 3-0 dalam laga kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Diego Armando Maradona, Kamis (16/3/2023). Hasil itu membuat ”Si Keledai Kecil” menyempurnakan keunggulan agregat menjadi 5-0 dan berhak melaju ke perempat final untuk pertama kali sepanjang sejarah klub asal selatan ”Negeri Spageti” tersebut.
”Ini adalah malam yang indah, kami menikmati potongan sejarah ini untuk mencapai perempat final. Kemudian, kami akan fokus memikirkan tantangan selanjutnya. Kami membuktikan bahwa kami adalah tim yang benar-benar bisa diperhitungkan, kami telah masuk delapan tim teratas Eropa. Kami akan terus memainkan sepak bola kami dan melihat di mana kami berakhir, yang terpenting memberikan segalanya dan tetap menikmatinya,” ujar bek sayap kanan sekaligus kapten Napoli Giovanni Di Lorenzo kepada Sky Sport Italia selepas pertandingan tersebut.
Dalam laga itu, Napoli membukukan gol pertama melalui penyerang Victor Osimhen di menit 45+2. Gol itu berawal dari umpan silang pemain sayap kanan Matteo Politano dari sisi kanan. Osimhen di dalam kotak penalti melakukan loncatan tinggi untuk menyambut bola. Lalu, dia menggerakkan kepala untuk menanduk bola dan mengarahkannya ke sudut kanan gawang yan jauh dari jangkauan kiper Frankfurt Kevin Trapp.
Pada menit ke-53, Osimhen menggandakan keunggulan timnya. Kali ini, gol bermula dari umpan datar terarah Di Lorenzo dari sisi kanan kotak penalti ke muka gawang. Osimhen yang berdiri bebas melakukan sontekan untuk menceploskan bola ke gawang yang kosong.
Pemain Napoli Victor Osimhen berada di gawang setelah ia mencetak gol kedua pada pertandingan laga kedua babak 16 besar Liga Champions antara SSC Napoli dan Eintracht Frankfurt di Stadion Diego Armando Maradona di Napoli, Italia, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB. Napoli menang 3-0 pada laga itu sehingga melaju ke perempat final dengan agregat 5-0.
Gol itu membuat Osimhen menjadi orang Nigeria pertama yang mencetak dua gol pada laga fase gugur Liga Champions. ”Rasanya luar biasa, ini adalah kemenangan besar untuk tim. Kami ingin terus seperti ini di babak berikutnya dan kami siap untuk itu,” kata Osimhen seusai pertandingan.
Gelandang Piotr Zielinski menutup kemenangan timnya dengan gol dari titik 12 pas di menit ke-64. Penalti diberikan wasit usai Zielinski dijatuhkan gelandang Frankfurt Djibril Sow dua menit sebelumnya. ”Dari segi kuantitas dan kualitas, kami melakukannya dengan sangat baik. Kami harus terus seperti ini karena masih banyak laga yang mesti dilalui di Serie A Liga Italia dan juga di Liga Champions,” tutur Zielinski pasca pertandingan.
Tiga wakil Italia
Selain mengukir sejarahnya sendiri, Napoli pun membuat Italia kembali mengirim tiga wakil di perempat final Liga Champions sejak musim 2005/2006. Sebelumnya, AC Milan dan Inter Milan sudah lebih dahulu melaju ke babak delapan besar tersebut. ”Sungguh luar biasa melihat dua tim Italia lainnya di perempat final. Itu bagus untuk sepak bola kami,” tegas Di Lorenzo.
Napoli, AC Milan, dan Inter Milan akan menghadapi salah satu dari Manchester City, Chelsea, Real Madrid, Bayern Munchen, dan Benfica. Proses pengundian bagan perempat final hingga final dilakukan pada Jumat (17/3). Pengundian itu memungkinkan laga derbi tim dari satu negara ataupun reuni klub yang telah bertemu di penyisihan grup, seperti Inter dan Bayern, serta Milan dan Chelsea.
Kami akan terus memainkan sepak bola kami dan melihat di mana kami berakhir, yang terpenting memberikan segalanya dan tetap menikmatinya.
AFP/TIZIANA FABI
Penyerang Napoli asal Nigeria Victor Osimhen (kiri) dan bek Frankfurt asal Prancis Evan N'Dicka berebut bola pada pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara SSC Napoli dan Eintracht Frankfurt di Stadion Diego-Maradona di Naples pada, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB. Napoli menang 3-0 pada laga itu sehingga melaju ke perempat final dengan agregat 5-0.
”Siapa pun lawannya nanti, kami ingin memainkan sepak bola kami dan lolos ke babak berikutnya. Saya pikir semua calon lawan adalah tim besar, tetapi kami bisa bertarung dengan siapa saja. Kami sadar dengan kekuatan kami, siapa pun yang kami dapatkan, kami akan berjuang dan memberikan segalanya untuk terus menulis sejarah,” terang Zielinski.
Adapun Napoli menjelma dari tim yang tidak diperhitungkan menjadi salah satu unggulan di Liga Champions musim ini. Bahkan, secara statistik, ”Gli Azzurri” alias ”Si Biru” adalah tim terbaik di antara kontestan perempat final. Mereka mengemas 25 gol dan baru kemasukan enam gol dari penyisihan grup ke 16 besar. Satu-satunya tim yang mendekati rekor itu, yakni Benfica yang membukukan 23 gol dan kebobolan delapan gol. Tim kaya-raya dan bertabur bintang, seperti Manchester City membukukan 22 gol dan kebobolan tiga gol.
”Saya pikir tim lain harus takut dengan Napoli. Kami dalam kondisi yang sangat baik dan setiap orang yang menghadapi kami mesti berjuang untuk mendapatkan hasil. Para penggemar juga berada tepat di belakang kami, saya pikir kami bisa melakukan hal-hal hebat musim ini,” ungkap Zielinski yang berambisi membawa Napoli menjuarai Serie A dan Liga Champions musim ini.
Pelatih Frankfurt Oliver Glasner mengatakan, Napoli pantas menang dan menembus perempat final Liga Champions. ”Kami mencoba semuanya tetapi Napoli terlalu bagus. Mereka bergerak di level teratas dan menunjukkan kepada kami batasannya. Meskipun demikian, saya bangga dengan apa yang dicapai tim di Liga Champions pertama mereka (selepas ikut Liga Champions yang masih bernama Piala Champions pada musim 1959/1960),” pungkasnya dikutip Eintracht.de.