Real Madrid memetik kemenangan penting atas Espanyol sebelum memasuki pekan krusial. Tertinggal lebih dulu, “Los Blancos” mampu membalikkan keadaan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MADRID, MINGGU – Real Madrid bangkit dari ketertinggalan untuk kemudian berbalik menang 3-1 atas tamunya, Espanyol, di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Sabtu (11/3/2023) malam WIB. Hasil laga itu adalah kemenangan pertama Real setelah melalui tiga laga tanpa kemenangan. Tiga poin dari Espanyol ini berarti sangat penting bagi Real yang akan memasuki pekan-pekan krusial.
Sepekan mendatang atau pada pertengahan Maret 2023, Real akan menghadapi dua pertandingan penentu menghadapi Liverpool di pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa dan melawat ke markas Barcelona di pertemuan kedua semifinal Piala Raja Spanyol. Langkah Real di Liga Champions terbilang lebih ringan setelah kemenangan besar 5-2 di markas Liverpool. Namun, Liverpool akan mengerahkan segenap cara agar lolos dari lubang jarum.
Ujian lebih berat akan dilalui Real saat bertandang ke markas Barca. Pada pertemuan pertama di Stadion Santiago Bernabeu, Real takluk 0-1 akibat gol bunuh diri bek Eder Militao. Butuh upaya ekstra keras dari Real untuk memetik kemenangan di Stadion Camp Nou, markas Barca. Real terakhir kali memetik kemenangan di Camp Nou adalah pada Oktober 2021.
Butuh suasana yang kondusif di internal tim untuk melewati dua pertandingan berat tersebut. Kemenangan atas Espanyol sangat membantu mengangkat kepercayaan diri pemain Real yang sulit meraih tiga poin sejak kemenangan mengesankan 5-2 atas Liverpool. Real ditahan imbang Atletico 0-0, kalah 0-1 dari Barca, dan ditahan imbang Real Betis di Liga Spanyol. Akibatnya, selisih poin Real dengan Barca di puncak klasemen melebar menjadi sembilan poin.
“Kami membutuhkan tiga poin. Ini awal pekan yang sangat penting, dengan Liga Champions dan el clasico. Kami (akan masuk ke pekan krusial) dengan dinamika yang baik. Mudah-mudahan, kami bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan hari Rabu (melawan Liverpool), yang bisa memiliki banyak jebakan, dan kami harus menghindarinya,” tutur Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti, setelah pertandingan menghadapi Espanyol.
Tambahan tiga poin dari Espanyol kembali memperpendek selisih poin Real dengan Barca menjadi enam poin. Akan tetapi, jarak antara kedua tim teratas di klasemen sementara itu berpotensi kembali menjadi sembilan poin apabila Barca mampu menundukkan Atletic Bilbao pada Senin (13/3/2023) dini hari WIB.
Pengaruh psikis
Melewati tiga pertandingan tanpa kemenangan begitu mempengaruhi psikis para pemai Real. Bermain di hadapan pendukung sendiri, Real seperti lupa cara meneror gawang lawan dan mencetak gol. Sejak pertandingan dimulai, Espanyol lebih banyak mengancam pertahanan Real. Tim besutan pelatih Diego Martinez itu menerapkan formasi dasar 4-4-2 dengan Martin Braithwaite dan Joselu berduet di lini serang.
Pertandingan itu memberi kami kepercayaan diri untuk menghadapi pekan yang rumit. Ketika ruang terbuka, kami adalah tim yang memiliki pemain sangat cepat di depan (untuk memanfaatkan peluang. (Nacho)
Joselu bahkan mampu membawa Espanyol unggul lebih dulu saat pertandingan baru berjalan tujuh menit. Menerima umpan silang dari Ruben Sanchez, Joselu mengarahkan bola ke tiang kanan jauh yang tidak mampu dijangkau kiper Real, Thibaut Courtois. Eduaro Camavinga, yang didapuk menjadi bek kiri menggantikan David Alaba, kurang optimal dalam mencegah penetrasi Sanchez. Real saat ini masih krisis bek kiri setelah Alaba absen dan Ferland Mendy dibekap cedera.
Walau unggul lebih dulu, Espanyol tidak mengendurkan intensitas serangan. Mereka tetap menebar ancaman melalui Joselu. Namun, Courtois dengan sigap mementahkan sederet peluang emas dari Joselu. Secara total, Espanyol melepaskan 10 tembakan sepanjang laga dengan tiga di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Setelah didera badai sejak menit pertama, Real mulai bisa menemukan berbalik menekan ketika memasuki pertengahan babak pertama. Meski begitu, serangan-serangan Real dibangun bukan dari kolektivitas tim, melainkan kualitas individual dari Vinicius Junior yang menjadi motor serangan. Penyerang andalan Real, Karim Benzema, terpaksa absen lantaran memiliki masalah pada pergelangan kakinya. Maka, Vinicius mengemban beban yang ditinggalkan Benzema.
Aksi individu Vinicius mampu mengelabui empat bek Espanyol. Dengan satu kali mengubah arah lari, Vinicius melepaskan tembakan keras mendatar ke sudut gawang Espanyol. Dari sinilah awal mula kebangkitan Real terjadi. Gol Vinicius memberi kepercaan diri ekstra bagi para pemain Real untuk mengejar ketertinggalan. Menjelang turun minum, Eder Militao membuat Real berbalik unggul 2-1 melalui gol sundulannya mengoptimalkan umpan terukur Aurelien Tchouameni.
Real benar-benar mengakhiri perlawanan Espanyol melalui gol penutup yang dilesakkan penyerang Marco Asensio di pengujung laga. “Mereka membuat kami sedikit terkecoh dengan gol mereka. Tetapi, pertandingan itu memberi kami kepercayaan diri untuk menghadapi pekan yang rumit. Ketika ruang terbuka, kami adalah tim yang memiliki pemain sangat cepat di depan (untuk memanfaatkan peluang),” kata bek Real, Nacho. (REUTERS)