Absen di All England, Peringkat ”Minions” Akan Turun Lagi
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pernah memiliki momen indah di All England dengan menjadi juara pada 2017 dan 2018. Namun, mereka absen pada tahun ini karena Kevin belum bugar setelah sakit demam berdarah.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BIRMINGHAM, MINGGU — Setelah tidak tergoyahkan dari puncak peringkat dunia selama sekitar lima tahun, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon kini harus bersiap menjalani persaingan di turnamen BWF World Tour berlevel rendah. Peringkat dunia ganda putra bulu tangkis Indonesia itu akan turun dari posisi ke-19 karena absen di All England 2023.
Ganda berjuluk ”Minions” itu batal tampil di All England, Inggris, 14-19 Maret, karena Kevin belum pulih setelah sakit demam berdarah. Ia tidak ikut dalam rombongan tim Indonesia yang terbang ke Birmingham, Jumat dan Sabtu (10-11/3/2023).
Kevin/Marcus, juara All England 2017 dan 2018, sebenarnya telah menjalani persiapan dengan baik untuk bersaing di turnamen itu. Kevin masih berlatih di pelatnas bulu tangkis di Cipayung, Jakarta, pada 1 Maret.
Ia mulai absen latihan pada 2 Maret karena sakit. Tak pelak, ia pun batal mengikuti latih tanding bersama Marcus, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, dan pemain-pemain ganda putra lainnya, pada 7 Maret.
Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra pelatnas utama Indonesia, mengatakan, Kevin memperlihatkan antusiasme yang tinggi dalam latihan sebelum sakit. ”Dia sangat ngotot. Semua program dijalankan dengan baik, tak ada yang ditinggalkan,” kata Herry di Birmingham, Minggu (12/3/2023).
Namun, karena belum bugar, meskipun sudah sembuh dari sakit, peraih medali emas Asian Games Jakarta Palembang 2018 itu diputuskan batal tampil di Birmingham.
”Setelah beristirahat dan diobati, Kevin sebenarnya sudah berlatih. Lalu, dia dan Marcus berdiskusi. Kevin mengatakan tidak bisa siap seratus persen karena tenaganya belum kembali setelah 4-5 hari tidak berlatih. Setelah berkonsultasi dengan saya dan Aryono (Miranat, asisten pelatih ganda putra), ia diputuskan tidak berangkat,” ungkap Herry.
Kevin/Marcus semestinya menjadi salah satu dari enam wakil ganda putra Indonesia yang bersaing di All England, turnamen yang digelar sejak 1899. Pada babak pertama, mereka dijadwalkan bertemu pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Kini, nomor yang paling diharapkan memberikan trofi itu akan mengandalkan juara All England 2014 dan 2019, Hendra/Ahsan; dan pasangan nomor satu dunia, Fajar Alfian/M Rian Ardianto. Ada pula tiga pasangan pelapis, yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia E Yoche Yacob Rambitan, dan juara bertahan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Hasil undian mempertemukan dua ganda Indonesia, Hendra/Ahsan dan Pramudya/Yeremia pada babak pertama.
Tidak mendapat tempat
Akibat absen di Birmingham, Kevin/Marcus tidak bisa mempertahankan 8.400 poin yang didapat dari All England 2022. Peringkat mereka pun akan turun dari posisi saat ini, ke-19. Konsekuensinya, mereka kemungkinan tidak akan mendapatkan tempat di turnamen Super 1000 dan 750.
Pada hari pertama turnamen, Selasa, suhu udara bahkan diperkirakan berada di bawah nol derajat celsius.
Adapun untuk level Super 500 dan 300, keikutsertaan mereka akan ditentukan oleh peringkat, apakah bisa langsung tampil di babak utama atau harus mengikuti kualifikasi lebih dulu. ”Ranking mereka kemungkinan turun, tetapi tidak masalah. Nantinya bisa dimulai dari Super 300. Saya harap mereka tidak putus asa dan tetap sabar,” ujar Herry.
Kevin/Marcus, yang menjalani debut All England pada 2015, menguasai persaingan ganda putra elite dunia berkat permainan cepat. Puncak peringkat dunia mulai mereka tempati pada 16 Maret 2017. Setelah itu, mereka tidak tergeser dari posisi teratas sejak 27 September 2017 hingga 11 September 2022. Setelah itu, peringkat mereka anjlok karena jarang bertanding.
Pada 2022, Kevin/Marcus hanya mengikuti tujuh turnamen karena Marcus mengalami cedera kaki dan menjalani operasi setelah All England. Mereka sempat berada peringkat ke-23 ketika memulai persaingan pada 2023 dan mendapat hasil yang tidak begitu baik dalam tiga turnamen. Kevin/Marcus hanya bertahan pada babak kedua di Malaysia Terbuka Super 1000, Indonesia Masters Super 500, dan perempat final India Terbuka Super 750.
Adapun tim Indonesia, yang tiba di Birmingham pada Sabtu siang waktu setempat, mulai berlatih, kemarin. Setelah memulihkan tubuh yang lelah karena perjalanan jauh dari Jakarta, setiap atlet berupaya menjaga kondisi agar tetap bugar, apalagi dengan kondisi cuaca dingin di Inggris saat ini.
Dilansir BBC, suhu udara di Birmingham diperkirakan berada di bawah 10 derajat celsius sepanjang penyelenggaraan All England tahun ini. Pada hari pertama turnamen, Selasa, suhu udara bahkan diperkirakan berada di bawah nol derajat celsius. ”Kami mencoba berdaptasi dengan cuaca dan berusaha menjaga kondisi tubuh agar tetap prima,” kata Rian.