Tarian Penyegar Pebalap Superbike di Mandalika
Para pebalap Superbike, termasuk Axel Bassani dan Philipp Oettl, yang tampil brilian di Phillip Island menari bersama masyarakat di Mandalika. Energi positif kirab budaya itu menyegarkan mereka sebelum berebut podium.
PUJUT, KOMPAS — Para pebalap Superbike mengisi waktu jelang agenda balapan seri kedua WSBK di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dengan mengikuti kirab budaya. Mereka ikut menari, memikul tandu, serta mencoba menarikan peresean, tarian perang dengan tongkat dan perisai.
Momen interaksi dengan warga lokal ini menjadi penyegar bagi para pebalap sebelum menjalani jadwal padat untuk bersaing meraih podium di Mandalika, 3-5 Maret.
Kirab budaya yang menampilkan beragam kesenian dari Lombok itu berlangsung di Pantai Kuta Mandalika, Rabu (1/3/2023) siang. Pebalap Superbike yang ikut acara ini antara lain Axel Bassani, Philipp Oettl, Lorenzo Baldassarri, dan Hafizh Syahrin. Adapun pebalap kelas WorldSSP yang ikut antara lain Nicholas Spinelli, Bahattin Sofuoglu, Can Oncu, dan Adam Norrodin.
Baca juga : Bautista Bawa Rivalitas ke Mandalika
Mereka sangat menikmati kirab budaya dengan ikut menari di jalanan, seperti saat Bassani dan Oncu menirukan tarian topeng. Baldassari dan Spinelli serta Oncu Sofuoglu mencoba tarian perang peresean.
Mereka kemudian berinteraksi dengan warga yang memadati Kuta Mandalika, menandatangani poster foto, serta melayani swafoto. Bassani bahkan memenuhi permintaan seorang ibu untuk berfoto dengan menggendong anaknya.
Interaksi dengan warga lokal yang antusias serta mengikuti kirab budaya yang unik menjadi bagian dari persiapan menjalani balapan yang ketat akhir pekan ini di Sirkuit Mandalika. Para pebalap Superbike yang bersinar pada seri pertama di Phillip Island, Australia, seperti Bassani dan Oettl, bertekad kembali meraih hasil maksimal di Mandalika.
Dalam balapan di Phillip Island, Bassani (23) membuat kejutan dalam balapan 1 dan 2 dengan finis di posisi kelima dan keempat. Pada balapan 2, pebalap tim independen Motocorsa Racing itu bahkan mampu mengungguli pebalap top, seperti Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea. Dia bahkan berpotensi meraih podium di Australia jika bisa lebih awal mendahului Rea.
Baca juga : Toprak Razgatlioglu Tiba di Mandalika
Kondisi ini membuat Bassani ingin meraih podium secepatnya karena dia tahu dirinya memiliki potensi dan motor Ducati Panigale V4R yang dipacu sangat kompetitif.
”Target di Mandalika adalah mengulang hasil bagus di Phillip Island. Tetapi, kami melihat setiap balapan sebagai satu balapan terpisah, jadi saya tidak tahu akan seperti apa. Kita lihat saja, karena ini musim yang panjang,” ujar Bassani seusai mengikuti kirab budaya di Kuta Mandalika.
Musim ini menjadi awal sangat bagus bagi Bassani, yang sejak beberapa tahun lalu dinilai akan menjadi pebalap Superbike yang kuat. Namun, pebalap asal Italia itu menilai ini masih awal dan dirinya perlu terus bekerja keras dan tidak berpuas diri.
Target di Mandalika adalah mengulang hasil bagus di Phillip Island.
”Kuncinya adalah tetap tenang, rileks, fokus pada target kami, dan berusaha terus seperti ini,” ujar Bassani terkait kunci untuk bisa menjadikan musim ini berakhir positif.
Setali tiga uang, Philipp Oettl yang membela tim independen GoEleven juga berada dalam motivasi tinggi setelah finis kelima dalam balapan Superpole dan meraih posisi kelima dalam balapan 2. Pebalap asal Jerman itu juga tampil brilian dalam balapan 2 dengan mengungguli Rea, Iker Lecuona, dan Dominique Aegerter untuk meraih posisi terbaik dalam kariernya di Superbike.
Oettl yang saat kirab menjadi sasaran swafoto warga berharap cuaca di Mandalika bagus sehingga bisa tampil maksimal.
”Bisa meraih hasil yang sama dengan di Phillip Island sudah sangat bagus, tetapi kami harus melihat seperti apa kondisi cuaca. Finis di zona poin atau masuk dalam sepuluh besar sudah sangat bagus,” ungkap putra mantan pebalap Peter Oettl itu. ”Saya sangat menyukai sirkuit ini, dan saya akan berusaha melakukan yang terbaik di setiap balapan,” ucap pebalap berusia 26 tahun itu.
Motivasi besar dari Bassani dan Oettl akan menambah ketat persaingan di Mandalika. Mereka berpotensi mengusik pebalap tiga besar, Alvaro Bautista, Razgatlioglu, dan Rea, dalam persaingan podium. Razgatlioglu berpotensi meraih kemenangan pertama musim ini mengingat pebalap tim Pata Yamaha Prometeon itu meraih tiga kemenangan musim lalu.
Penjualan tiket
Potensi persaingan di Mandalika itu diharapkan bisa menarik minat para penggemar olahraga balap motor untuk membeli tiket balapan. Saat ini, masih tersedia banyak tiket untuk tiga hari dan diharapkan penjualan bisa mencapai 30.000 tiket.
Direktur Utama PT ITDC Nusantara Xplorin Gemma Pratama dalam Bincang Santai ”Sunset Experience” di Bukit 360 Mandalika mengatakan, hingga Selasa (28/2/2023), tiket yang terjual untuk semua kelas sekitar 19.000 lembar.
Gemma menambahkan, secara jumlah memang masih sedikit, tetapi kualitas penonton semakin baik mengingat tiket yang dijual hanya tiket tiga hari dan tiket hari Minggu. Gemma berharap beberapa hari ke depan jumlah tiket yang terjual akan bertambah. Termasuk penonton dari luar pada hari-hari terakhir menjelang balapan.
Tahun ini, Xplorin juga menyediakan program khusus pelajar sebanyak 15.000 tiket. Tiket tersebut terdiri dari 5.000 lembar untuk tiga hari dengan harga Rp 25.000 per tiket dan 10.000 tiket untuk hari Minggu dengan harga Rp 20.000 per tiket. Kategori tiket untuk program pelajar ini adalah kelas festival atau general admission.
Baca juga : Ajang WSBK 2023 Menantikan Kedatangan Penonton dari Luar NTB
Saat ini, penukaran tiket juga telah dibuka di eks embarkasi haji di kawasan Bandara Internasional Lombok. Calon penonton tinggal membawa bukti pembelian tiket secara daring dan kartu identitas. Petugas kemudian akan menukarnya dengan gelang sebagai akses masuk penonton ke sirkuit saat hari balapan.