Walau didera sederet kendala, tim sepak bola Indonesia U-20 bertekad menunjukkan siapa mereka sebenarnya di Piala Asia. Irak menjadi lawan pertama yang harus ditundukkan ”Garuda Muda”.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim sepak bola Indonesia U-20 mengawali Piala Asia U-20 dengan menantang Irak di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, Rabu (1/3/2023) pukul 19.00 WIB. ”Garuda Muda” yang datang dengan sederet kendala jelang turnamen tidak ingin tampil ala kadarnya. Mereka bertekad menunjukkan wajah asli Indonesia di panggung Piala Asia.
Selain Irak, Indonesia juga tergabung bersama tuan rumah Uzbekistan dan Suriah di Grup A. Pertandingan pertama melawan Irak sangat penting dimenangi karena akan menjadi fondasi awal moral tim Indonesia mengarungi dua laga berikutnya. Hanya saja, bertanding di Uzbekistan yang masih dalam musim dingin bukanlah perkara mudah bagi para pemain muda Indonesia.
Terbiasa bermain dalam suhu tropis, Garuda Muda perlu adaptasi yang lumayan lama dengan suhu dan cuaca di Uzbekistan. Hal itu sudah disadari Pelatih Indonesia Shin Tae-yong yang memutuskan agar tim datang ke Uzbekistan beberapa hari sebelum pertandingan pembuka sebagai langkah aklimatisasi. Shin juga beberapa kali menggelar latihan jelang malam hari agar para pemain terbiasa dengan suhu saat laga berlangsung.
”Uzbekistan dan Indonesia sangat berbeda. Saat datang ke sini kami harus langsung beradaptasi. Kami ke sini untuk ikut berpartisipasi di turnamen ini. Kami sudah bersiap-siap dengan baik menjelang pertandingan pertama besok,” ucap Shin dalam konferensi pers jelang pertandingan, Selasa (28/2/2023).
Selain cuaca dan suhu yang dingin di Uzbekistan, persiapan Indonesia menuju Piala Asia U-20 juga dihadang berbagai kendala. Dalam pemusatan latihan di Jakarta, Shin tidak bisa mengumpulkan para pemain pilihannya sejak awal karena klub masih membutuhkan tenaga mereka mengarungi Liga 1. Kapten tim Indonesia U-20, Muhammad Ferarri, misalnya, baru bisa bergabung saat Garuda Muda sudah menjalani laga kedua di Turnamen Mini U-20 PSSI yang menghadirkan Selandia Baru, Fiji, dan Guatemala.
Ferarri mengakui keterlambatan dirinya bergabung membuat proses adaptasi yang mencakup pemahaman formasi, komunikasi, dan koordinasi pun terhambat. Namun, Ferarri mampu tampil bagus dengan mencetak satu gol untuk memperkecil kekalahan Indonesia dari Selandia Baru, 1-2. Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan, yaitu 4-0 atas Fiji, di Turnamen itu. Selain kalah dari Selandia Baru, Garuda Muda juga takluk 0-1 dari Guatemala.
Kami ke sini untuk ikut berpartisipasi di turnamen ini. Kami sudah bersiap siap dengan baik menjelang pertandingan pertama besok.
Di samping hasil uji coba yang kurang memuaskan jelang Piala Asia, Indonesia juga tidak diperkuat sejumlah pemain andalan, seperti Marselino Ferdinan. Pemain klub divisi dua Liga Belgia, KMSK Deinze, itu tidak dilepas klubnya karena Piala Asia U-20 tidak masuk kalender resmi FIFA. Kendala terbaru adalah cederanya gelandang Zanadin Fariz.
”Zanadin cedera sebelum datang ke sini. Meski begitu, pemulihannya berjalan baik. Kami tidak bisa membawa separuh pemain, tetapi kami akan berusaha maksimal di turnamen ini karena ini adalah panggung untuk menunjukkan ada di mana level kami sekarang,” ujar Shin.
Lapangan buruk
Saat memimpin latihan perdana begitu tiba di Uzbekistan, Shin mengeluhkan kondisi lapangan latihan yang disiapkan panitia. Shin menilai kondisi lapangan itu buruk dan berpotensi membahayakan pemain. Lapangan latihan Indonesia terlihat gundul dan hanya sedikit rumput yang tumbuh di beberapa sisinya karena terpengaruh musim dingin di Uzbekistan sehingga rumput kesulitan tumbuh.
Walau didera berbagai kendala, mulai dari kurangnya persiapan saat pemusatan latihan, cedera pemain, cuaca dingin, hingga lapangan latihan yang kurang layak, tim sepak bola Indonesia U-20 berjanji akan memberikan yang terbaik saat menghadapi Irak. Penyerang tim Indonesia U-20, Ronaldo Joybera Kwateh, mengatakan, ia dan rekan-rekannya sudah mulai bisa beradaptasi dengan situasi di Uzbekistan.
”Mereka (Irak) tim yang bagus. Tetapi, kami tidak boleh takut sebelum bertanding. Kami lebih baik fokus ke tim kita saja supaya bisa beri yang terbaik. Kami sudah bisa adaptasi. Teman-teman juga sudah mulai enak dari segi napas dan semuanya. Semoga kami beradaptasi dengan cepat di pertandingan besok,” kata Ronaldo.
Sementara itu, Pelatih Irak U-20 Emad Mohammed menyampaikan, dirinya tidak bisa memanggil para pemain muda Irak yang tengah bermain di Eropa ke Piala Asia. Menurut Emad, Irak memiliki 16 pemain yang berkarier di Eropa, salah satunya adalah Zidane Iqbal yang menimba ilmu sepak bola di akademi Manchester United. Iqbal kini tercatat sebagai bagian dari tim senior MU seusai dipromosikan dari tim U-21.
Emad mengaku memasang kewaspadaan tinggi terhadap Indonesia. Bagi Emad, pertandingan pertama amat menentukan langkah tim ke depan. Apalagi, ia berambisi membawa Irak lolos ke Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia, 20 Mei-11 Juni 2023. Untuk itu, Emad menargetkan timnya minimal bisa menembus semi final karena empat tim terbaik di Piala Asia U-20 berhak untuk lolos ke Piala Dunia.