Pemilihan Wakil Ketua Umun PSSI yang dimenangi oleh Zainudin Amali dan Yunus Nusi diulang karena ada protes dari sejumlah pemilik suara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 diputuskan diulang akibat ada dugaan manipulasi suara calon tertentu. Alhasil, keputusan awal yang menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dianulir.
Zainudin dan Yunus awalnya menjadi duet yang mengisi posisi wakil ketua umum setelah proses pemilihan wakil ketua umum di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Pemilihan yang berlangsung setelah jeda makan siang itu menetapkan Zainudin meraih 66 suara, sedangkan Yunus 63 suara.
Untuk teknis pemilihan wakil ketua umum, 86 pemilik suara masing-masing memilih dua orang dari 15 kandidat untuk posisi tersebut. Zainudin dan Yunus unggul dari Sekretaris Jenderal PSSI 2018-2020 Ratu Tisha yang mendapatkan 41 suara.
Namun, setelah proses penghitungan suara selesai, sejumlah pemilik suara menyampaikan protes karena ada beberapa suara dari pemilik suara yang diduga dimanipulasi akibat tidak disebut pada penghitungan suara.
Protes keras, yang mempertanyakan suara untuk calon tertentu yang diduga dihilangkan, dilakukan oleh beberapa pemilik suara kepada Komite Pemilihan PSSI.
Dalam proses penghitungan suara itu, Komite Pemilihan PSSI hanya mengumumkan suara untuk kandidat tersebut, yakni Zainudin, Yunus, dan Tisha.
”Beberapa pemilik suara mempertanyakan suara untuk beberapa calon, seperti (Ratu) Tisha, (Ahmad) Syauqi (Soeratno), dan (Ahmad) Riyadh yang tidak disebutkan dalam penghitungan suara. Beberapa dari kami ingin melihat kertas suara yang dihitung itu,” ujar Direktur Keuangan Persiba Balikpapan Togar Manahan Nero.
Dalam kondisi itu, mayoritas pemilik suara meninggalkan kursi dan berdiri ke arah depan arena KLB PSSI 2023. Itu membuat kursi di sisi tengah dan belakang terlihat kosong.
Protes itu berlangsung sekitar 1 jam. Insiden itu membuat sejumlah personel Kepolisian RI masuk ke dalam ruangan KLB PSSI sekitar pukul 14.50 WIB.
Beberapa pemilik suara mempertanyakan suara untuk beberapa calon, seperti (Ratu) Tisha, (Ahmad) Syauqi (Soeratno), dan (Ahmad) Riyadh yang tidak disebutkan dalam penghitungan suara.
”KLB ini diselamatkan oleh kewibawaan Pak (Mochamad) Iriawan yang meminta agar pemilihan diulang untuk meredam protes dan hasil pemilihan wakil ketua umum disepakati bersama,” ucap Togar.
Secara terpisah, Zainudin, yang sempat meninggalkan ruang KLB PSSI setelah penghitungan suara wakil ketua umum rampung sekitar pukul 14.00, tidak tahu dengan aksi protes itu.
”Saya tidak tahu apa yang terjadi. Ini saya baru hendak masuk ke ruangan lagi,” kata Zainudin.
Alhasil, Komite Pemilihan PSSI mempersiapkan kembali kertas suara pemilihan wakil ketua umum PSSI 2023-2027. Sekitar pukul 15.30, sebanyak 86 pemilik suara melakukan pencoblosan ulang dua kandidat wakil ketua umum yang mereka dukung. (SAN)