Perbasi berharap industri dan prestasi bola basket nasional bisa tetap terpacu meskipun Indonesia hanya sebatas menjadi tuan rumah.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia tidak lagi mencari jalan alternatif agar tim nasional bisa tampil di Piala Dunia FIBA 2023. Mereka fokus menjadikan Indonesia tuan rumah yang baik sekaligus merencanakan pemanfaatan warisan infrastruktur, yaitu Indonesia Arena.
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih pada Juli 2022 menyampaikan, ingin melobi FIBA agar tuan rumah Indonesia bisa tetap ikut serta di Piala Dunia. Adapun timnas dipastikan tidak lolos ke putaran final karena gagal memenuhi syarat dari FIBA untuk lolos ke delapan besar di Piala Asia 2022.
Setelah Rapat Kerja Nasional PP Perbasi di Jakarta, Rabu (8/2/2023), Danny mengatakan, banyak cara memanfaatkan momentum Piala Dunia, selain keikutsertaan timnas. Dari sisi industri, misalnya, pasar penonton bola basket bisa melonjak jika ajang terselenggara dengan baik.
”Salah satu tim yang sudah pasti main di sini adalah Kanada. Tim mereka diisi para pemain NBA. Saya rasa itu akan menarik ditonton. Kami juga berharap akan diikuti tim seperti Spanyol dan Australia, masih menunggu undian. Semoga menjadi daya pikat penonton dalam dan luar negeri,” kata Danny.
Warisan terpenting sebagai tuan rumah adalah Indonesia Arena. Gedung berkapasitas sekitar 16.000 kursi itu dibuat khusus untuk menyambut Piala Dunia. Meskipun bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, gedung itu dibuat dengan standar FIBA, menyerupai arena-arena NBA.
”Kalau kita tidak menjadi tuan rumah, fasilitasnya, ya, segitu saja. Dengan gedung ini, kita bisa buat ajang internasional (bola basket) lagi. Juga bagaimana rumah bola basket ini bisa juga dipergunakan untuk ajang olahraga lain atau festival budaya dan musik,” kata Danny.
Manajer timnas Jeremy Imanuel Santoso mengatakan, kehadiran Indonesia Arena akan turut memacu prestasi timnas. ”Pemain tidak ada alasan lagi. Kita sudah punya fasilitas latihan dan tanding yang selama ini jadi kendala. Ini menjadi standar baru untuk timnas karena tim profesional saja sudah punya (arena),” jelasnya.
Kesiapan menjadi tuan rumah terlihat dalam progres pembangunan Indonesia Arena. Menurut wakil manajer proyek, M Fatahillah, pembangunan mencapai 81,6 persen pada Rabu. Dia optimistis proyek akan rampung tepat waktu, pada awal Juni, atau dua bulan sebelum Piala Dunia.
Menurut rencana, jumbotron atau layar kotak raksasa yang menggantung di langit-langit arena akan dipasang pada Rabu malam. Layar raksasa dengan luas 6 x 3,5 meter dan berat 7 ton menjadi yang pertama di Indonesia.
”Jika dilihat progres saat ini, tinggal sentuhan akhir saja, merapikan lagi. Malam ini akan dimulai pemasangan jumbotron. Di bagian langit-langit akan dipasang peredam suara dan panas. Kami yakin akan selesai tepat waktu,” katanya.
Kalau kita tidak menjadi tuan rumah, fasilitasnya ya segitu saja. Dengan gedung ini, kita bisa buat ajang internasional lagi.
Saat kunjungan PP Perbasi ke arena, tampak pengerjaan gedung tengah berlangsung. Beberapa pekerja merampungkan tribune portabel. Tribune sementara berkapasitas total sekitar 3.000 kursi itu akan berada di tepi lapangan. Keberadaan tribune di empat sisi lapangan itu membuat penonton akan lebih dekat dengan pemain.
Sementara itu, pengerjaan tribune utama berkapasitas sekitar 12.000 kursi sudah selesai. Kursi-kursi terpasang rapi di tempatnya. Adapun tribune utama yang terletak di lantai dua dan empat tidak bisa dibongkar-pasang. Selain itu, ada juga ruangan khusus pejabat dan figur penting di lantai tiga yang hampir selesai, tinggal menyisakan pemasangan kaca.
Salah satu yang menarik dari Indonesia Arena adalah keberadaan 144 unit penyebar penyejuk ruangan. Alat tersebut sudah terpasang mengelilingi arena di bagian lantai tiga tribune. Menurut Fatahillah, penyebar penyejuk ruangan berguna untuk menjadikan suhu udara stabil di 24 derajat celsius.
”Jadi, kalau pertandingan melebihi suhu tertentu, kalau suhunya terlalu panas, pertandingan akan dihentikan, dan kami gunakan difusser itu. Pergerakan udaranya sudah didesain supaya tidak langsung mengarah ke penonton. Fokusnya mendinginkan area lapangan,” lanjut Fatahillah.
Sebelumnya, menurut Ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia FIBA 2023 Budisatrio Djiwandon, akan dilakukan test event di Indonesia Arena setelah pengerjaan selesai, kemungkinan bulan Juni. Menurut rencana, mereka akan mengundang tim dari negara tetangga untuk bertanding.
Piala Dunia FIBA akan berlangsung 25 Agustus-10 September. Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama dua negara lain, yaitu Jepang dan Filipina. Indonesia dan Jepang hanya akan menyelenggarakan pertandingan babak grup. Seluruh laga babak gugur akan digelar tuan rumah utama, Filipina.