IMS GBK Ditargetkan Tuntas Sebelum Piala Dunia FIBA 2023
IMS GBK yang mampu menampung 16.250 penonton tak hanya bisa digunakan untuk olahraga, tetapi juga bisa untuk tempat digelarnya konser. IMS GBK dibangun sejak 2021 dengan anggaran Rp 639 miliar.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno atau IMS GBK di Jakarta memasuki tahap akhir setelah pengecoran akhir atap atau topping off tuntas. IMS GBK yang mampu menampung 16.250 penonton dan disebut sebagai fasilitas arena tertutup terbesar di Indonesia akan menjadi tempat digelarnya Piala Dunia FIBA 2023.
”Kita akan terus membangun Jakarta dan melengkapi agar Jakarta memiliki fasilitas-fasilitas yang setara dengan kota-kota lain yang ada di dunia dan ini arena tertutup yang multifungsi ini adalah salah satu fasilitas arena tertutup yang paling besar di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi saat menghadiri acara topping off IMS GBK, Jumat (13/1/2023).
Menurut Kepala Negara, stadion memiliki beragam fungsi, antara lain, untuk gelaran olahraga, seperti basket, bulu tangkis, futsal, dan voli. Selain itu. IMS GBK bisa dipakai untuk festival budaya dan seni pertunjukan serta konser-konser musik.
IMS GBK berlokasi di Blok 10 kawasan GBK Senayan di Jakarta di atas lahan seluas 30.270 meter persegi milik Kementerian Sekretariat Negara di bawah pengelolaan PPK-GBK. Adapun luas bangunannya 50.398 meter persegi. IMS GBK dibangun sejak 2021 dengan anggaran Rp 639 miliar.
Acara topping off juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono.
Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir berharap IMS GBK dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung gelaran Piala Dunia FIBA 2023 yang menurut rencana akan digelar pada Juni 2023.
”Kementerian PUPR membangun gedung ini dengan konsep green building, dan untuk pertama kalinya dengan sistem 7D. Jadi, benar-benar dibangun dengan teknologi komputer artificial intelligenceanalysis sehingga semuanya tepat sasaran,” ujar Erick.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, pembangunan infrastruktur olahraga bola basket tersebut merupakan bagian dari dukungan kementeriannya pada pembinaan atlet nasional supaya lebih berprestasi di tingkat internasional. ”Pada SEA Games lalu, basket sudah juara, setelah memiliki stadion ini, prestasi harus lebih ditingkatkan. Jadi KPI-nya (indikator kinerja) harus prestasi,” ujar Basuki.
Basuki juga berpesan agar stadion yang sudah dibangun dengan biaya APBN tersebut dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pembinaan prestasi atlet nasional.
”Kenapa konsepnya multifungsi karena bisa untuk konser dan olahraga. Teknologinya teleskopik tribun. Lokasinya di tengah kota dengan penghijauan yang lebat dan parkir luas sehingga sudah tepat konsepnya multifungsi,” ujar Basuki.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, konsep Green Building yang diterapkan pembangunan IMS ini memiliki beberapa keunggulan.
”Stadion ini menerapkan bangunan hijau. Dalam pembangunannya, kita memanfaatkan cahaya serta memperhatikan sirkulasi udara sehingga tidak terlalu banyak energi yang digunakan. Air juga ditampung sehingga bisa digunakan kembali untuk kebutuhan lain, seperti menyiram tanaman sehingga lebih hemat lagi konsumsi airnya,” kata Diana.
Menurut Diana, pembangunan IMS juga memanfaatkan Building Information Modelling (BIM).
”Kita juga menggunakan BIM supaya lebih mudah dalam melakukan pengawasan dan pembangunannya bisa lebih cepat dari rencana. Saat ini progress (pembangunan) sudah 74 persen, kita masih punya waktu. Dengan upaya percepatan, mudah-mudahan sebelum Juni 2023 sudah bisa selesai,” ujar Diana.
Perlombaan atletik
Seusai menghadiri topping off IMS GBK, Presiden meninjau arena Student Athletics Championship Indonesia. Presiden menyaksikan perlombaan atletik yang diselenggarakan oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. Kompetisi ini sekaligus sebagai langkah pembinaan dari bawah, dari sekolah dan madrasah di daerah-daerah.
”Dari situ nanti penjaringan bibit-bibit itu akan kelihatan. Banyuwangi, Jatim, Sumatera. Tinggal ngambil. Lebih bagus dibina di PASI. Kompetisi di tingkat bawah, ini sangat basic karena kita tahu atletik adalah ibunya olahraga, sepak bola tanpa sebuah speed kecepatan lari, kalah,” ucap Presiden Jokowi.
Sebelum topping off IMS GBK, Presiden juga sempat meninjau kesiapan lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Memasuki area dalam JCC, Presiden mengecek sejumlah fasilitas dan ruangan yang disiapkan sebagai tempat pertemuan para pemimpin di kawasan ASEAN tersebut.
Dalam keterangan terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa kehadiran Presiden di JCC hari ini untuk melihat kesiapan salah satu lokasi KTT ASEAN 2023.