Shesar Hiren Rhustavito begitu gembira ketika lolos ke babak kedua turnamen bulu tangkis Indonesia Masters. Dia lega karena bisa memperbaiki performa yang membuat tersingkir pada babak pertama Malaysia dan India Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Shesar Hiren Rhustavito merasa begitu lega meski baru memenangi satu babak dalam turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters BWF World Tour Super 500. Itu karena tunggal putra nomor empat Indonesia tersebut bisa memperbaiki kekurangan yang membuatnya kalah lebih awal pada dua turnamen sebelumnya.
Shesar melewati babak pertama setelah mengalahkan pemain India, Kidambi Srikanth, dengan skor 21-10, 24-22 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Dia harus menanti hingga match point ketiga untuk memenangi laga yang membuat penonton berteriak-teriak karena terhibur sekaligus menahan tegang.
Setelah memenangi gim pertama dengan selisih yang jauh, Shesar selalu tertinggal pada awal hingga menjelang akhir gim kedua. Pertandingan seperti akan berjalan tiga gim ketika dia tertinggal 15-18 dari Srikanth yang pernah menjadi tunggal putra nomor satu dunia, pada April 2018 tersebut.
Dengan kesabaran dan upayanya untuk bertahan dengan baik, Shesar berbalik unggul dengan merebut lima poin beruntun hingga mendapat match point 20-18. Sejak momen inilah, emosi penonton ”dipermainkan” oleh kedua atlet.
Keadaan dibalikkan oleh Srikanth hingga dia mendapat game point pada skor 21-20 dan 22-21. Shesar berusaha keras mengontrol ketenangannya dan mendapat tiga poin beruntun. Ekspresi wajah dan tubuhnya memperlihatkan kelegaan, seperti lepas dari beban besar. Dia memeluk pelatih tunggal putra pelatnas, Irwansyah, yang mendampingi selama pertandingan.
Saya berusaha untuk tenang dan lebih fokus. Saat skor ketat pada gim kedua, sempat teringat momen di Malaysia dan India Terbuka.
”Saya berusaha untuk tenang dan lebih fokus. Saat skor ketat pada gim kedua, sempat teringat momen di Malaysia dan India Terbuka. Saat itu, permainan saya sebenarnya tidak buruk. Saya seharusnya bisa menang jika bisa tenang menjelang poin-poin akhir,” tutur Shesar.
Dua turnamen yang diceritakan Shesar adalah Malaysia Terbuka Super 1000 dan India Terbuka Super 750 yang berlangsung pada 10-15 Januari dan sepekan setelah itu. Shesar selalu kalah pada babak pertama masing-masing dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dan Lee Zii Jia (Malaysia). Dari Vitidsarn, yang absen di Indonesia Masters, Shesar kalah dengan skor 23-21, 19-21, 22-24, sedangkan Lee mengalahkannya 22-20, 19-21, 12-21.
Dari kesalahan yang dilakukan pada dua pertandingan tersebut, pemain Indonesia peringkat ke-26 dunia itu berusaha lebih tenang. Ini harus dilakukan agar dia bisa mengurangi kesalahan. Apalagi, Srikanth adalah pemain berpengalaman dan menjadi finalis Kejuaraan Dunia Huelva 2021.
Shesar menjadi salah satu dari lima tunggal putra Indonesia yang tampil di Istora pekan ini. Rekan-rekannya yang juga turut bersaing adalah Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie yang menjadi lawan Shesar pada babak kedua. Jonatan dipaksa bermain tiga gim oleh pemain Irlandia, Nguyen Nath, dengan skor 21-23, 21-11, 21-6.
Belajar konsisten
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, ganda campuran Indonesia pertama yang tampil pada babak utama, hanya bisa merasakan bertanding pada babak pertama. Ganda campuran nomor dua Indonesia itu kalah dari pasangan Jepang, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya, 16-21, 18-21.
Rehan dan Lisa bercerita bahwa mereka kesulitan menembus pertahahan Jepang yang begitu tangguh. Di sisi lain, mereka membuat banyak kesalahan.
Di sisi lain, Rehan/Lisa masih belajar untuk bisa tampil baik dengan konsisten. Mereka baru merasakan mencapai performa yang baik menjelang akhir 2022 ketika mencapai semifinal Perancis Terbuka Super 750 dan menjuarai Hylo Terbuka Super 300 di Jerman. Namun, mereka tersingkir pada babak kedua Malaysia dan India Terbuka, Januari ini.
”Kami masih belajar untuk bisa konsisten. Harus tahan mental, jangan gampang putus asa saat hasil menurun. Harus nambah lagi latihan karena latihan banyak saja belum tentu bisa juara,” tutur Rehan yang merupakan putra dari mantan pemain ganda campuran, Tri Kusharjanto.
Kekalahan juga dialami ganda putri yang baru naik status dari pemain pelatnas pratama menjadi pelatnas utama, yaitu Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose. Mereka disingkirkan pasangan Amerika Serikat, Francesca Corbett/Allison Lee, 21-8, 9-21, 18-21.