4 Kegiatan Olahraga Internasional Dibidik Angkat Citra Indonesia
Pemerintah mempersiapkan penyelenggaraan empat kegiatan olahraga internasional pada 2023-2024. Diharapkan penyelenggaraan ini menunjang sektor pariwisata, selain prestasi.
Oleh
NINA SUSILO
·6 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait hasil rapat terbatas membahas kegiatan olahraga nasional dan internasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Rapat tersebut membahas, antara lain, persiapan Piala Dunia Usia 20, World Beach Games 2023, Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, serta PON di Aceh dan Sumatera Utara.
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan empat kegiatan olahraga internasional di Indonesia tahun 2023 ini diharapkan mampu meningkatkan citra Indonesia sebagai penyelenggara kelas dunia. Penyelenggaraan kegiatan ini juga dinilai akan berkontribusi pada penguatan sektor pariwisata dan diharapkan meraih prestasi.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait persiapan penyelenggaraan kegiatan olahraga nasional dan internasional tahun 2023 dan 2024 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Hadir dalam ratas yang dimulai pada pukul 13.30 ini, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari.
Keempat kegiatan olahraga itu adalah F1 Powerboat, FIFA U-20 World Cup, FIBA Basketball World Cup, dan ANOC World Beach Games.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Sejumlah menteri, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, seusai mengikuti rapat terbatas membahas kegiatan olahraga nasional dan internasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Rapat tersebut membahas, antara lain, persiapan Piala Dunia Usia 20, World Beach Games 2023, Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, serta PON di Aceh dan Sumatera Utara.
Secara umum persiapan penyelenggaraan event-event tersebut sudah siap. FIFA U20 World Cup yang awalnya tanpa acara pembukaan dan penutupan kini akan dilangsungkan dengan upacara pembukaan dan penutupan.
Balap kapal motor terbesar dunia F1 Powerboat akan diselenggarakan di Danau Toba, Sumatera Utara, 24-26 Februari. FIFA U-20 World Cup diselenggarakan 20 Mei sampai 11 Juni di enam stadion utama untuk pertandingan. Keenam stadion itu adalah Gelora Bung Karno, Jakarta; Si Jalak Harupat, Bandung; Stadion Manahan, Surakarta; Gelora Bung Tomo, Surabaya; Jakabaring, Palembang; dan I Wayan Dipta, Bali.
Adapun dalam ajang FIBA Basketball World Cup sepanjang 25 Agustus sampai 10 September, Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama Jepang dan Filipina. Indonesia akan menyelenggarakan pertandingan untuk Grup G, H, L, dan P di Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, kendati tidak mampu meloloskan tim ke kejuaraan ini. Adapun pertandingan grup-grup lain diselenggarakan di Manila, Filipina, dan Okinawa, Jepang.
ANOC World Beach Games diselenggarakan di Bali sepanjang 5-12 Agustus. Sebanyak 205 negara akan mengikuti 14 cabang olahraga di sekitar pantai.
Seusai ratas, di Kantor Presiden, Jakarta, Zainudin Amali mengatakan, secara umum persiapan penyelenggaraan kegiatan tersebut sudah selesai. FIFA U-20 World Cup yang awalnya tanpa acara pembukaan dan penutupan kini akan dilangsungkan dengan upacara pembukaan dan penutupan. Hal ini, kata Amali, sudah disetujui baik oleh FIFA maupun Presiden Joko Widodo.
Keenam stadion yang digunakan untuk pertandingan pun sudah direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan standar FIFA.
Kepercayaan FIFA kepada Indonesia untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 juga dinilai sebagai kesempatan baik bagi Indonesia sebagai tuan rumah ataupun untuk tim nasional U-20 Indonesia. ”Ini adalah kesempatan besar untuk anak-anak kita, buat timnas kita, biar bisa main di level dunia karena belum tentu, kalau nggak jadi tuan rumah, timnasnya bisa main,” ujar Amali.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Sejumlah menteri, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, seusai mengikuti rapat terbatas membahas kegiatan olahraga nasional dan internasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Rapat tersebut membahas, antara lain, persiapan Piala Dunia Usia 20, World Beach Games 2023, Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, serta PON di Aceh dan Sumatera Utara.
Sebagai tuan rumah, Indonesia, termasuk persepakbolaan Indonesia, diharapkan semakin dikenal. Manfaat pada pariwisata Indonesia pun diyakini ada. Selain itu, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan tontonan berkelas pertandingan sepak bola untuk usia di bawah 20 tahun. Bukan mustahil, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 menjadi pijakan menuju penyelenggaraan Piala Dunia ke depan.
Ini adalah kesempatan besar untuk anak-anak kita, buat timnas kita, biar bisa main di level dunia karena belum tentu, kalau nggak jadi tuan rumah, timnasnya bisa main.
Di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sandiaga juga menambahkan, penyelenggaraan kegiatan olahraga internasional sekaligus mendukung pariwisata olahraga (sport tourism) di Indonesia. F1 Powerboat, misalnya, dinilai akan menarik 25.000 wisatawan dan menggerakkan ekonomi di sekitar Danau Toba.
Piala Dunia U-20 FIFA, menurut Sandiaga, selain mendorong peningkatan prestasi, juga membawa manfaat ekonomi dan menguatkan citra Indonesia sebagai negara yang bisa menyelenggarakan turnamen-turnamen berskala internasional. Acara WBC juga diyakini berkontribusi pada pariwisata Bali.
”(Kegiatan-kegiatan) Ini kita harapkan bisa mempercepat pemulihan khususnya di sektor pariwisata,” ujarnya.
Tahun ini, Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak7,4 juta orang atau dua kali lipat daripada jumlah wisatawan asing tahun 2022 sebanyak 3,6 juta orang. ”Salah satu strateginya adalah menggelar event-event kelas dunia,” tambahnya.
KOMPAS
FIFA meninjau Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (20/9/2022). Stadion ini menjadi salah satu lokasi Piala Dunia U-20 2023. Stadion Gelora Bung Tomo diharapkan segera menghelat turnamen sepak bola internasional.
Menuju 2036
Penyelenggaraan ANOC World Beach Games juga disebut Okto sebagai pijakan menuju usaha Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Sebab, ini adalah ajang olahraga multicabang terbesar nomor tiga setelah Olimpiade musim panas dan Olimpiade musim dingin. Jumlah negara pesertanya pun banyak. Sebanyak 205 negara telah mengonfirmasi mengirimkan kontingen.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait hasil rapat terbatas membahas kegiatan olahraga nasional dan internasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Setelah penyelenggaraan ANOC WBC, acara dilanjutkan dengan majelis umum ANOC pada 17-20 Agustus. ”Karena itu, di bulan Agustus akan ada selebrasi olahraga tertinggi dalam sejarah Indonesia yang pernah ada, diikuti oleh kurang lebih 132 negara dan dihadiri 205 negara. Ini bertepatan dengan 78 tahun Indonesia merdeka,” kata Okto.
Dalam ANOC World Beach Games 2023 di Bali akan ada 14 cabang olahraga yang dipertandingkan. Cabang olahraga itu adalah open water swimming 5 kilometer, beach water polo, beach soccer, beach handball, individual kata karate, kite foil, beach tennis, aquathlon, beach volleyball 4 x 4, beach wrestling, basket 3 x 3, air badminton, rowing sprint, dan surfing.
Lokasi-lokasi pertandingan yang umumnya pantai juga dinilai sudah siap. Beberapa pantai dibagi menjadi empat kluster, di antaranya kluster Nusa Dua, Jimbaran, dan Canggu.
WBC ini diharapkan juga menjadi batu pijakan untuk lelang tuan rumah Olimpiade 2036. Sebagai persiapan, fasilitas olahraga di Ibu Kota Nusantara, menurut Okto, akan dibangun dengan supervisi Komite Olimpiade Internasional (IOC) langsung.
Kalau bicara prestasi, harus melalui Kemenpora dan cabang-cabang olahraganya sendiri. Tapi, di World Beach Games ini ada Rio Waida, surfer kita yang selalu menjuarai Super League dan potensi medali di Olimpiade Paris nanti.
Kendati demikian, Okto tak bisa bicara target prestasi atlet Indonesia di WBC. ”Kalau bicara prestasi harus melalui Kemenpora dan cabang-cabang olahraganya sendiri. Tapi, di World Beach Games ini ada Rio Waida, surfer kita yang selalu menjuarai Super League dan potensi medali di Olimpiade Paris nanti,” kata Okto.
Dia juga menilai beberapa cabang permainan pantai cukup populer, seperti beach soccer, surfing, dan beach volleyball.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
Para pedayung berupaya menjadi yang tercepat dalam kualifikasi rowing PON Papua 2021 di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Selasa (5/10/2021).
PON 2024
Persiapan penyelenggaraan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara juga terus dikerjakan. Menteri PUPR, menurut Amali, akan mengoordinasikan dan mengecek stadion baru di Aceh dan Sumut. Upacara pembukaan di Aceh dan penutupan di Sumut akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk mengerjakannya, demikian pula urusan akomodasi, transportasi, dan lainnya.
Pada 28 Januari akan diluncurkan logo dan maskot PON di Aceh dan di Sumut sehari setelahnya. ”Bapak Presiden memberikan arahan hal-hal yang belum bisa diselesaikan supaya segera diselesaikan paling lambat akhir bulan ini. Secara keseluruhan nggak ada masalah,” tambahnya.
Mengenai atlet PON, Amali mengakui, atlet senior masih akan mendominasi. Sebab, prestasi akan ditangani setiap daerah. Setiap daerah pun merasa atlet milik mereka dan harus mewakili daerah. Karena itu, tujuan ideal PON sebagai ajang penjaringan atlet yunior yang bisa disiapkan untuk SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade diakui tak semudah yang diucapkan.
”Idealnya begitu. Tapi, sekarang ini belum karena yang kita harapkan PON itu menjaring atlet-atlet, talenta-talenta muda, yang bisa kita dorong ke level berikutnya, masih diikuti yang senior. Bahkan ada yang sudah ikut Olimpiade ikut PON juga. Ini sedang kita bicarakan dengan KONI bagaimana mengaturnya,” tutur Amali.