Tenis Putra Masih Bergantung pada Christopher Rungkat
Christopher Rungkat kembali menunjukkan pengaruh besarnya di turnamen ITF Indonesia di saat petenis lain tampil kurang memuaskan.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Turnamen Medco Power Tennis Championships M15 2023 yang digelar di lapangan tenis Hotel Sultan telah menyelesaikan seri pertama, Minggu (22/1/2023). Tampil kurang memuaskan di nomor tunggal putra, para petenis tuan rumah berhasil mengunci gelar di nomor ganda putra melalui pasangan Christopher Rungkat/Nathan Anthony Barki. Hal ini kembali menunjukkan masih bergantungnya prestasi tenis putra Indonesia pada Christopher.
Indonesia menurunkan 16 petenis di nomor tunggal putra dan 4 pasangan di nomor ganda putra. Dari 16 petenis tunggal putra, capaian terbaik hanya menembus ronde kedua. Sebanyak 12 petenis hanya sampai di babak kualifikasi, dengan rincian sembilan gugur di babak pertama kualifikasi serta lima terhenti di babak kedua kualifikasi.
Adapun empat pemain yang bermain di babak utama melalui wildcard juga belum bisa berbicara banyak. Petenis yang melangkah sedikit jauh, Anthony Susanto, menembus babak 16 besar. Sementara itu, M Rifqi Fitriadi, Nathan Anthony Barki, dan David Agung Susanto sudah terlebih dulu tersingkir di babak 32 besar.
Pada sektor ganda putra, selain Christopher/Nathan, tiga pasangan lainnya hanya sampai di ronde pertama. Rifqi Fitriadi/David Agung Susanto, Achad Imam Maruf/Anthony Susanto, Aditya Hari Sasongko/Arynkgo Mesakh gugur di babak 16 besar.
Kepala Bidang Pertandingan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lawn Indonesia (PP Pelti) Donald Wailan Walalangi mengatakan, masalah utama dari petenis Indonesia adalah minimnya pengalaman dan mental bertanding. Dia mendorong petenis lokal harus lebih sering bermain di turnamen level internasional.
”Kendala selama ini adalah ketika pemain ingin bermain pada level internasional di luar negeri selalu terkendala biaya. Hal ini turut berdampak pada mental ketika punya kesempatan tampil di turnamen internasional tersebut. Oleh karena itu, turnamen internasionalnya akan kami perbanyak di dalam negeri,” tutur Wailan.
Wailan mengungkapkan, saat ini PP Pelti sudah menyusun ekosistem tenis nasional. Dia berharap, dengan terbentuknya ekosistem yang baik, para petenis bisa siap tampil ketika bertarung di level internasional. ”Kami sedang menyusun agenda turnamen di tahun ini. Akan ada 14 turnamen, dengan rincian delapan turnamen internasional dan empat skala nasional,” kata Wailan.
Pengaruh Chiristopher yang mempunyai peringkat ganda di urutan ke-200 Asosiasi Tenis Profesional (ATP) cukup terlihat di turnamen ITF M15 ini. Pasangannya, Nathan Anthony, yang berusia 18 tahun mengungkapkan, permainannya banyak berkembang berkat bimbingan Christopher.
”Selama turnamen ini, saya banyak diberi masukan oleh Christopher, baik di dalam maupun luar lapangan. Saya merasa semakin baik hari ke hari,” kata Nathan.
Selain itu, jika ditarik ke belakang, prestasi terbaik petenis Indonesia di turnamen ITF yang digelar di Indonesia lebih banyak ditorehkan Christopher. Sebelum prestasi anyar bersama Nathan, petenis berusia 33 tahun ini juga menjadi yang terakhir memenangi gelar ITF di Indonesia pada 2018 saat berpasangan dengan Justin Barki.
Tak cuma di sektor ganda, ketergantungan tenis Indonesia terhadap Christopher juga terjadi di nomor tunggal. Christopher yang pernah mencatat peringkat tunggal tertinggi di posisi ke-241 ATP pada 2013 juga menjadi petenis yang terakhir kali meraih juara di nomor tunggal kejuaraan ITF Indonesia pada 2016. Secara total, dia mengoleksi sembilan gelar juara tunggal ITF saat Indonesia menjadi tuan rumah.
Adapun hasil terbaik setelah pencapaian terakhir Christopher di 2016 juga kembali ditorehkan petenis kelahiran Jakarta ini pada 2017 saat menjadi runner-up. Selain Christopher, prestasi terbaik juga dicatatkan Rifqi Fitriadi yang menembus semifinal di ITF pada agustus 2022.
Rifqi Fitriadi yang menempati peringkat ke-1.139 ATP ini dianggap sebagai salah satu harapan tenis putra Indonesia. Petenis berusia 23 tahun ini juga rutin berlaga di kejuaraan internasional. Selama periode 2022, Rifqi mencatat 18 kali pertandingan internasional, termasuk turnamen ATP, ITF, dan Piala Davis, dengan rasio kemenangan 50 persen.
Sebelum tampil di ITF M15 Indonesia, Rifqi tampil di dua seri turnamen di Tunisia (Desember 2022 dan Januari 2023). Pada seri pertama, sempat tiga kali menang atas Luke Vuletic (Australia) dan Yurii Dzhavakian (Ukraina) di babak kualifikasi serta Mohamed Ali Abibsi (Aljazair), langkah Rifqi harus terhenti di tangan petenis Monako, Lucas Catarina, di babak 16 besar. Selanjutnya, pada seri kedua, Rifqi hanya mencapai babak kualifikasi ketiga setelah takluk dari petenis Swiss, Matteo Lavizzari.
Kendati cukup banyak berlaga di turnamen internasional, Rifqi belum tampil memuaskan pada dua nomor ITF M15 Indonesia 2023. Dia selalu gugur pada ronde pertama. Pada nomor tunggal, Rifqi takluk dari petenis India, Niki Kaliyanda Poonacha, di babak 32 besar. Sementara itu, berpasangan dengan David Agung di sektor ganda, mereka juga langsung takluk di babak 16 besar dari pasangan Korea Selatan, Shin Woobin/Jang Yunseok.
Adapun pada seri kedua yang berlangsung pekan ini, Rifqi bersama Nathan dan Anthony kembali mendapat jatah wildcard langsung masuk di babak utama 32 besar sektor tunggal. Selain itu, sebanyak 10 petenis tunggal kembali berlaga dari babak kualifikasi yang berlangsung, Minggu, 22 Januari 2023.