Indonesia Tak Kebagian Gelar Juara di India Terbuka
Tidak ada gelar juara bagi pebulu tangkis Indonesia pada turnamen India Terbuka 2023. Hampa gelar ini dipastikan setelah tiga wakil Indonesia tersisa seluruhnya tersingkir pada semifinal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
NEW DELHI, SABTU - Skuad bulu tangkis Indonesia tak akan mendapat gelar juara dari turnamen India Terbuka BWF World Tour Super 750. Tiga wakil tersisa Indonesia tersingkir pada semifinal.
Kekalahan dialami Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, lalu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada babak empat besar yang berlangsung di KD Jadhav Indoor Hall, Indira Gandhi Sports Complex, pada Sabtu (21/1/2023). Dengan demikian, hasil ini lebih buruk dibandingkan turnamen pertama pada 2023, Malaysia Terbuka Super 1000, pekan lalu. Indonesia hanya mendapat satu gelar dari Fajar/Rian.
Namun, di New Delhi, langkah ganda putra nomor satu dunia itu dihentikan juara dunia asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-11, 15-21, 16-21. Dalam laga puncak, Chia/Soh akan berhadapan dengan pemenang semifinal lain, antara Wang Chang/Liang Wei Keng (China) dan Kang Min-hyu/Seo Seng-jae (Korea Selatan).
Adapun Anthony sebenarnya memiliki peluang besar untuk mencapai final. Namun, dia tak bisa menjaga keunggulan pada setiap gim hingga kalah dari pemain muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn, 25-27, 15-21.
Setelah itu, Jonatan menghadapi kesulitan berlipat saat melawan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen. Dia kesulitan menyerang, bertahan, dan menahan reli dari pemain Denmark yang mendominasi persaingan tunggal putra sejak 2021 itu hingga kalah 6-21, 12-21. Sebelum tiba di India, Axelsen pun membawa gelar juara dari Malaysia Terbuka Super 1000, pekan lalu.
Harapan besar melihat wakil tunggal putra Indonesia sebenarnya berada di tangan Anthony. Meski berbagi dua kemenangan pada empat pertemuan sebelumnya, Anthony bisa mengendalikan permainan Vitidsarn sejak awal hingga pertengahan setiap gim.
Kepercayaan diri Anthony, setidaknya, bisa bertambah jika bisa merebut gim pertama ketika dia mendapat game point pada posisi 21-20. Anthony juga enam kali menggagalkan game point Vitidsarn.
Untuk mendapat satu poin saja sangat susah. Untuk melawan dia harus bisa menjaga momentum. Pada gim kedua, saya sempat mendapat itu, tetapi hilang karena membuat kesalahan.
Namun, upayanya yang harus melalui reli panjang untuk membuka peluang menyerang selalu hilang karena Anthony berulang kali gagal menyeberangkan kok melalui smes. Di sisi lain, Vitidsarn yang berusia 21 tahun seperti tak merasa lelah mengejar ke mana pun pukulan Anthony.
Dia begitu sabar menjalani reli dan jarang membuat kesalahan. Permainan juara dunia yunior 2017-2019 itu memang kian matang karena sering bertemu pemain top dunia.
“Permainan tadi sangat ketat. Saya perlu berjuang keras untuk bisa mendapatkan setiap poin. Seandainya gim pertama bisa menang, tentu akan memengaruhi performa lawan,” tutur Anthony.
Axelsen dominan
Sementara Jonatan berkomentar, Axelsen tampil jauh lebih baik dibandingkan dia. “Untuk mendapat satu poin saja sangat susah. Untuk melawan dia harus bisa menjaga momentum. Pada gim kedua, saya sempat mendapat itu, tetapi hilang karena membuat kesalahan,” ujar tunggal putra peringkat keempat dunia itu.
Dengan hasil pada India Terbuka ini, Anthony dan Jonatan belum bisa menembus final pada dua turnamen awal 2023. Pekan lalu, Anthony tersingkir pada perempat final Malaysia Terbuka karena kalah dari Kanta Tsuneyama (Jepang), sementara Jonatan dikalahkan pemain Jepang lain, Kenta Nishimoto, pada babak kedua.
Kesempatan ketiga dalam tur di Asia ini akan mereka dapat di depan publik sendiri, yaitu pada Indonesia Masters Super 500. Turnamen tersebut akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 24-29 Januari.
“Di Indonesia Masters, saya harus bisa lebih menikmati karena dua turnamen ini sangat menguras energi. Saya akan fokus menjaga performa karena kekuatan otot tidak bisa ditingkatkan lagi,” tutur Anthony.
Dari nomor lain, final tunggal putri akan mempertemukan dua unggulan teratas, yaitu Akane Yamaguchi (Jepang) dan An Se-young (Korea Selatan). Laga ini menjadi ulangan final Malaysia Terbuka yang dimenangi Yamaguchi. Adapun final ganda campuran akan berlangsung antara Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) dengan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).