Ganda putra Indonesia, Christopher Rungkat/Nathan Anthony Barki, melaju ke final turnamen tenis Medco Power Tennis Championships M15. Mereka akan menghadapi Tsung-hao Huang/Duckhee Lee (Taiwan/Korea Selatan).
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pasangan ganda putra Indonesia, Christopher Rungkat/Nathan Anthony Barki, tampil apik di semifinal Medco Power Tennis Championships M15 2023 di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (20/1/2023). Christopher/Nathan melaju ke final setelah mengalahkan wakil India, Ishaque Eqbal/Karan Singh, melalui super tiebreak, 7-5, 3-6, 10-3.
Kemenangan tersebut membuat Christopher/Nathan akan menghadapi Tsung-hao Huang/Duckhee Lee (Taiwan/Korea Selatan) di partai puncak. Tsung/Duckhee melangkah ke final setelah menyingkirkan duet Arthur Weber/Kenny Bun (Perancis/Kamboja), 6-2, 6-0.
Kolaborasi apik dua petenis Indonesia beda generasi itu patut diberikan acungan jempol. Christopher, yang sejak awal tampil ciamik di depan net, kembali menunjukkan kelasnya. Petenis 32 tahun itu menunjukkan kepiawaiannya dalam membaca pengembalian bola lawan. Nathan, yang kuat saat melakukan servis, tak kalah cemerlang. Petenis berusia 18 tahun itu juga beberapa kali mengamankan poin krusial saat berada di posisi depan net.
“Saya tidak bisa selalu tampil sempurna di tiap laga. Akan tetapi, berkat bimbingan Christopher di lapangan, saya merasa bermain semakin baik hari ke hari,” kata Nathan.
Di sisi lain, Eqbal/Karan yang bukan unggulan di turnamen ini mampu memberikan perlawanan sengit kepada Christopher/Nathan yang menempati unggulan keempat. Eqbal/Karan sempat menyingkirkan unggulan kedua, Ray Ho /Masamichi Imamura (Taiwan/Jepang), pada babak perempat final.
Pada set pertama, pertarungan Christopher/Nathan melawan Eqbal/Karan berlangsung cukup alot. Kedua pemain saling mengamankan gim saat memegang servis. Pasangan India hampir saja memenangkan set pertama pada gim kesepuluh. Dalam keadaan memimpin, 5-4, Eqbal/Karan bisa saja memenangkan gim sekaligus menyudahi set kedua saat keadaan perolehan poin gim kesepuluh 40-30.
Beruntung, Christopher/Nathan mampu mengejar ketertinggalan. Nathan kemudian mampu melakukan pukulan krusial saat perolehan poin 40-40, sekaligus memenangi gim dan skor berubah menjadi 5-5.
“Set pertama berlangsung sangat ketat. Beruntung, penampilan kami di akhir set bisa padu sehingga bisa mengamankan beberapa poin krusial,” ujar Christopher.
Dalam misi mengejar kemenangan dua gim selanjutnya, lagi-lagi Nathan tampil sebagai aktor protagonis. Servis kencangnya membuat pasangan India kewalahan sehingga berhasil melakukan break dan memimpin, 6-5. Dengan keunggulan posisi servis, Christopher Nathan tidak kesulitan untuk mengamankan gim ke-12 sekaligus merebut set pertama, 7-5.
Kekalahan di set pertama membuat pasangan India langsung tampil agresif di set kedua. Mereka mampu mengamankan tiga gim awal untuk memimpin 3-0. Christopher/Nathan sempat memperkecil ketertinggalan 1-3, akan tetapi penampilan solid pasangan India sulit diimbangi, sehingga Eqbal/Karan mampu mengamankan set kedua, 6-3.
“Kami lengah di set kedua. Pada gim kedua langsung terkena break. Begitu pun set ketiga. Saat momentum bisa berbalik break, justru harus kecolongan,” kata Christopher.
Keadaan imbang akhirnya memaksa pertandingan harus dilanjutkan ke super tie break. Eqbal/Karan, yang dalam keadaan mental bagus setelah mengamankan set kedua, langsung mendapat break saat Nathan melakukan kesalahan servis. Beruntung, pasangan India juga berulang kali juga melakukan kesalahan servis. Christopher/Nathan pun berbalik unggul, 2-1.
“Pada super tie break, kami benar-benar kehilangan momentum karena kesalahan sendiri. Sangat mengecewakan melakukan hal tersebut di momen krusial,” ujar Eqbal.
Keadaan memimpin seakan menjadikan Christopher/Nathan tampil semakin percaya diri. Mereka mengamankan poin demi poin hingga memimpin 5-1. Kendati sempat memperkecil ketertinggalan 2-5, pasangan India harus puas hanya sampai di semifinal, setelah pasangan Indonesia memenangkan supertie break, 10-3.
"Kemenangan yang luar biasa. Pada partai final peluang kami dan lawan sama, 50:50. Kami harus bermain lebih baik lagi untuk memenangkan gelar," kata Nathan.