Sekretaris Jenderal PSSI Nilai Erick Thohir Figur Tepat Pimpin PSSI
Di antara lima calon ketua umum baru PSSI, Sekjen PSSI Yunus Nusi menilai Erick Thohir sebagai figur tepat untuk memimpin PSSI. Erick dianggap kaya pengalaman dan punya minat kuat dalam sepak bola.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di antara lima calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia periode 2023-2027, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menilai Erick Thohir sebagai figur yang tepat untuk memimpin PSSI. Erick dianggap kaya pengalaman dan punya minat yang kuat dalam sepak bola.
”Pak Erick didukung oleh sebagian besar voters (pemilik suara). Saya tahu betul dengan kapasitas beliau yang memiliki kemampuan andal, pengalaman, dan passion-nya memang di sepak bola,” ujar Yunus usai berdiskusi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengenai kelanjutan Liga 2 dan Liga 3 di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Erick akan bertarung dalam pemilihan bersama empat kandidat ketua umum PSSI, yakni La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, dan Fary Djemy Francis. Yunus percaya, di tangan Erick, PSSI dan sepak bola Indonesia bisa semakin maju. ”Dari pemikiran dan apa yang saya lihat, Pak Erick akan mampu memberikan yang terbaik untuk sepak bola kita,” kata Yunus.
Adapun Yunus turut meramaikan bursa calon wakil ketua umum PSSI yang bersaing dengan 19 calon lainnya. Menurut Yunus, dia diusung oleh 27 pihak, gabungan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI dan klub yang memberikan dukungan dalam bentuk tertulis.
Dukungan itu menjadi modalnya mendaftar posisi tersebut untuk Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari 2023. ”Kawan-kawan minta saya maju sebagai wakil ketua umum. Mungkin, mereka tahu saya banyak melayani mereka selama menjadi sekjen,” tuturnya.
Terkait visi-misinya sebagai calon wakil ketua umum baru PSSI, Yunus mengatakan, dia cukup paham seluk-beluk PSSI selama menjadi sekjen. Dia banyak membantu kepentingan ketua umum, komite eksekutif, asprov, klub Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan para pelatih. ”Saya sebagai sekjen menjadi pelayan administrasi banyak pihak. Maka, mudah-mudahan itulah yang menjadi modal saya (untuk menjadi wakil ketua umum),” ujarnya.
Saya tahu betul dengan kapasitas beliau yang memiliki kemampuan andal, pengalaman, dan passion-nya memang di sepak bola.
Sementara itu, Yunus memilih mendaftar sebagai calon wakil ketua umum PSSI karena sulit bersaing dalam bursa calon ketua umum. ”Itu bagaikan mimpi di siang bolong. Menjadi ketua umum itu harus punya kemampuan andal dalam segala hal, tidak hanya soal finansial,” tegas Yunus.
Di jalur calon wakil ketua umum, Yunus akan bersaing dengan nama-nama yang tak kalah berpengalaman, antara lain Zainudin. Sebelumnya, Zainudin mengaku, dia diusung oleh sejumlah Asprov PSSI dan klub yang percaya bahwa dirinya mampu membenahi tata kelola sepak bola Indonesia.
”Beberapa asprov dan klub mengusulkan kepada saya, kenapa tidak lebih serius menyangkut hajat hidup orang banyak ini. Saya pun berpikir dan berdiskusi dengan beberapa orang. Untuk membenahi tata kelola sepak bola nasional, saya harus masuk ke PSSI. Karena saya menteri, saya minta izin dahulu kepada Presiden dan diizinkan,” ujar Zainudin dalam konferensi pers di Kemenpora, Selasa (17/1/2023).
Modal utama Zainudin adalah pengalaman mengurus olahraga, terutama selama menjadi Menpora yang banyak terlibat memecahkan kebuntuan di tengah masalah yang ada. Salah satu yang dibanggakan Zainudin adalah keberhasilannya membantu melanjutkan kompetisi sepak bola nasional yang vakum akibat pandemi Covid-19.
Zainudin menginisiasi penyelenggaraan Piala Menpora 2021 yang membuka jalan pelaksanaan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. ”Saya rasa asprov dan klub yang mengusulkan itu tahu bagaimana sepak terjang saya selama ini. Makanya, mereka mau mencalonkan saya,” kata Zainudin.