Paceklik gol Haaland berhubungan langsung dengan tren buruk Manchester City. ”The Citizens” akan berupaya mengembalikan ketajaman Haaland saat melawan Spurs di Liga Inggris.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, RABU — Kekalahan beruntun pada dua laga terakhir menyiratkan masalah krusial di lini depan Manchester City. Para pesaingnya mulai tahu cara meredam penyerang bintangnya, Erling Haaland. Jika tidak ingin tren buruk itu berlanjut, City perlu segera mencari rumus baru untuk melepaskan ”gembok” terhadap Haaland.
Haaland, yang mencetak rerata satu gol setiap 68 menit sejak berseragam City, mengalami paceklik gol dalam tiga laga terakhir. Dia belum pernah mengalami kebuntuan selama itu sejak awal musim ini. Biasanya, paceklik gol predator asal Norwegia itu tidak pernah lebih dari satu pertandingan.
Pada saat bersamaan, City mengalami kekalahan beruntun untuk pertama kalinya, musim ini. Mereka dikalahkan Southampton di perempat final Piala Liga, lalu dibekap Manchester United di Liga Inggris. Tren penampilan Haaland dan City saling terkait sebab sang striker adalah penyumbang nyaris 40 persen total gol tim itu.
Paceklik Haaland pun menjadi ujian City menjelang laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Etihad, Jumat (20/1/2023) dini hari WIB. Mereka akan menjamu Tottenham Hotspur dalam duel bertajuk ”pelampiasan para pecundang derbi”. Kedua tim itu sama-sama kalah dari rival sekota pada laga terakhir.
Manajer City Josep Guardiola mengatakan, tidak ada yang salah dengan Haaland. Pemain tersubur di Liga Inggris dengan 21 gol dari 17 laga itu tetap berbahaya setiap mendapatkan bola. Masalahnya, akhir-akhir ini, dia tidak mendapatkan bola dan ruang sebanyak biasanya. Ruang umpan kepada striker berusia 22 tahun itu bisa diputus oleh pemain bertahan lawan.
Selain itu, para gelandang kreatif City sedang tidak dalam penampilan terbaik. Terbukti, tim yang nyaris selalu unggul dalam berbagai parameter serangan itu kalah jumlah tembakan di dua laga terakhir.
”Saat ini, kami harus bermain lebih cepat lagi. Akan lebih susah bagi kami jika tim lawan sudah menumpuk (pemain) di kotak penalti. Kami pun akan lebih sulit menemukannya (Haaland). Seperti saat melawan MU, dia tak terlalu banyak mendapat bola,” kata Guardiola.
Penurunan suplai operan ke Haaland terlihat dari percobaan tembakannya yang turun drastis. Dia hanya mencatat rerata 2 tembakan dalam 3 laga terakhir atau berkurang separuh dari biasanya. Dari jumlah itu, tembakannya tidak sekali pun tepat sasaran selama 214 menit.
”The Citizens” harus segera mencari rumus baru untuk memaksimalkan Haaland. Musim ini, sistem mereka dibuat untuk mengandalkan penyerang bertubuh tinggi dan kekar itu. Padahal, musim lalu, City membagi tugas mencetak gol kepada beberapa pemain. Tiga pemain sekaligus menyumbang dua digit gol di liga domestik, yaitu Kevin De Bruyne (15 gol), Raheem Stering (13 gol), dan Riyad Mahrez (11 gol).
Semoga kami menunjukkan perkembangan melawan Spurs nanti. Laga itu tidak akan mudah, tetapi bisa lebih mudah jika kami mampu unggul lebih dulu. (Manuel Akanji)
Ujian City kian berat karena mereka akan menghadapi Spurs yang dikenal dengan ciri khas permainan pragmatis ala manajer Antonio Conte. Spurs akan tampil dengan formasi lima bek, yaitu 3-4-2-1, dengan lebih banyak bertahan dan menunggu kans serangan balik.
Antitesis Conte
Antitesis permainan menyerang Guardiola dan sepak bola negatif Conte pernah tersaji di Stadion Etihad musim lalu. Hasilnya, Spurs berhasil mencuri kemenangan 3-2 dari markas lawan. Conte merupakan salah satu dari sedikit manajer yang unggul pertemuan atas Guardiola: 3 menang dan 2 kalah.
”Saya masih ingat kemenangan musim lalu di markas mereka. Kuncinya tidak membuat kesalahan sedikit pun. Mereka akan menguasai bola, 70-75 persen. Maka, Anda harus bisa memaksimalkan sisanya sebaik mungkin,” ujar Conte.
Di sisi lain, pertahanan City juga akan diuji ”Si Lili Putih”. Pertahanan rapuh menjadi salah satu penyebab tren buruk City. Mereka kerap terlalu nyaman menyerang, sampai lupa bertahan. Di derbi Manchester, akhir pekan lalu, City sempat ungul 1-0, lalu kalah 1-2 akibat kemasukan dua gol melalui skema serangan balik cepat.
Spurs merupakan salah satu tim dengan transisi serangan terbaik di Inggris. Mereka memang dilatih mengoptimalkan transisi. Mereka akan memaksimalkan trisula lini serang dan dua bek sayap yang membantu dari lini bertahan. Tim tamu pasti sudah mempelajari kesalahannya saat dibekap Arsenal, akhir pekan lalu. Transisi serangan mereka dimatikan pertahanan garis tinggi tim rival.
”Semoga kami menunjukkan perkembangan melawan Spurs nanti. Laga itu tidak akan mudah, tetapi bisa lebih mudah jika kami mampu unggul lebih dulu,” ujar Manuel Akanji, bek City.
Menjelang laga besar nanti, City masih harap-harap cemas menanti kepastian kondisi De Bruyne. Gelandang kreatif penyumbang asis terbanyak tim itu sempat tidak ikut sesi latihan terakhir karena kurang bugar. Di sisi lain, Spurs berpotensi menurunkan gelandang Rodrigo Bentacur yang cedera sejak tampil di Piala Dunia Qatar 2022 bersama tim nasional Uruguay. (AP/REUTERS)