Panitia Siapkan Uji Coba Sebelum Piala Dunia FIBA 2023
Jelang Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 di Jakarta, panitia pelaksana lokal akan menyelenggarakan uji coba pada Juni mendatang. Uji coba itu akan menguji kesiapan panitia mulai dari kedatangan tamu hingga pertandingan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persiapan pelaksanaan Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 di Jakarta 25 Agustus-10 September memasuki tahap akhir. Panitia pelaksana lokal telah merencanakan menggelar uji coba di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Juni.
”Kalau arena (Indonesia Arena) selesai atau siap dipakai, kami sudah menyiapkan test event di sana. Konsepnya sedang dimatangkan. Idealnya, kami mengundang klub-klub dari negara tetangga. Itu bagian dari uji coba kesiapan panitia dari kedatangan dan penjemputan tamu di bandara, hingga pertandingan di arena. Ajang itu akan dilaksanakan sekitar Juni,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia FIBA 2023 di Jakarta Budisatrio Djiwandono usai bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Piala Dunia FIBA 2023 akan diselenggarakan di tiga negara, yakni Jakarta, Manila (Filipina), dan Okinawa (Jepang). Budi mengatakan, panitia lokal di Jakarta sudah terbentuk dan bekerja sejak tujuh bulan terakhir. Mereka diisi oleh orang-orang yang berpengalaman mengadakan ajang internasional, seperti cabang bola basket Asian Games 2018 di Jakarta dan Piala Asia FIBA di Jakarta, 12-24 Juli 2022.
Dari sisi teknis, Budi memastikan semua anggota panitia siap menjalankan tugasnya. Hal yang menjadi perhatian adalah kesiapan arena. Indonesia Arena yang dibangun khusus untuk menyelenggarakan Piala Dunia FIBA 2023 diprediksi selesai pada Juni.
Setelah pembangunan gedung olahraga berkapasitas 16.000 penonton itu rampung, panitia harus memenuhi semua standar dari FIBA. Persyaratan itu terkait dengan ruangan untuk pemain, fasilitas pendukung, kursi penonton, hingga tata letak lapangan.
Hal itu perlu koordinasi langsung dengan FIBA. Maka, sebelum melaksanakan uji coba, perwakilan FIBA akan datang sekitar tiga kali lagi ke Jakarta. ”Minggu lalu, perwakilan FIBA sudah ke sini untuk melihat perkembangan pembangunan arena. Tetapi, mereka akan datang lagi, paling dekat tanggal 8 Februari dan sekitar April,” kata Budi.
Hal-hal terkait administrasi bisa diakselerasi sesuai dengan regulasi atau undang-undang yang ada. Intinya, kami membangun tim yang solid, profesional, terbuka, dan transparan.
Secara keseluruhan, masih ada beberapa tahapan lain yang perlu dilalui. Yang utama, antara lain, mengenai penyambutan tamu. Panitia lokal patut memberikan pelayanan terbaik agar segala hal yang disiapkan bisa digunakan dengan optimal, terlebih untuk infrastruktur arena.
”Untuk itu, kami meminta bimbingan kepada Menpora agar bisa berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya. Harapannya, hal-hal terkait administrasi bisa diakselerasi sesuai dengan regulasi atau undang-undang yang ada. Intinya, kami membangun tim (panitia lokal) yang solid, profesional, terbuka, dan transparan. Semoga kolaborasi dengan pihak terkait bisa mengadakan ajang (Piala Dunia FIBA) yang membanggakan Indonesia,” ujar Budi.
Mengenai pertandingan di Jakarta, tambah Budi, tim yang pasti main di Indonesia adalah Kanada. Untuk tim lainnya, panitia lokal menunggu hasil pengundian yang dilakukan di Manila sekitar April. ”Ada 1-2 negara papan atas lagi yang berkompetisi di Jakarta. Tetapi, resminya menunggu drawing (pengundian) di Manila, April,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Nirmala Dewi menuturkan, panitia lokal dan Perbasi masih mempertimbangkan apakah tim yang diundang untuk uji coba nanti calon peserta Piala Dunia FIBA, atau klub dari negara tetangga, atau klub dari Liga Bola Basket Indonesia (IBL). ”Kami belum memutuskannya. Tetapi, sebenarnya, Piala Asia FIBA kemarin sudah termasuk uji coba untuk Piala Dunia FIBA,” ungkapnya.