Sekitar enam bulan, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menepi dari turnamen bulu tangkis karena cedera lutut. Kerinduannya bertanding terobati saat menikmati babak pertama Malaysia Terbuka bersama Pramudya Kusumawardana.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KUALA LUMPUR, SELASA — Kerinduan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan untuk kembali bertanding terobati saat tampil pada babak pertama turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka. Harapan kembali ke performa terbaik cukup terbuka ketika Pramudya Kusumawardana/Yeremia tak menemui banyak kesulitan menjalin kembali ikatan emosional dan psikologis dalam pertandingan.
Reuni mereka dalam turnamen itu menghasilkan kemenangan atas pasangan Korea Selatan yang kenyang pengalaman juara, antara lain juara dunia 2014, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol. Pada laga di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Selasa (10/1/2023), Pramudya/Yeremia menang, 21-12, 21-17. Kecuali pada pertengahan gim kedua, ganda putra Indonesia peringkat ke-24 dunia itu selalu unggul dalam perolahan angka.
Namun, bukan kemenangan yang semata-mata membuat Yeremia bahagia. Dia senang bisa tampil kembali dalam turnamen setelah absen enam bulan. ”Saya bisa menikmati pertandingan. Kerinduan saya untuk bisa bertanding lagi, terwujud hari ini,” katanya.
Pramudya/Yeremia tak bertanding sejak terakhir kali kalah pada perempat final Indonesia Terbuka di Jakarta, Juli 2022. Saat berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Yeremia mengalami cedera lutut kiri yang serius hingga harus menggunakan kursi roda saat meninggalkan lapangan.
Meski tak harus menjalani operasi, Yeremia melewatkan turnamen hingga akhir musim 2022. Saat partnernya cedera, melalui media sosial Pramudya mengungkapkan bahwa dia akan menanti Yeremia untuk melanjutkan perjalanan dan mewujudkan cita-cita.
Insiden itu terjadi ketika mereka berstatus ganda putra nomor empat Indonesia di bawah para senior, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Semifinal Swiss Terbuka BWF World Tour Super 300 dan juara Asia membawa Pramudya/Yeremia menjadi yang terbaik di antara tiga ganda putra pelapis pelatnas utama, dengan menempati peringkat ke-14 dunia. Dua pasangan lainnya adalah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Setelah absen enam bulan, kini Pramudya/Yeremia menempati peringkat ke-24 dunia, di bawah Bagas/Fikri (11) dan Leo/Daniel (14). Mereka pun berharap bisa kembali ke performa terbaik seiring rencana aktif kembali pada tahun ini. Setelah Malaysia Terbuka Super 1000, Pramudya/Yeremia akan tampil di Indonesia Masters Super 500, 24-29 Januari.
Di Axiata Arena, antusiasme bisa bertanding kembali membuat Yeremia lupa bahwa dia melewati cedera lutut cukup serius. Dia hanya berusaha fokus dan menikmati pertandingan. Faktor lain yang turut menentukan performa tersebut adalah chemistry dengan Pramudya yang tak berubah. Keduanya kompak di lapangan dan luar lapangan.
Pramudya menilai, tak banyak perubahan dalam permainan partnernya itu, sebelum dan setelah cedera. ”Kalau ada yang kurang adalah belum bisa secepat seperti sebelum cedera. Namun, secara umum, performanya masih seperti dahulu. Saya pun lebih enak dan tidak perlu bekerja keras menutupi kekurangan Yere,” tutur Pramudya yang di babak ekdua akan bertemu Hendra/Ahsan.
Pergerakan di sisi kiri depan dan belakang sempat membuatnya trauma, tetapi saya latih terus pada sisi yang membuat dia trauma itu.
Kurangnya kecepatan Yeremia juga dikemukakan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi. Namun, sisi positif dari kecepatan Yeremia yang belum maksimal itu membuat permainannya bisa terkontrol. Herry juga menilai, Yeremia tak mengalami trauma saat bertanding. Rasa trauma itu secara perlahan hilang selama latihan.
”Pergerakan di sisi kiri depan dan belakang sempat membuatnya trauma, tetapi saya latih terus pada sisi yang membuat dia trauma itu. Jelang berangkat ke Malaysia, Yere bilang sudah tidak trauma lagi,” tutur Herry.
Hasil baik
Pramudya/Yeremia menjadi satu dari sepuluh wakil Indonesia yang tampil pada hari pertama. Hasi baik didapat skuad ”Merah Putih” dengan sembilan kemenangan. Satu-satunya kekalahan dialami ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dari Thom Gicquel/Delphine Delrue (Perancis), 18-21, 18-21.
Wakil tunggal dan ganda putri yaitu Gregoria Mariska Tunjung, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, menang dalam dua gim. Gregoria bahkan menyingkirkan unggulan kelima He Bing Jiao (China), 21-11, 21-17 pada laga pembuka.
Adapun Apriyani/Fadia membuka langkah mempertahankan gelar juara dengan mengalahkan Lee Chai Hsin/Teng Chun Hsun (Taiwan) 21-16, 21-15. Adapun Febriana/Amalia menang atas Margot Lambert/Anne Tran (Perancis), 21-16, 21-15.
Kemenangan dua gim juga didapat Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Jonatan Christie. Adapun Anthony Sinisuka Ginting, Fajar/Rian, dan Hendra/Ahsan harus melewati laga tiga gim untuk lolos ke babak kedua.
Persaingan ketat pada babak pertama turnamen besar kerap tak terhindarkan. Unggulan teratas tunggal putra dan putri, Viktor Axelsen dan Akane Yamaguchi, juga harus bermain tiga gim untuk mendapat tiket babak kedua.
Bahkan, unggulan pertama yang juga juara bertahan ganda putra, Takuro Hoki/Yugo Kobayahsi (Jepang), tersingkir. Mereka kalah dari peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang hanya menempati peringkat ke-12, Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), 13-21, 15-21.
Babak pertama turnamen yang berhadiah total sekitar Rp 19,5 miliar ini akan berlanjut pada Rabu. Wakil-wakil Indonesia yang akan tampil adalah Shesar Hiren Rhustavito, Chico Aura Dwi Wardoyo, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela. Akan tampil pula tiga ganda putra, yaitu Bagas/Fikri, Leo/Daniel, dan mantan pasangan nomor satu dunia yang saat ini berperingkat ke-23, Kevin/Marcus.