Shin Tae-yong memperpanjang catatan nir-kemenangan melawan Thailand seusai ditahan imbang 1-1. Indonesia gagal memanfaatkan sejumlah keuntungan untuk memastikan tiket semifinal Piala AFF lebih awal
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, ADRIAN FAJRIANSYAH, Stephanus Aranditio
·4 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Penyerang tim nasional Indonesia, Egy Maulana Vikri (kanan), berusaha mempertahankan bola dari hadangan gelandang Thailand, Channarong Promsrikaew, pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (29/12/2022). Pertandingan berakhir imbang, 1-1.
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional Indonesia merugi karena gagal memanfaatkan sederet keuntungan untuk meraih kemenangan pertama atas Thailand sejak 2016. Tim ”Garuda” kehilangan fokus setelah unggul dan dipaksa bermain imbang, 1-1, Kamis (29/12/2022). Meski gagal memastikan tiket semifinal lebih awal, peluang Indonesia untuk lolos dari fase grup masih terbuka lebar.
Tampil di hadapan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia punya kesempatan menang lebih besar karena unggul jumlah pemain sejak menit ke-62. Pemain pengganti Thailand, Sanrawat Dechmitr, melanggar keras Saddil Ramdani sehingga mendapat kartu merah langsung dari wasit.
Akan tetapi, keunggulan jumlah pemain, ditambah dukungan luar biasa dari suporter, tetap tidak mampu membuat Indonesia meraih kemenangan. Unggul lebih dulu lewat eksekusi penalti Marc Klok di menit ke-50, Indonesia gagal mempertahankan keunggulan. Kehilangan fokus di lini pertahanan berakibat fatal setelah Sarach Yooyen mencetak gol penyeimbang untuk Thailand, sepuluh menit menjelang waktu normal berakhir.
”Seperti apa yang dilihat, kami hampir menang. Memang hati saya maunya langsung main di dalam lapangan sendiri. Para pemain sudah maksimal, tetapi keberuntungan belum berpihak kepada kami,” kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan (kanan), berduel dengan gelandang Thailand Channarong Promsrikaew pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Kebobolan menjelang laga berakhir saat Thailand bermain dengan 10 orang sangat menyakitkan. Kesalahan lini belakang Indonesia dalam mengantisipasi serangan Thailand perlu menjadi fokus Shin di laga terakhir melawan Filipina. Gol penyama kedudukan menunjukkan betapa koordinasi dan organisasi pertahanan Indonesia masih menyimpan masalah.
Hal serupa ditunjukkan Indonesia saat menang 2-1 atas Kamboja di laga pertama. Lemahnya organisasi pertahanan Indonesia dimanfaatkan Sareth Krya untuk mencuri gol.
Shin menyayangkan timnya gagal memanfaatkan peluang dan sejumlah keunggulan yang dimiliki. Sebelum laga, Shin amat yakin akan mampu meraih kemenangan perdananya atas Thailand. Di level timnas senior, Shin sudah empat kali bertemu Thailand dan seluruhnya nirkemenangan.
Dukungan suporter diyakini mampu melecut motivasi bermain tim ”Garuda”. Apalagi, Thailand tidak diperkuat tiga pemain utama, yaitu Chanatip Songkrasin, Supachok Sarachat, dan Kawin Thamsatchanan.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Penjaga gawang Thailand, Kittipong Phuthawchueak, gagal menahan tendangan penalti yang dieksekusi gelandang timnas Indonesia, Marc Klok, pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Hal serupa diungkapkan Klok, yang merasa timnya tampil lebih baik dibandingkan saat melawan Kamboja dan Brunei Darussalam. Ia mengaku heran permainan Indonesia justru menurun saat Thailand bermain dengan 10 orang.
”Saya tidak tahu persis penyebab kami langsung jelek setelah unggul jumlah pemain. Tetapi memang pemain lelah secara fisik sehingga tidak fokus,” kata Klok.
Kurang efektif
Klok merasa Indonesia merugi karena seharusnya bisa menang, tapi membuang banyak peluang. Masalah penyelesaian akhir belum dapat diselesaikan Shin karena hal ini terus berulang sejak laga pertama Grup A.
Contoh terbaik adalah saat penyerang Witan Sulaeman gagal menceploskan bola di gawang yang kosong setelah berhasil melewati kiper Thailand. Namun, tendangan Witan ke sisi kanan gawang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Ekspresi tidak percaya penyerang timnas Indonesia, Witan Sulaeman, setelah bola yang disepaknya melenceng di sisi kanan gawang Thailand pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Terkait peluang itu, Shin mengatakan, Witan adalah salah satu pemain dengan penyelesaian akhir terbaik di tim. Hal itu membuatnya kesulitan menjelaskan penyebab kegagalan Witan menyelesaikan peluang emas tersebut.
”Witan dengan pressing di depan bisa merebut bola dengan baik. Ini latihan yang sering dilakukan juga. Tetapi, sayang sekali tidak bisa cetak gol,” katanya.
Seperti apa yang dilihat, kami hampir menang. Memang hati saya maunya langsung main di dalam lapangan sendiri. Para pemain sudah maksimal, tetapi keberuntungan belum berpihak kepada kami.
Sementara itu, Pelatih Thailand Alexandre Polking mengatakan, laga melawan Indonesia sangat berat karena ada tekanan serta intimidasi yang besar dari suporter di stadion. Selain itu, kartu merah membuat beberapa rencana yang hendak dijalankan timnya di babak kedua menjadi berantakan.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Tendangan gelandang timnas Indonesia, Ricky Kambuaya (kanan), masih melenceng dari gawang Thailand yang dikawal Kittipong Phuthawchueak pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Polking memuji semangat dan daya juang para pemainnya yang bisa melepaskan diri dari tekanan suporter. Mereka juga tetap tenang meski kalah jumlah pemain dari Indonesia.
”Gol Indonesia mengguncang kami, apalagi kami dapat kartu merah. Hal itu tak seharusnya terjadi di sepak bola. Performa tim ini luar biasa untuk menghadapi tekanan seperti itu,” ucapnya.
Intimidasi yang dihadapi Thailand bahkan dimulai sebelum laga, saat bus tim diserang sekelompok suporter hingga kaca bus retak. Tindakan anarkistis ini menandakan perilaku suporter yang belum berubah meski Tragedi Kanjuruhan tiga bulan lalu sudah menewaskan 135 jiwa.
Peristiwa itu disebarkan Asisten Pelatih Thailand Luis Viegas melalui akun Twitter-nya, @luisviegasfoot. Dalam video 40 detik itu terlihat bus tim Thailand dicegat puluhan suporter Indonesia berkaus hitam. Mereka memukul bus dengan tangan kosong dan mengumpat ke arah bus sambil menyanyikan ”Indonesia Pusaka”.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Dukungan penonton saat timnas Indonesia menjamu Thailand pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Tidak ada pengawalan ketat terhadap bus oleh petugas saat peristiwa itu. Bus terpaksa berjalan pelan menuju stadion karena terhalang suporter.
Hasil imbang membuat Indonesia belum bisa memastikan tiket semifinal lebih awal. Selain Thailand dan Indonesia, Kamboja juga masih berpeluang lolos seusai menang telak 5-1 atas Brunei di laga lainnya. Hanya dua negara yang berhak atas tempat di semifinal.
Pada laga terakhir, Indonesia akan bertandang ke Filipina, sedangkan Thailand dan Kamboja akan bertarung dalam laga hidup mati. Thailand masih memimpin Grup A dengan tujuh poin, unggul selisih gol atas Indonesia yang mengoleksi nilai sama. Adapun Kamboja mengoleksi enam poin.
Dengan demikian, Indonesia tidak boleh kalah dari Filipina untuk tetap menjaga asa lolos. Kalaupun kalah, Indonesia masih bisa lolos asalkan Kamboja gagal menang atas Thailand.