Klub Unggulan Masih Mendominasi Kejurnas PBSI 2022
Klub Jaya Raya Jakarta, Djarum Kudus, dan Mansion Exist Badminton Club Jakarta belum terkalahkan di BNI Kejuaraan Nasional PBSI 2022 kategori beregu dewasa antarklub.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Klub-klub unggulan masih mendominasi hari kedua BNI Kejuaraan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia 2022 kategori beregu dewasa antarklub di Pelatihan Nasional PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2022). Dalam ajang ini, bakat baru di ganda putri akan mendapatkan perhatian penting dari tim pencari bakat.
Klub besar, seperti Jaya Raya Jakarta, Djarum Kudus, Mansion Exist Badminton Club Jakarta, dan Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya Tangerang Selatan, masih sulit ditaklukkan. Semuanya menempati puncak klasemen sementara.
Klub Djarum Kudus, misalnya, menempati puncak klasemen sementara grup A dengan dua poin. Mereka menyapu bersih 10 gim pada hari pertama (12/12/2022) dan kedua (13/12/2022) dengan total poin 420-235. Djarum unggul atas Tjakrindo Masters Surabaya (1 poin), Banda Baru Batam (0 poin), dan Kasih Jakarta Selatan (0 poin).
Pebulu tangkis ganda campuran Djarum Kudus, Gloria Emanuelle Widjaja, yang berpasangan dengan Dejan Ferdinansyah mengatakan, kejurnas ini merupakan pengalaman pertamanya turun di pertandingan beregu dewasa. Namun, dia berambisi membawa Djarum juara kejurnas kali ini.
”Saya ingin membuktikan diri dan terus menyumbang poin. Apalagi, saya dengan rekan baru. Dejan juga pertama kali beregu di kejurnas. Jadi ingin kasih yang terbaik saja untuk PB Djarum di akhir tahun,” kata Gloria.
Keduanya menang dengan skor 21-7 dan 21-9 atas Yohanes Timothy Yakob Yotje Rambitan/Sarah Daisy Theresia Christina Rambitan dari klub Kasih Jakarta Selatan. Djarum masih menyisakan satu pertandingan terakhir pada babak penyisihan grup A melawan Tjakrindo Masters Surabaya, Rabu (14/12/2022).
Sementara itu, Grup B dipimpin sementara oleh klub Mansion Exist Jakarta juga dua poin dari dua kemenangan pada hari pertama dan kedua. Mereka memenangi 10 gim dengan total poin 473-315.
Mansion Exist unggul tiga gim dari klub Putra Mainaky Tangerang Selatan yang juga meraih dua poin dari 7 menang dan 3 kalah. Lalu, disusul Pupuk Kaltim Bontan (1 poin), Victory Bogor (0 poin), dan Kaypi Bogor (0 poin).
Kemudian, ada Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya Tangerang Selatan yang memimpin klasemen sementara Grup C dengan dua poin dari dua kemenangan dan satu kalah. Mereka memenangi 10 gim dengan total poin 641-547.
Di posisi kedua dihuni klub Sarwendah Badminton Jakarta Timur juga meraih dua poin dari dua menang dan satu kalah. Mereka sudah memenangi 9 gim dengan total poin 650-589.
Sementara itu, juara bertahan Kejurnas PBSI 2018, klub Jaya Raya Jakarta, juga meraih dua poin dari kemenangan 10 gim pada hari pertama (12/12/2022) dengan total poin 420-204. Jaya Raya menduduki puncak klasemen sementara Grup D, unggul dari Power Rajawali Tangerang (2 poin), Mataram Raya Sleman (0 poin), dan Tunas Jaya Kasturi Jambi (0 poin).
Jaya Raya diperkuat mantan penghuni Pelatnas Cipayung, seperti Reza, Hafiz Faizal, Anggia Shitta Awanda, dan Rizky Amelia Pradipta. Hafiz yang bermain ganda campuran dengan Nahla Aufa Dhia Ulhaq menang 21-8 dan 21-5 atas M Taufik Aditya/Enzelica Sutanto dari Tunas Jaya Kasturi Jambi.
”Penampilan saya dan teman-teman sudah oke. Memang masih harus beradaptasi karena silau dengan lampu. Tetapi, sejauh ini penampilan semua pemain sudah bagus. Semoga ke depan juga makin bagus dan membawa Jaya Raya juara,” ucap Hafiz.
Kepala Bidang Prestasi Pengurus Besar PBSI Rionny Mainaky mengatakan, permainan setiap pebulu tangkis di kejurnas ini akan terus dipantau tim pelatih Pelatnas PBSI. Mereka yang menjadi juara akan mendapatkan tiket mengikuti seleksi nasional (seleknas) menuju Pelatnas PBSI.
Selain itu, pebulu tangkis ranking 15 besar nasional juga akan mengikuti seleknas. Menurut Rionny, pelatnas saat ini membutuhkan kekuatan baru di nomor ganda putri.
”Kami butuh pemain yunior yang berprestasi. Ganda putri butuh, nomor ganda campuran juga butuh. Kalau tunggal putri sudah banyak, tinggal tunggu mainnya saja. Makanya, kami jangan sampai salah menilai karena ini menyangkut nasib atlet,” kata Rionny.