Dua hadiah penalti tidak cukup bagi Inggris untuk meredam juara bertahan Perancis. “Si Tiga Singa” masih kalah mental dan pengalaman dalam pertarungan ketat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
AP FOTO/NATACHA PISARENKO
Pemain Perancis Olivier Giroud (kiri) merayakan dengan rekan setimnya Antoine Griezmann setelah mencetak gol kedua timnya dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Inggris dan Perancis di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
AL KHOR, MINGGU – Duel Inggris versus Perancis benar-benar berubah seperti partai tinju kelas berat. Kedua tim yang bergaya main nyaris identik, intens saling pukul mengandalkan skuad bertabur bintang dan mengincar kesalahan kecil. Ujungnya, Inggris yang terkapar karena gagal memanfaatkan kenaifan Perancis.
Perancis melaju ke semifinal setelah menang atas Inggris 2-1 (1-0) di Stadion Al Bayt, Kota Al Khor, pada Minggu (11/12/2022) dini hari WIB. Sepasang gol dari gelandang Aurelien Tchouameni dan dan penyerang Olivier Giroud sudah cukup untuk membungkam auman “Si Tiga Singa”.
Inggris hanya bisa menyesali hasil akhir. Penyerang sekaligus kapten tim, Harry Kane, gagal menyamakan skor pada menit ke-84 lewat tendangan penalti. Eksekusi Kane melambung di atas mistar kiper Hugo Lloris, rekan setimnya di Tottenham Hotspur. Padahal, dia sukses mengeksekusi penalti pertama dalam gol penyeimbang, 1-1, menit ke-54.
Penyerang Inggris Harry Kane melakukan tendangan penalti kedua yang melewati mistar gawang saat pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, (10/12/2022).
Kane jongkok, sambil tertunduk setelah peluit panjang berbunyi. Rekan-rekannya yang tidak kuasa menahan tangis, merebahkan diri di lapangan. Giroud yang sempat bermain di Liga Inggris selama sembilan tahun, menghibur Kane dan rekan-rekan sejenak, lalu bergabung dengan pesta skuad “Si Biru”.
“Sulit untuk mencari kata yang tepat. Saya pikir kami telah memberikan segalanya di laga ini, tetapi sayangnya ini memang seperti bukan malam kami. Anda juga harus memberi kredit kepada Perancis. Mereka adalah tim hebat,” kata gelandang veteran Inggris Jordan Henderson.
Inggris dan Perancis seperti melawan diri sendiri. Mereka sama-sama membangun serangan dengan sabar dari bawah. Keduanya juga bertahan dengan mayoritas blok medium, menumpuk pemain di tengah agar lawan kesulitan melewati separuh lapangan. Bedanya hanya Inggris memakai formasi 4-3-3, sementara Perancis 4-2-3-1.
Pelatih Inggris Gareth Southgate dan Pelatih Perancis Didier Deschamps saling mengincar kesalahan masing-masing. Mereka berharap kesalahan itu berujung dengan transisi serangan balik kilat. Mereka ingin memanfaatkan kualitas bintang di sisi sayap. Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele di Perancis serta Phil Foden dan Bukayo Saka di Inggris.
AFP/ADRIAN DENNIS
Penyerang Perancis Olivier Giroud merayakan setelah mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
Giroud berkata, timnya sudah menyadari kesalahan kecil akan berakibat fatal. “Karena itu kami bekerja keras untuk bertahan sebaik mungkin, agar bisa mengancam balik. Kami tahu potensi besar tim muda Inggris ini. Mereka bermain solid, tetapi ada celah menyakiti mereka lewat serangan balik. Kami menang karena kekuatan mental,” tuturnya.
Seperti ucapan Giroud, detail terkecil menjadi faktor penentu. “Si Biru” pun memanfaatkan kesalahan Inggris terlebih dulu. Inggris kehilangan bola di pertahanan lawan, saat garis pertahanan mereka sudah sangat tinggi. Transisi Perancis pun berbuah menjadi gol tendangan jarak jauh Tchouameni.
Perancis bermain lebih pasif setelah unggul pada menit ke-17. Inggris menekan terus dari sebelum hingga setelah turun minum. Hingga, Tchouameni berubah dari pahlawan menjadi pecundang pada awal paruh kedua. Sang pencetak gol pembuka justru menjatuhkan Saka di kotak penalti. Inggris menyamakan kedudukan lewat Kane.
AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Gelandang Inggris Declan Rice (kanan) menyundul bola melewati penyerang Perancis Olivier Giroud saat pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
Inggris semakin mendominasi setelah skor seimbang. Namun, saat nikmat menyerang, mereka lengah mengantisipasi umpan silang kepada Giroud. Giroud mendapatkan dua peluang hampir sama dalam selang dua menit. Peluang kedua itu berujung gol dari kreasi umpan gelandang serangan Antoine Griezmann.
Akan tetapi, Perancis tetap saja ceroboh ketika bertahan. Pemain bertahan mereka sangat mengandalkan fisik, selalu berusaha menjatuhkan lawan bahkan setelah dihukum penalti. Saka yang mampu menari-nari di sepertiga akhir lapangan lawan kerap jadi incaran. Total Saka dilanggar empat kali.
Hanya saja, Inggris yang dikenal jago bola mati gagal memanfaatkannya. Termasuk sundulan bek Harry Maguire dari skema tendangan bebas hanya membentur tiang gawang. Di sisi lain, Lloris yang menjadi penampil terbanyak untuk timnas Perancis (143 kali) pada malam itu juga tampil cemerlang dengan enam penyelamatan.
AFP/ADRIAN DENNIS
Gelandang Inggris Mason Mount (kiri) berebut bola dengan bek Perancis Theo Hernandez dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar (10/12/2022).
Puncaknya adalah hadiah penalti kedua untuk Inggris. Mason Mount dijatuhkan di kotak penalti jelang injury time. Namun, Kane membuang kesempatan emas tersebut. Padahal, jika mencetak gol, dia akan menjadi pemain tersubur sepanjang sejarah timnas Inggris, melewati rekor Wayne Rooney (53 gol).
Menurut Deschamps, “Dewi Fortuna” sedang berpihak kepada mereka. “Kami beruntung bisa menyudahi laga dengan kemenangan setelah memberikan hadiah cuma-cuma kepada lawan. Beruntung juga mental para pemain bisa selalu bangkit setelah kesalahan itu,” katanya.
Setelah gagal penalti, mental skuad “Si Tiga Singa” mendadak runtuh. Mereka kehilangan taringnya. Apalagi, dua pemain paling berkontribusi dalam serangan di sayap kanan, Henderson dan Saka, ditarik setelah gol kedua Perancis.
AFP/JEWEL SAMAD
Penyerang Inggris Harry Kane tertunduk lesu setelah kekalahan timnya dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Prancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022). Perancis menang dengan skor 2-1 dalam laga yang diwarnai kegagalan penalti Harry Kane.
Inggris lebih mendominasi permainan karena dua kali tertinggal sepanjang laga. Mereka menguasai bola 57,2 persen dan lebih banyak 16 menembak, dengan setengahnya tepat sasaran. Namun, statistik tersebut tidak berarti. Perancis dengan pengalaman dan kematangan tim juara lebih efektif memanfaatkan peluang.
Perjalanan Inggris pun berujung antiklimaks. Mereka menargetkan juara setelah mencapai final Piala Eropa 2020 dan semifinal Piala Dunia 2018 dengan skuad nyaris sama. Tim asuhan Southgate hanya berhasil mencatat rekor baru gol terbanyak, 13 gol, dalam keikutsertaan di turnamen besar. Selebihnya, kampanye Football’s Coming Home atau sepak bola kembali ke rumahnya, tetap gagal terwujud.
Menurut Opta, Inggris telah tujuh kali tersingkir di babak perempat final Piala Dunia, lebih banyak dari tim mana pun dalam sejarah kompetisi. “Kami pantas mendapatkan hasil lebih baik dengan performa ini, tetapi yang menentukan adalah gol. Saya hanya bisa mengapresiasi para pemain. Mereka sudah bermain semaksimal mungkin menghadapi tim juara bertahan. Mereka telah berkembang menjadi tim hebat,” ujar Southgate.
Di sisi lain, Perancis sudah dinanti Maroko di semifinal. “Si Biru” menjadi juara bertahan pertama sejak 1998, yang bisa menembus semifinal pada edisi berikutnya. Tim terakhir yang melakukan itu adalah Brasil dalam era permainan Jogo Bonito yang kembali patah hati di Qatar. (AP/REUTERS)