Kemeriahan Pesta Bola di Stadion itu Menular Hingga ke Gerbong
Para suporter di Piala Dunia 2022 telah memunculkan suasana kemeriahan dengan melakukan atraksi di dalam gerbong kereta yang menuju ke stadion. Antusias pesta bola milik siapa dan di mana saja.
Oleh
YUNIADHI AGUNG
·3 menit baca
Gerbong kereta Metro dengan cepat bergoyang hebat saat sekelompok pendukung Argentina masuk dari Stasiun Metro Msheireib, Qatar, Sabtu (3/12/2022) malam. Saat pesta sepak bola dunia digelar, kemeriahan bisa hadir di mana saja, termasuk di gerbong kereta.
Keriuhan itu bukan barang baru bila melibatkan pendukung Argentina. Sejauh ini, mereka
sangat vokal di Qatar. Remaja, paruh baya, hingga anak-anak seperti tidak berhenti bernyanyi. Di dalam dan luar stadion seperti tidak ada bedanya bagi pendukung tim Tanggo itu.
Keramaian di gerbong kereta malam itu kembali menjadi buktinya. Para pendukung kembali membuktikan eksistensinya. Momen laga babak 16 besar melawan Australia di Stadion Ahmad Bin Ali, menambah panas semangat mereka malam itu.
Mereka tanpa malu-malu meloncat-loncat penuh semangat. Mulai beraksi saat pintu kereta baru saja ditutup, hampir semuanya berhenti sejenak ketika kereta mulai melaju kencang.
Akan tetapi, keriuhan itu kembali muncul tidak lama kemudian. Selama sekitar 20 menit sepanjang rute Msheireb menuju Al Riffa, Stasiun Metro terdekat dengan Stadion Ahmad Bin Ali, mereka bernyanyi lagi. Suasananya bahkan semakin semarak ketika mereka memukulkan telapak tangannya ke atap gerbong kereta.
Saking kencangnya, plafon gerbong ikut bergetar. Malam itu, kemeriahan di kereta Metro benar-benar menjadi milik mereka.
Selama pertandingan Piala Dunia 2022, warga setempat pengguna moda transportasi kereta bawah tanah Metro di Qatar relatif kehilangan ketenangan. Setiap ada jadwal pertandingan, kereta Metro dipenuhi para suporter dari berbagai negara yang hendak menuju stadion. Hampir setiap hari, keceriaan pesta sepak bola terasa di sana.
Berbagai ungkapan kegembiraan diperlihatkan untuk mendukung tim kesayangan mereka. Meski gaduh dan terkesan liar, penumpang lain tampaknya memaklumi kondisi itu. Bahkan, bagi sebagian penumpang, keriuhan itu seperti hiburan. Ada yang ikut bernyanyi meski tidak tahu bahasa yang digunakan. Sebagian lainnya hanya menganggukan kepala.
Menari bersama
Akan tetapi, tidak semua pendukung berisik di moda transportasi publik. Beberapa suporter Ghana yang hendak menuju Stadion Education City memilih menari dengan tenang. Mereka kompak memutari besi pegangan penumpang, Lagu-lagu dalam bahasa Ghana dinyanyikan. Semua dilakukan tanpa emosi berlebihan.
Sikap itu memunculkan simpati. Dua perempuan suporter Korea Selatan, misalnya, datang bergabung. Padahal, kedua pihak itu rival karena berada di grup yang sama. Momen persaudaraan ini lantas direkam melalui video kamera telepon selular penumpang lainnya. Kebahagiaan menjadi milik semua orang.
Akan tetapi, tidak semua pendukung Argentina berisik di gerbong kereta. Saat Lionel Messi dan kawan-kawan keok di tangan Arab pada laga pertama, misalnya, suporter Argentina tidak banyak bicara.
Provokasi sebagian pendukung Arab tidak diladeni. Sebagai gantinya, mereka mengacungkan jempol pada pendukung Arab yang lantas disambut dengan senyum.
Dari gerbong kereta metro, antusias para pendukung itu membuktikan bila Piala Dunia adalah pesta seluruh bangsa. Menang kalah jelas bukan lagi yang utama. Siapa saja bisa bersenang-senang, baik di dalam stadion, jalanan, taman kota, atau gerbong kereta metro sekalipun.