Sepak Bola Belanda Masih Mendominasi "Soccer" Amerika Serikat
Walaupun tanpa "total football", Belanda masih lebih unggul ketimbang "soccer" Amerika Serikat. Permainan pragmatis Belanda, yang menghempaskan AS, 3-1, akan diuji Argentina di perempat final.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Penyerang Belanda, Memphis Depay (nomor punggung 10), mencetak salah satu gol kemenangan 3-1 atas Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia Qatar di Stadion Khalifa International, Sabtu (3/12/2022).
DOHA, SABTU – Meski tidak mendominasi laga, sepak bola Belanda masih dominan dengan kemenangan 3-1 (2-0) atas "soccer" Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia Qatar di Stadion Khalifa International, Doha, Sabtu (3/12/2022).
Memphis Depay, penyerang "Ons Oranje", julukan Belanda, membuka keran gol dengan memanfaatkan asis atau umpan gol Denzel Dumfries pada menit ke-10. Di akhir babak pertama atau pada menit ke-45, bek sayap Daley Blind melebarkan keunggulan Belanda dengan gol juga memanfaatkan asis Dumfries.
AS baru bisa membalas dengan gol pemain pengganti, Haji Wright, pada menit ke-76. Golnya memanfaatkan umpan Christian Pulisic dari sisi kanan gawang Belanda.
Gol Wright itu memompa semangat tim asuhan Gregg Berhalter untuk mencoba mengejar ketinggalan dari tim asuhan Louis van Gaal tersebut. AS terus bernafsu untuk menekan dan menyerang, tetapi melupakan keseimbangan dalam bertahan. Di sisi lain, Belanda tampil pragmatis bahkan merelakan lawan lebih menguasai bola (35 persen berbanding 52 persen).
Pemain Belanda, Denzel Dumfries (nomor punggung 22), mencetak gol ketiga untuk kemenangan timnya, 3-1, atas Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia Qatar di Stadion Khalifa International, Sabtu (3/12/2022).
Namun, keunggulan Belanda kembali menjauh oleh tendangan voli Dumfries yang berujung gol pada menit ke-81. Dumfries memanfaatkan servis asis Blind dari sisi kiri gawang AS yang melengkung ke kanan. Dumfries berdiri bebas tanpa pengawalan di kota penalti yang kemudian menyambut umpan itu menjadi sambaran voli yang kencang dan tak bisa diatasi oleh kiper Matt Turner.
Kemenangan atas AS itu memperpanjang catatan tak terkalahkan Belanda menjadi 19 laga. Selain itu, dominasi terhadap AS berlanjut yakni 5 laga menang dan 1 laga kalah. Van Gaal mengatakan, senang dengan keberhasilan tim asuhannya.
Belanda berpeluang membalas kekalahan dari Argentina di final edisi Argentina 1978 dan semifinal Brasil 2014.
Penampilan apik Dumfries dan termasuk Depay yang berhasil mencetak gol dipuji. Depay masih dalam jalur perburuan gol mendekati rekor top scorer sepanjang masa Belansa, Robin van Persie (50 gol dari 102 laga). Depay telah mencetak 42 gol dari 84 laga. Jumlah golnya berasa di urutan kedua, menyamai Klaas-Jan Huntelaar (42 gol dari 76 laga).
“Seperti yang saya utarakan sebelum turnamen, kami datang untuk kemenangan dan trofi,” kata Van Gaal.
Menjaga keseimbangan
Untuk itu, dirinya tidak ambil pusing jika permainan Belanda saat ini tak lagi berfilosofi totaal voetbal. Belanda lebih pragmatis dalam bermain, mencoba seimbang dalam menyerang, dan bertahan untuk kemenangan demi kemenangan.
Belanda sebelumnya melewati penyisihan Grup A cukup meyakinkan, yakni menang 2-0 atas Senegal, imbang 1-1 dengan Ekuador, dan menang 2-0 atas tuan rumah Qatar. Di perempat final, Belanda akan menghadapi Argentina yang mengalahkan Australia.
Belanda berpeluang membalas kekalahan di final Argentina 1978 dan semifinal Brasil 2014. Belanda bisa mengacu pada kemenangan 4-0 di penyisihan Jerman 1974 atau 2-1 di perempat final Perancis 1998. Jika menghadapi Australia, Belanda bisa berpijak pada kemenangan 3-2 di penyisihan Brasil 2014.
Dalam laga itu, usaha AS untuk menang linier dengan 17 tembakan yang 6 di antaranya mengarah ke gawang. Belanda lebih efektif, yakni membuat 12 tembakan yang separuhnya tepat sasaran dan tiga berbuah gol.
“Ketika menghadapi tim dengan kualitas tinggi (Belanda) dan memberikan mereka tiga-empat kesempatan, mereka akan mencetak tiga-empat gol,” kata kapten AS, Tyler Adams.
AFP/ADRIAN DENNIS
Seorang pendukung Belanda yang mengenakan kacamata raksasa terlihat sebelum dimulainya pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 antara Belanda dan AS di Khalifa International Stadium di Doha, Sabtu (3/12/2022).
AS harus mengakui keunggulan dan kecerdikan lawan mereka di 16 besar. Dalam sepak bola, Belanda lebih besar daripada AS. Belanda adalah finalis 1974, 1978, dan 2010, sementara AS urutan tiga edisi perdana 1930.
“Kami telah menghadapi salah satu tim terbaik dunia dan ada kemajuan bagi AS. Kami bergerak ke tujuan yang benar, tetapi harus lebih berusaha lagi karena belum sampai seperti mereka, meski baru mendekati,” ujar Adams.
Berhalter mengatakan, kekalahan memang mengecewakan bagi AS yang dalam proses membangun tim dengan para pemain muda. Mereka berharap bisa menembus perempat final seperti terakhir kali di Piala Dunia Korea-Jepang 2002, meski dihentikan dengan skor 0-1 oleh Jerman.
Di Qatar 2022, tim AS menjadi yang termuda kedua di turnamen dan mampu lolos ke babak 16 besar melalui tiga laga penyisihan grup tanpa kalah, yakni 1-1 dengan Wales, 0-0 dengan Inggris, dan menang 1-0 atas Iran.
"Saya merasa tim telah membuat kemajuan. Saat orang melihat tim ini, mereka telah jelas melihat identitas, tim yang akan pergi berjuang untuk satu sama lain. Kami membuat kemajuan tetapi belum cukup untuk malam ini,” kata Berhalter. (AP/AFP)