Pertandingan Sengit Petenis Kembar di Final Rajawali Open 2022
Dua petenis kembar, Ana dan Ani Sabatini bersaing sengit di final tunggal Rajawali Women's Tennis Open 2022. Meskipun sempat didera masalah pada bahunya, Ana mampu mengalahkan Ani.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Petenis putri, Fitriana Sabrina, menjadi juara setelah mengalahkan Fitriani Sabatini pada laga final turnamen Rajawali Women's Tennis Open 2022 di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Final yang mempertemukan kakak-adik ini berlangsung sengit, seolah tidak ada hubungan darah di antara kedua petenis itu. Fitriana menjadi juara setelah mengalahkan adiknya, Fitriani, dengan skor 6-4 dan 6-3.
Pertandingan petenis kembar identik asal DKI Jakarta ini berlangsung sengit. Senyum dan tawa, yang dilepaskan mereka saat pemanasan, tidak muncul saat pertandingan. Ana, sapaan akrab Fitriana Sabrina, sama sekali tidak menyapa adiknya, Ani--sapaan akrab Fitriani Sabatini--ketika mereka berpapasan di tengah jeda perpindahan lapangan.
Pada set pertama, Ani sempat menyamakan kedudukan menjadi 4-4 setelah sempat tertinggal. Namun, Ana tetap bermain konsisten hingga unggul 6-4. Set pertama berlangsung selama 40 menit. Dominasi Ana terus berlanjut pada set kedua. Ia unggul 4-1, namun tiba-tiba Ana mengalami gangguan pada bahu sebelah kanan dan harus mendapatkan perawatan.
Saat pertandingan dilanjutkan, meskipun sedikit kesakitan pada bahunya, Ana tetap menyulitkan Ani dengan smes menyilang yang sulit dijangkau. Pertandingan set kedua pun berakhir selama 50 menit dengan skor 6-3.
Ana mengatakan, bermain bersama saudara sendiri tidaklah mudah sebab keduanya saling mengerti kekuatan dan kelemahan dalam latihan. Kemenangan itu pun lantas dianggapnya sebagai kemenangan berdua. Maka, gelar juara dianggapnya hanya sekadar bonus.
"Sebenarnya saya sudah hafal permainan Ani. Dari bayi sampai sekarang bareng terus. Senang dan bangga bisa juara melawan saudara sendiri. Melawan Ani ini agak sulit karena kita punya kualitas yang sama dan bagus. Tetapi, kemenangan ada di tangan saya hari ini," kata Ana seusai pertandingan.
Sementara Ani menyebut kakaknya menang karena faktor keberuntungan. Pertandingan final ini baginya bukan soal menang dan kalah, melainkan melatih mental bertanding mereka ketika berkompetisi hingga ke laga final.
"Hari ini Ana lebih beruntung saja bisa menjadi juara karena kalau di latihan itu lebih serius seperti 'bunuh-bunuhan'. Tetapi, di pertandingan justru lebih tidak tega. Ana lebih beruntung saja hari ini," kata Ani.
Petenis putri dari klub Tenis Badan Intelijen Negara (BIN), Fitriani Sabatini, menjangkau bola saat melawan Fitriana Sabrina di final nomor tunggal turnamen Rajawali Women's Tennis Open 2022 di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Pelatih Ana dan Ani, Suharyadi, menilai pertandingan final ini kurang seru sebab keduanya sudah sering bertanding di sesi latihan. Namun, dia melihat masih banyak kekurangan pada Ana dan Ani yang harus diperbaiki di sesi latihan selanjutnya.
"Masih banyak yang harus diperbaiki dari sisi fisiknya, kecepatan, power, terutama jam terbang bertanding. Harus diperbanyak tanding karena tenis ini adalah permainan yang memiliki ranking. Jadi semakin banyak bertanding, semakin bagus," kata Suharyadi, peraih medali emas pada SEA Games 1987 dan emas Asian Games 1990.
Semoga turnamen seperti ini selalu ada sehingga atlet tenis putri ini bisa mengikuti turnamen nasional dan internasional serta terus berlatih untuk membawa nama tim nasional Indonesia.
Petenis putri dari klub Tenis Badan Intelijen Negara (BIN), Fitriani Sabatini, menjangkau bola saat bertanding melawan Fitriana Sabrina di final nomor tunggal turnamen Rajawali Women's Tennis Open 2022 di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Mereka berharap kompetisi tenis seperti Rajawali Women's Tennis Open 2022 semakin banyak di Indonesia agar atlet tenis bisa merasakan atmosfer kompetisi demi pengembangan kariernya. Melalui kompetisi ini, bibit-bibit atlet baru yang bisa mewakili Indonesia di kejuaraan internasional juga diharapkan bermunculan.
Direktur Turnamen Rajawali Women's Tennis Open 2022 Susan Soebakti juga berharap para pemangku kepentingan tenis nasional bisa terus mengadakan turnamen yang berkelanjutan agar atlet tenis Indonesia kembali jaya di kancah internasional.
"Semoga turnamen seperti ini selalu ada sehingga atlet tenis putri ini bisa mengikuti turnamen nasional dan internasional serta terus berlatih untuk membawa nama tim nasional Indonesia," kata Susan.
Selain mendapatkan total hadiah uang sebesar Rp100 juta bagi finalis, peserta Rajawali Women’s Tennis Open 2022 juga mendapatkan poin peringkat nasional Indonesia (PNP). Peserta juga bisa mendongkrak poin Universal Tennis Rating (UTR) yang berlaku secara internasional. Turnamen tersebut sebagai salah satu Turnamen Diakui PP Pelti (TDP).