Akhir Tragis Dongeng Seribu Satu Malam ”Alap-alap” Arab
Setelah awal yang menggeliat, Arab Saudi akhirnya tersingkir dari Piala Dunia 2022 dengan status juru kunci Grup C. Itu buntut kekalahan 1-2 dari Meksiko di laga terakhir yang juga menggagalkan Meksiko ke 16 besar.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
LUSAIL, KAMIS — Arab Saudi memulai Piala Dunia Qatar 2022 bak dongeng dalam Hikayat Seribu Satu Malam yang penuh kisah luar biasa tatkala mereka menang 2-1 atas tim favorit juara, Argentina, pada laga pembuka Grup C. Namun, bertolak belakang dengan kebanyakan cerita dalam hikayat tersebut, dongeng ”Alap-alap Arab” berakhir tragis penuh derai air mata.
Perjalanan Arab terhenti dengan kegagalan melaju ke babak 16 besar dan terbenam di dasar klasemen usai takluk 1-2 dari Meksiko pada laga terakhir di Stadion Iconic, Lusail, Kamis (1/12/2022) dini hari WIB. ”Malam ini sulit untuk kami bernapas dengan intensitas permainan yang dilakukan Meksiko sepanjang pertandingan ini,” ungkap Pelatih Arab Saudi Herve Renard.
Laga itu berlangsung sengit selama babak pertama. Kedua tim yang sama-sama butuh kemenangan, terutama Meksiko yang harus menang besar, memulai laga dengan penuh kehati-hatian. Taktik keduanya nyaris sama, coba membaca gerak-gerik lawan sambil mencari celah melancarkan serangan balik.
Memasuki babak kedua, Meksiko tampil nekat. Tidak ada cara lain untuk mereka membuka asa ke 16 besar selain menang sedikitnya dengan selisih tiga gol. Seolah termotivasi hasil Polandia yang tertinggal 0-1 dari Argentina di menit ke-46, ”El Tri” mencuri gol cepat melalui penyerang Henry Martin dua menit setelah peluit babak kedua dimulai.
Gol itu memanfaatkan umpan tumit bek Cesar Montes yang menyambut tendangan sudut. Umpan tumit itu mengelabui sejumlah pemain Arab yang berkumpul di kotak penalti. Namun, Martin jeli melihat pergerakan bola. Dia bergerak dari belakang di antara tiga pemain Arab untuk menyerobot bola dan menyarangkannya ke gawang Arab Saudi.
Gol itu kian melecut semangat penggawa Meksiko untuk menjaga tradisi tim berlogo ”Elang Azte”k itu lolos ke 16 besar secara beruntun tanpa absen sejak Piala Dunia Amerika Serikat 1994. Mimpi itu semakin di depan mata ketika secara spektakuler tendangan bebas gelandang Luis Chavez menggandakan keunggulan mereka di menit ke-52.
Titik tendangan bebas itu sekitar 10 meter dari garis kotak penalti. Namun, dengan tendangan yang keras dan melengkung indah ke pojok kanan atas gawang, laju bola yang disepak dengan kaki kiri itu begitu menyulitkan untuk diantisipasi kiper Arab, Mohammed Al Owais.
Tahu Polandia telah tertinggal 0-2 dari Argentina sejak menit ke-67, Meksiko lebih menggebu-gebu untuk menambah gol ke gawang Arab. Setidaknya, dengan satu gol lagi, tim ”Tiga Warna” itu bisa unggul produktivitas gol dan selisih memasukkan-kemasukan atas Polandia. Itu cukup untuk menggeser posisi Polandia di urutan kedua klasemen grup.
Terang saja, berulang kali Meksiko melancarkan serangan yang melahirkan sejumlah peluang emas. Namun, Al Owais yang menjadi pemain terbaik laga sebelumnya antara Arab dan Argentina mampu melakukan penyelamatan heroik untuk menjaga gawangnya tidak lebih banyak kebobolan.
Kendati demikian, saat asyik mengurung pertahanan Arab, Meksiko lengah menjaga pertahanan sendiri. Hal itu menjadi petaka di menit ke-90+5.
Lewat perjuangan keras menusuk pertahanan lawan dan kerjasama dengan beberapa rekannya, kapten Arab, Salem Al Dawsari, lolos ke dalam kotak penalti dan bisa menjebol gawang Meksiko.
”Kami membutuhkan satu gol lagi. Saya tidak tahu persis apa yang terjadi pada akhirnya. Bagi kami, tujuannya adalah mencetak tiga atau empat gol. Memalukan (gagal mewujudkannya),” ujar kiper Meksiko, Guillermo Ochoa, yang memainkan Piala Dunia kelimanya itu.
Naas bersama
Kekalahan itu menjadi kemerosotan takdir untuk Arab. Sebagai tim peringkat dunia terendah kedua setelah Ghana di Piala Dunia 2022, Arab sempat menggemparkan dunia berkat kemenangan 2-1 atas Argentina yang datang dengan rekor tidak terkalahkan dalam 36 laga sejak 2019. Usai kemenangan di laga, Selasa (22/11/2022), tersebut, Arab mantap memimpin klasemen Grup C. Sebab, di laga pembukaan lain, Polandia bermain imbang 0-0 dengan Meksiko.
Sembilan hari kemudian, nasib Arab berubah drastis. Karena kekalahan beruntun 0-2 dari Polandia pada laga kedua, Sabtu (26/11/2022), dan kalah 1-2 dari Meksiko, Arab terjerumus menjadi juru kunci klasemen akhir grup dengan 3 poin dari tiga laga.
Asa tim padang pasir itu mengulangi sejarah menembus 16 besar dalam debut Piala Dunia mereka pada edisi Amerika Serikat 1994 pun sirna sekejap mata. ”Sebelum pertandingan ini, kami bermimpi untuk melakukannya lagi (mengulang prestasi pada Piala Dunia 1994). Namun, dengan permainan kami hari ini, kami memang tidak pantas ke babak berikutnya,” ungkap Renard, pelatih asal Perancis.
Bukan hanya Arab yang merana, Meksiko juga dirundung duka. Kemenangan 2-1 itu tidak cukup untuk mereka mendampingi Argentina yang lolos ke 16 besar dengan status pemuncak Grup C dengan 6 poin dari tiga laga. ”Kami memiliki kesempatan untuk lolos, tetapi kami tidak mencapainya,” ujar Chavez usai berjongkok sedih di lapangan.
Sejatinya, Meksiko dan Polandia sama-sama mengoleksi 4 poin dari tiga laga. Namun, El Tri kalah selisih memasukkan-kemasukan. Mereka mengemas dua gol dan kebobolan tiga gol sehingga minus satu gol, sedangkan Polandia mengemas dua gol dan kebobolan dua gol.
Meksiko gagal membuktikan kapasitasnya selaku tim terkuat kedua di Grup C. Merujuk peringkat dunia FIFA per Oktober 2022, mereka berada di urutan ke-13 yang berada di bawah Argentina di tempat ketiga. Adapun Polandia di urutan ke-26 dan Arab ke-51.
Salah satu momen krusial Meksiko adalah menjalani start lambat ketika imbang 0-0 kontra Polandia. Mereka kian terpuruk karena kalah 0-2 dari Argentina pada laga kedua, Minggu (27/11/2022). Akibatnya, tidak mudah untuk mereka mengejar ketertinggalan poin dan produktivitas gol pada laga pamungkas. ”Saya harus mengatakan bahwa saya memikul semua tanggung jawab atas kegagalan besar ini,” tegas Pelatih Meksiko Gerardo ”Tata” Martino. (AP/AFP/REUTERS)