Gol Niclas Fuellkrug mencegah Jerman tersingkir lebih dini pada Piala Dunia Qatar 2022. Hasil imbang 1-1 antara Spanyol dan Jerman membuat persaingan Grup E kian menarik
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AL KHOR, SENIN – Jerman nyaris “kehilangan nyawa” pada Piala Dunia Qatar 2022 saat tertinggal 0-1 dari Spanyol hingga pengujung babak kedua dalam laga penyisihan Grup E di Stadion Al Bayt, Senin (28/11/2022) dini hari WIB. Seakan mendapat napas kedua, para pemain Jerman mampu mencetak gol dan menyamakan kedudukan 1-1 beberapa menit jelang laga usai. Hasil imbang ini menjaga asa Jerman untuk melaju ke fase gugur.
Publik Jerman pantas berterima kasih kepada striker pengganti Niclas Fuellkrug yang mencetak gol penyeimbang pada menit ke-83. Tanpa gol Fuellkrug, Jerman sudah pasti tersingkir lebih cepat pada Piala Dunia Qatar 2022. Spanyol unggul lebih dulu melalui sontekan penyerang pengganti, Alvaro Morata, pada menit ke-62.
“Jika Anda melihat peluang bersih yang kami ciptakan, kami sudah berusaha maksimal. Ini pertandingan yang gila. Pada ajang seperti Piala Dunia, Anda tahu pasti akan selalu ada drama,” kata gelandang Jerman, Ilkay Gundogan, selepas pertandingan, dikutip dari BBC Sport.
Butuh mental setangguh baja untuk tetap bermain tenang dan terorganisir seperti Jerman. Setelah kebobolan gol Morata, nasib Jerman berada di ujung tanduk. Mencetak gol jadi keharusan bila mereka tetap ingin bertahan lebih lama pada Piala Dunia. Apalagi Jerman baru saja menelan kekalahan mengejutkan 1-2 dari Jepang.
Pada laga krusial ini, Pelatih Jerman Hans-Dieter Flick membuat perubahan susunan pemain mula. Adapun formasi yang dia terapkan tidak mengalami perubahan, tetap pada pakem 4-2-3-1. Kai Havertz yang bermain pada laga pertama melawan Jepang dicadangkan. Posisi ujung tombak Flick percayakan kepada pemain veteran Thomas Mueller.
Posisi Muller sebagai second striker diambil alih oleh Ilkay Gundogan. Sebagai gantinya, Flick menempatkan Leon Goretzka untuk mengisi posisi Gundogan sebagai double pivot bersama Josua Kimmich.
Perubahan ini dilakukan Flick untuk mengejar gol sebagai syarat utama lolos ke babak 16 besar. Flick menilai Havertz gagal menunjukkan performa menawan saat melawan Jepang. Selama 79 menit bermain, penyerang Chelsea itu gagal melepaskan satu tembakan pun.
Muller, kendati tidak menciptakan tembakan, lebih dipilih karena kepiawaiannya dalam menafsirkan ruang dan menciptakan peluang. Saat melawan Jepang, Muller membuat tiga peluang emas.
Saya akan terkejut jika Jerman masih punya kesempatan untuk (berburu) trofi. Akan sangat besar artinya jika mereka bisa mencapai semifinal.
Walau diposisikan sebagai ujung tombak, posisi pemain di lini depan Jerman sangat cair. Muller beserta tiga gelandang di belakangnya kerap bertukar posisi saat menyerang atau menerapkan pressing. Jamal Musiala menjadi pemain yang tampil impresif di laga ini. Pada saat Muller dan Gundogan tidak mampu berbuat banyak untuk menghadirkan peluang, Musiala membuka tiga peluang mencetak gol dan melepaskan satu tembakan ke gawang Spanyol.
Satu hal yang pasti, mereka berempat sangat kompak ketika berusaha merebut bola kembali secepat-cepatnya. Hanya saja, kemampuan para pemain belakang Spanyol untuk lepas dari pressing membuat upaya Jerman melakukan tekanan balik menjadi mudah dipatahkan.
Terkejut
Mantan pelatih timnas Jerman, Juergen Klinsmann, mengaku terkejut dengan permainan yang ditampilkan Gundogan dan rekan-rekannya pada laga itu. Seiring penampilan buruk Jerman kala menghadapi Jepang, tidak banyak yang berekspektasi Jerman akan mampu lolos ke babak 16 besar. Terlebih “Tim Panzer” harus melewati Spanyol yang pada laga sebelumnya membantai Kosta Rika 7-0.
Meski hanya hasil imbang, Klinsmann melihatnya sebagai secercah cahaya yang tidak boleh dilewatkan Jerman demi lolos ke fase gugur. “Saya akan terkejut jika Jerman masih punya kesempatan untuk (berburu) trofi. Akan sangat besar artinya jika mereka bisa mencapai semifinal. Namun, saya pikir perburuan trofi masih menjadi peluang bagi tim-tim favorit lain,” katanya.
Di sisi lain, pencetak gol Spanyol Alvaro Morata, mengaku sedikit kecewa karena negaranya gagal mengunci tiket babak 16 besar lebih cepat. Ia mengakui Jerman bukanlah lawan yang bisa dianggap sebelah mata. Sebagai juara dunia empat kali, Jerman punya mental juara yang tidak mudah putus asa dalam kondisi sulit.
“Jerman memiliki tim yang luar biasa dan ini adalah pertandingan yang sangat bagus. Ini adalah laga dua tim yang bisa saja menembus semifinal dan final Piala Dunia,” ucapnya.
Hasil imbang Jerman membuat persaingan perebutan tiket di Grup E semakin ketat dan menarik. Tambahan satu poin membuat Spanyol tetap memuncaki grup dengan empat poin. Posisi kedua ditempati Jepang dengan tiga poin yang di laga keduanya dikalahkan Kosta Rika 0-2.
Sementara itu kemenangan atas Jepang membuat Kosta Rika berada di peringkat ketiga dengan tiga poin. Adapun Jerman masih berada di dasar grup dengan raihan satu poin.
Di atas kertas, Jerman masih punya peluang lolos dengan syarat mampu menaklukkan Kosta Rika pada laga terakhir grup dan Spanyol mengalahkan Jepang. Spanyol kini hanya membutuhkan satu poin untuk lolos. Dengan begitu, persaingan paling krusial akan dijalani Jepang, Jerman, dan Kosta Rika.