Gol Bersejarah Alphonso Davies Tak Cukup untuk Menundukkan Kroasia
Walau sempat mengejutkan Kroasia, Kanada akhirnya kalah telak 1-4 dalam laga kedua Piala Dunia Qatar 2022. Hasil itu membuat Kanada tersingkir lebih dini dari Piala Dunia, sedangkan Kroasia berpeluang lolos ke 16 besar.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
DOHA, MINGGU — Berstatus sebagai tim yang tidak diunggulkan, gol bintang Kanada, Alphonso Davies, pada menit kedua membuat Kroasia terdiam di awal laga kedua Grup F Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Minggu (27/11/2022). Namun, usai mengukir gol bersejarah itu, Kanada tampil melempem yang membuat Kroasia mampu berbalik menang telak 4-1. Hasil itu pun memastikan Kanada tersingkir lebih dini, sedangkan Kroasia membuka asa melaju ke 16 besar.
Usai kalah 0-1 dari Belgia dalam laga pertama Grup F, Kanada butuh kemenangan untuk membuka peluang lolos ke fase gugur. Klub berjuluk ”Les Rouges” alias ”Si Merah” itu pun langsung mengentak dengan gol spektakuler yang mengejutkan dari tandukan Davies yang tepatnya terjadi 67 detik setelah kick off.
Gol itu dibangun dari skema empat sentuhan. Berawal dari umpan panjang kiper Milan Borjan, bola disambut oleh penyerang Cyle Larin. Tanpa berlama-lama, Larin mengirim bola kepada pemain sayap kanan Tajon Buchanan. Setelah sejenak melihat pergerakan rekannya, Buchanan melepaskan umpan silang terarah yang disambut Davies dengan kepalanya. Bola pun meluncur deras dan tidak bisa dibendung kiper Kroasia, Dominik Livakovic.
Itu bukan sembarangan gol untuk Davies. Lewat gol itu, dia tercatat dalam sejarah sebagai pemain Kanada pertama yang mencetak gol di Piala Dunia. Kanada baru dua kali lolos ke Piala Dunia. Sebelumnya pada debut Piala Dunia di Meksiko tahun 1986, ”The Voyageurs” tiga kali kalah di penyisihan grup tanpa bisa melesakkan gol, yakni kalah 0-1 dari Perancis, 0-2 dari Hongaria, dan 0-2 dari Uni Soviet.
Selang 36 tahun kemudian, Kanada bisa merasakan Piala Dunia keduanya di Qatar tahun ini. Namun, saat menghadapi Belgia dalam laga perdana, mereka kembali meneruskan rekor gagal mengemas gol. Baru melawan Kroasia, rekor buruk itu terpecahkan.
”Kami datang ke sini untuk membuat sejarah. Setelah tidak bisa mencetak gol di laga pertama, kami ingin mencetak gol di pertandingan kedua. Kami berharap gol bisa membantu kami mendapatkan tiga poin tapi ternyata tidak,” ujar Pelatih Kanada John Herdman dikutip Sky Sports sehabis laga tersebut.
Gol Davies juga tercatat sebagai yang tercepat pada Piala Dunia 2022. Namun, proses gol itu tidak lebih cepat dibandingkan 10 besar gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia, yakni gol Mathias Jorgensen yang lahir 55 detik usai kick off laga Denmark dan Kroasia pada Piala Dunia Rusia 2018 yang berada di urutan ke-10 dan gol Hakan Sukur yang lahir 11 detik usai kick off laga Turki dan Korea Selatan pada Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berada di urutan pertama.
Tak mengubah nasib
Namun, gol bersejarah Davies tak mampu mengubah nasib Kanada. Setelah gol itu, permainan Kanada melempem. Lini tengah mereka yang dikomandoi kapten Atiba Hutchinson dan Stephen Eustaquio tidak berdaya berduel dengan trio gelandang bintang Kroasia, Luka Modric, Marcelo Brozovic, dan Mateo Kovacic.
Akibatnya, Kanada sulit untuk membangun serangan. Mereka tidak sempat berpikir untuk menyerang karena pertahanan terus dikurung oleh Kroasia. Tak pelak, potensi besar Davies nyaris tidak terasa lagi usai gol yang dilesatkannya.
Sebaliknya, setelah mencoba berulang kali, Kroasia yang tidak panik bisa menyamakan kedudukan melalui gol penyerang Andrej Kramaric pada menit ke-36. Semenit sebelum waktu normal turun minum babak pertama, ”Kockasti” alias ”Si Kotak-kotak” akhirnya berbalik unggul lewat gol penyerang Marko Livaja.
Memasuki babak kedua, Kroasia yang finalis Piala Dunia 2018 ini tetap mendominasi permainan. Tim yang memiliki julukan lain, ”Vatreni” atau ”Sang Blazer”, itu memperbesar keunggulan melalui gol kedua Kramaric pada menit ke-70. Seolah belum puas, mereka kembali memperlebar keunggulannya lewat gol gelandang serang yang baru dimasukkan, Lovro Majer, pada menit ke-90+4.
”Mereka (Kroasia) mungkin sedang merayakan kemenangannya sekarang. Namun, ini bukan malam yang mudah untuk mereka dan kami bangga dengan penampilan kami. Kami berusaha sejauh mungkin yang kami bisa dan menunjukkan mentalitas yang berbeda,” kata Herdman dilansir The Telegraph sehabis laga.
Meski kecewa, Davies tetap bangga dengan sejarah yang baru diciptakan dirinya dan tim. Dia berharap itu menjadi pelecut untuk mendapatkan hasil lebih baik tatkala jumpa Maroko pada laga terakhir penyisihan grup. ”Kami melakukan yang terbaik, kami bertarung sepanjang laga ini. Kami menantikan pertandingan berikutnya dan semoga bisa kami bisa meraih poin,” katanya.
Rekor Ivan Perisic
Gelandang Kroasia, Ivan Perisic, tak mau kalah dengan Davies. Dia turut mengukir rekor berkat asisnya untuk gol pertama dan kedua Kramaric. Dalam usia 33 tahun 298 hari, Perisic tercatat sebagai pemain tertua ketiga yang memberikan dua asis dalam satu laga Piala Dunia sejak edisi Inggris 1966. Dirinya hanya kalah dari penyerang Hongaria, Laszlo Fazekas dalam usia 34 tahun 243 hari saat menghadapi El Salvador pada Piala Dunia Spanyol 1982 dan penyerang Denmark, Michael Laudrup dalam usia 34 tahun 13 hari ketika melawan Nigeria pada Piala Dunia Perancis 1998.
Secara keseluruhan, hasil itu membuat Kanada terbenam di dasar klasemen dengan 0 poin dari dua laga sehingga mereka sudah pasti terhenti di babak penyisihan grup Piala Dunia kali ini. Sementara itu, Kroasia memimpin klasemen dengan 4 poin dari dua laga.
Koleksi poin Kroasia sama Maroko yang bermain imbang 0-0 dengan mereka di laga pertama. Namun, Kroasia unggul produktivitas gol atas Maroko. Pada laga lain, Maroko secara mengejutkan menang 2-0 atas Belgia yang paling difavoritkan lolos ke fase gugur.
Namun, perjuangan Kroasia belum berakhir. Untuk memastikan diri bisa ke fase gugur, mereka harus meladeni Belgia lebih dahulu pada laga terakhir penyisihan grup. ”Kami membuat langkah kecil di sini, tetapi kami masih jauh dari tujuan akhir. Kami tidak boleh menerima opsi hanya mencari satu poin dari Belgia. Ini adalah Piala Dunia, tidak ada laga yang mudah. Belgia membutuhkan kemenangan jadi kami juga akan mengincar kemenangan,” tutur Pelatih Kroasia Zlatko Dalic.
Senada dengan pelatihnya, Kramaric berharap rekan-rekannya tidak lengah untuk laga terakhir. ”Ini adalah kemenangan penting untuk kami (menang atas Kanada). Namun, kami masih harus bersiap untuk Belgia,” ujar pemain terbaik laga Kroasia dan Kanada tersebut. (REUTERS)