Kosta Rika membumikan Jepang dengan kemenangan 1-0 di putaran kedua penyisihan Grup E Piala Dunia Qatar. Kosta Rika pun membuka peluang untuk lolos ke fase gugur dengan syarat harus mengalahkan Jerman.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
DOHA, MINGGU — Gol tunggal Keysher Fuller pada menit ke-81 membawa Kosta Rika mengungguli Jepang, 1-0, pada laga kedua penyisihan Grup E Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Ahmad bin Ali, Doha, Minggu (27/11/2022).
Gol itu menjadi gol pertama Kosta Rika di Qatar karena di laga pertama mereka dihabisi Spanyol, 0-7. Kemenangan atas Jepang mengembalikan kehormatan ”Los Ticos”, julukan Kosta Rika, sekaligus memanaskan persaingan di Grup E menuju fase gugur. Gol itu juga membumikan ”Samurai Biru”, julukan tim nasional Jepang, yang melambung dengan kemenangan mengejutkan 2-1 atas Jerman di laga pertama.
Di klasemen sementara Grup E, Spanyol duduk di puncak dengan poin 3 dan keunggulan tujuh gol. Jepang di posisi kedua dengan poin 3 dan selisih gol nol. Kosta Rika di urutan tiga dengan poin 3, tetapi defisit enam gol. Jerman yang berada di dasar klasemen masih bisa mengubah situasi jika mampu mengungguli Spanyol pada laga Senin dini hari.
Setelah dihabisi Spanyol, tim asuhan Luis Fernando Suarez ini segera berbenah dan bertekad menang. Apalagi, lawan yang dihadapi mampu menjungkalkan Jerman, empat kali juara dunia. Suarez mengubah pendekatan dari formasi 4-4-2 saat menghadapi ”Matador” menjadi 3-6-1 untuk meladeni ”Samurai Biru”. Suarez nekad mendorong prajurit ”Los Ticos” bertempur di sektor tengah melawan Jepang yang turun dengan formasi 4-5-1.
Laga pun menjadi pertarungan strategi dan taktik antara Suarez dan Hajime Moriyasu, pelatih Jepang. ”Los Ticos” bertarung seolah tanpa beban. Suarez menarik Joel Campbell untuk memperkuat lini tengah, sedangkan Anthony Contreras tetap di depan dengan misi membongkar dan mencari celah kelemahan Jepang.
Adapun Moriyasu tidak mengubah skema permainan karena cukup optimistis bisa mengalahkan Kosta Rika yang di atas kertas lebih lemah dari Jerman.
Sayangnya, perkiraan Moriyasu keliru. Kosta Rika adalah tim dengan tipikal permainan meledak disertai teknik piawai khas Amerika Tengah. Untuk mengalahkan tim-tim seperti ini dibutuhkan barisan pemain yang cepat, berteknik tinggi, sekaligus bermain rapi seperti ditunjukkan oleh Spanyol. Koordinasi permainan Jepang tidak serapi saat menghadapi Jerman dengan jebakan offside, garis pertahanan lentur, dan tekanan keras.
Siapa pun jangan terlebih dahulu melupakan kami karena kami masih bisa bermimpi.
Dengan menumpuk gelandang, Kosta Rika memenangi duel dengan Jepang di lapangan tengah sehingga memudahkan pergerakan bola. Statistik membuktikan penguasaan bola Kosta Rika lebih unggul meski tidak dominan, yakni 47 persen berbanding 38 persen. Namun, Kosta Rika lebih rajin membombardir pertahanan Jepang. Mereka melesatkan 14 tembakan yang tiga di antaranya tepat sasaran. Jumlah itu 3,5 kali lebih banyak dari Jepang yang membuat 4 tembakan, dengan hanya satu tepat sasaran dan dimentahkan oleh Keylor Navas.
Dengan menembak lebih banyak, peluang dan keberuntungan tertarik ke Kosta Rika. Mereka menunggu Jepang lengah dan akhirnya terwujud menjelang akhir laga. Kesalahan minor Hidemasa Morita yang terpeleset dan gagal mengantisipasi bola di depan kotak penalti dimanfaatkan Yeltsin Tejeda untuk mencuri bola dan memberi umpan kepada Fuller. Bek sayap Los Ticos yang kurang terjaga oleh Hiroki Ito dan kapten Maya Yoshida ini menendang bola ke sudut kiri gawang, gol.
Suporter Jepang mengumpulkan sampah sebelum meninggalkan stadion seusai pertandingan Grup E Piala Dunia Qatar antara Jepang dan Kosta Rika di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Minggu (27/11/2022).
Waktu tersisa tidak cukup bagi Jepang untuk membalikkan situasi. Padahal, saat melawan Jerman, Jepang tertinggal terlebih dahulu oleh penalti Ilkay Gundogan di babak pertama. Namun, kehebatan Jepang untuk membalikkan situasi itu tidak dapat dilakukan melawan Kosta Rika.
Seusai laga, Suarez mengatakan, peluang timnya masih menyala. ”Kami tidak mati kemarin dan sekarang merasa lebih hidup,” ujarnya, yang akan menghadapi Jerman pada laga ketiga, Jumat (2/12) dini hari WIB
”Siapapun jangan terlebih dahulu melupakan kami karena kami masih bisa bermimpi,” ujar Suarez, yang menargetkan membawa Kosta Rika mengulang capaian perempat final di Brasil 2014.
Adapun Moriyasu mengatakan, tetap harus percaya meski akan menghadapi Spanyol, juara Piala Dunia 2010. ”Melawan Spanyol tentu amat berat, tetapi masih ada kesempatan untuk menang. Kami harus lebih baik dalam persiapan, dan berangkat menuju pertandingan dengan kepercayaan diri,” kata Moriyasu. (AP/AFP)