Debut Gemilang Kembalinya Mitsubishi Ralliart di Ajang Reli Asia
Tim Mitsubishi Ralliart menjalani debut gemilang, setelah absen dari ajang balap sejak 2010, dengan menjuarai Asia Cross Country Rally 2022. Pencapaian ini diraih dengan mobil reli produksi massal yang andal, Triton.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim legendaris Mitsubishi Ralliart menandai kembalinya mereka ke ajang balap mobil setelah absen sejak 2010 dengan menjadi juara umum kelas mobil dalam ajang Asia Cross Country Rally atau AXCR 2022. Ajang yang disebut reli Dakar-nya Asia ini sekaligus membuktikan keandalan mobil pasaran, Triton, untuk balapan, meskipun dengan modifikasi minim. Hasil gemilang dalam ajang yang menandai kembalinya Ralliart ke dunia balap ini akan dipertahankan tahun depan dengan pengembangan mobil yang lebih kuat dan cepat.
Balap reli AXCR ini menyajikan medan berat sepanjang 1.700 kilometer dari Buriram, Thailand, hingga Siem Reap, Kamboja, pada 21-26 November. Gelar juara umum AXCR diraih berkat performa maksimal pebalap Mitsubishi Ralliart, Chayapon Yotha, dan navigator Peerapong Sombutwong yang menjadi juara dengan catatan waktu total 8 jam 22 menit 42 detik. Pereli Indonesia, Rifat Sungkar, dan navigator Chupong Chaiwan juga tampil solid dengan menempati posisi kelima meskipun sempat bermasalah di special stage (SS) 2.
”Saya sangat senang bisa mempersembahkan gelar juara untuk Mitsubishi Ralliart. Kunci kesuksesan ini, bagi saya, adalah berusaha menjalankan tugas semaksimal mungkin setiap hari selama balapan dan fokus pada balapan. Tidak memikirkan yang lain. Saya juga berjuang meminimalkan kesalahan sebanyak mungkin,” kata Chayapon melalui penerjemah.
Ia pun mengungkapkan kesannya atas balapan itu. ”Rute reli ini sangat berat, jalannya sangat sulit. Itu menjadi kesempatan bagus untuk menguji daya tahan mobil. Akhirnya kami bisa mengatasi tantangan itu,” tutur pebalap asal Thailand itu.
Sementara pereli Indonesia yang baru pertama tampil di ajang ini, Rifat Sungkar, bersama navigator berpengalaman, Chupong Chaiwan, menempati posisi kelima. Rifat sempat mengalami masalah dalam etape pertama (SS2), yaitu ban pecah dan kendala suspensi, sehingga kehilangan banyak waktu. Namun, Rifat tetap bisa menyelesaikan etape terpanjang itu, menempuh jarak 200 kilometer, dan finis di posisi kedelapan.
”Saya merasa beruntung sekali dan sangat tersanjung menjadi bagian tim ini karena saya tidak memiliki pengalaman (di ajang ini). Akan tetapi, saya selalu percaya Mitsubishi memiliki kendaraan yang hebat dan tim yang kuat. Itu merupakan bekal,” ujar Rifat dalam konferensi pers daring dari Thailand, Senin (28/11/2022).
Ia lantas menjelaskan situasi pecah ban yang menghambat upayanya meraih waktu lebih baik. ”Kejadian itu (ban pecah) terjadi di Km 80. Kalau dibilang salah siapa, saya enggak bisa menyalahkan siapa-siapa karena yang membawa mobil, kan, saya. Namun, ini pelajaran yang membuat kami lebih kuat. Di sini kami bisa menunjukkan, setelah terpental ke posisi paling belakang dan sebagai peserta baru, saya bisa bangkit dari posisi terbawah ke posisi empat dan akhirnya di posisi kelima. Biasanya, yang pertama kali ikut, finis saja susah, apalagi meraih posisi. Semoga kami bisa kembali lebih baik lagi sesuai dengan arahan (Direktur Tim Mitsubishi Ralliart Hiroshi) Masuoka, dan tahun depan kami bisa lebih kuat lagi,” papar Rifat kemudian.
Ia pun memuji mobil Triton yang dikendarainya. ”Saya berpikir (reli) ini akan sangat berat, tetapi kepercayaan diri datang dari tim dan Triton yang terbukti andal. Di SS2, saya jalan dengan tiga roda dan masalah suspensi karena roda tidak ada (satu), tetapi masih bisa menempuh 200 kilometer hingga finis. Itu membuktikan bahwa Triton luar biasa,” tutur Rifat.
Kesuksesan tim Ralliart ini tidak lepas dari peran Masuoka yang merupakan pebalap reli Dakar 1987-2009. Dia juara reli terkeras itu pada 2002 dan 2003 serta menempati runner-up pada 2001 dan 2004. Masuoka yang kini berusia 62 tahun menjadi penuntun tim Ralliart di AXCR yang menandai kembalinya jenama legendaris itu di ajang olahraga balap mobil.
”Ini pertama kalinya Mitsubishi Ralliart bergabung dalam AXCR dan kami telah menjalani kompetisi yang sangat melelahkan. Meskipun baru pertama kali tampil di ajang ini, Chayapon Yotha dan navigator Peerapong Sombutwong mampu meraih juara umum AXCR. Dan, Rifat Sungkar bersama navigator Chupong Chaiwan menempati posisi kelima meskipun di SS2 mereka mengalami pecah ban serta masalah yang cukup signifikan sehingga kehilangan waktu. Akan tetapi, di etape berikutnya, mereka bisa meraih hasil positif berkat keterampilan mengemudi serta navigasi yang bagus,” papar Masuoka.
Ia menambahkan, tantangan AXCR kali ini adalah membangun Triton yang merupakan mobil produksi masal dengan modifikasi kecil pada sasis dan mesin. Jadi, timnya tampil dengan spesifikasi mobil pasaran. ”Tim Ralliart bangga dengan hasil ini karena kedua kendaraan menunjukan performa yang kuat. Ini juga berkat kemampuan para pebalap yang bisa mengeluarkan performa Triton. Demikian juga tim mekanik Ralliart yang bekerja keras selama ajang ini,” kata Masuoka yang memopulerkan Mitsubishi Pajero pada masa dia balapan.
”Setelah reli, kami memeriksa kondisi mobil dan tidak ada masalah di kedua mobil. Ini menunjukkan bahwa Triton memiliki kekuatan serta kemudahan untuk dikemudikan dan bisa sesuai untuk reli. Kami akan mengolah data yang diperoleh untuk membangun mobil reli tahun depan yang lebih cepat,” tutur Masuoka kemudian.
Terkait dengan detail modifikasi yang dilakukan oleh tim Ralliart, Masuoka mengatakan, hanya ada perubahan kecil, 90 persen masih bawaan Triton. ”Kami tidak melakukan pengembangan dengan biaya besar karena 90 persen merupakan orisinal Triton. Perubahan sangat sedikit, seperti setelan pada suspensi dan drive train. Lalu, kami menggunakan kaliper rem untuk reli, perubahan pada radiator untuk meningkatkan sistem pendingin mesin, dan knalpot. Selain itu, masih asli bawaan Triton,” ujar Masuoka menegaskan.
Kesuksesan di ajang AXCR ini membuka besar peluang Ralliart kembali bersaing pada 2023. Mereka pun akan menganalisis data yang diperoleh dari AXCR untuk mengembangkan Triton supaya performanya lebih baik. ”Asia merupakan pasar penting bagi Mitsubishi dan AXCR merupakan reli terbesar di kawasan tersebut. Kami mempertimbangkan untuk ikut kembali tahun depan. Kami akan memperbaiki infrastruktur serta meningkatkan mobil reli supaya bisa mempertahankan gelar juara. Saya optimistis bisa meraih hasil lebih baik tahun depan,” kata Masuoka.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura mengatakan, data yang diperoleh dari AXCR ini akan menjadi bahan untuk perbaikan Triton. Selain itu, performa di AXCR membuka peluang untuk mempromosikan Triton di kalangan hobi serta pasar retail karena saat ini Triton lebih dominan di fleet market atau penjualan partai besar ke berbagai perusahaan.
”AXCR adalah debut pertama Mitsubishi Motors yang kembali ke ajang motorsport setelah bertahun-tahun. MMKSI sangat bangga dengan hasilnya. Adapun dalam pengalaman pertama Rifat mengikuti reli yang berat ini, dia dapat tampil sangat baik secara profesional dengan dukungan dari mobil mumpuni yang dikelola oleh tim Ralliart. Di Indonesia, Triton mendominasi segmen kabin ganda, khususnya di pasar armada, sebagai pekerja keras yang andal. Saya yakin peningkatan akan segera dilakukan berdasarkan pengalaman dari reli ini,” tutur Nakamura.
Terkait dengan potensi memasarkan Triton versi AXCR, Nakamura mengatakan, saat ini belum ada rencana untuk melakukan itu. Namun, hasil AXCR ini bisa menjadi media untuk mempromosikan Triton di pasar retail dan hobi.