Rekor bintang gaek Cristiano Ronaldo (Portugal) dan bintang muda Gavi (Spanyol) membuktikan talenta dan kualitas pemain sepak bola tidak akan pernah habis dari dua negara di Jazirah Iberia, Eropa barat daya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·5 menit baca
Cristiano Ronaldo mengabadikan rekor saat mencetak gol dari tendangan penalti pada menit ke-65 dan turut membawa Portugal menang 3-2 (0-0) atas Ghana di penyisihan Grup H Piala Dunia Qatar di Stadion 974, Doha, Kamis (24/11/2022).
Menurut The Analyst Opta, gol itu menjadikan penyerang yang baru berpisah dengan Manchester United itu manusia pertama yang mencetak gol pada lima edisi Piala Dunia. Pada pesta bola terakbar, pemain berjuluk CR7 ini sementara telah membuat delapan gol. Masing-masing tercipta pada Piala Dunia Jerman 2006 (1 gol), Piala Dunia Afrika Selatan 2010 (1 gol), Piala Dunia Brasil 2014 (1 gol), Piala Dunia Rusia 2018 (4 gol), dan Piala Dunia Qatar 2022 sementara ini 1 gol.
Ronaldo terpaut satu gol dari top scorer atau pencetak gol terbanyak Portugal di Piala Dunia yakni Eusebio (sembilan gol di Inggris 1966). Kekurangan itu diyakini akan terlampaui mengingat Portugal masih akan menghadapi Uruguay dan Korea Selatan di penyisihan Grup H. Namun, keterpautan itu bisa dilewati bergantung pada kondisi Ronaldo, sang kapten Selecao das Quinas, julukan Portugal, apakah Ronaldo bisa terus bermain dan menambah koleksi gol.
Bermain di lima Piala Dunia memang juga dipenuhi oleh sejumlah pemain termasuk megabintang Argentina Lionel Messi yang dianggap sebagai rival prestasi sepak bola. Namun, hanya Ronaldo yang mampu mencetak gol di setiap edisi Piala Dunia. Inilah yang membuatnya spesial. Bahkan, gol terkini itu menjadikannya pencetak gol tertua kedua di Piala Dunia dalam usia 37 tahun 229. Catatan itu masih di bawah Roger Milla, penyerang legendaris Kamerun, yang mencetak gol ke gawang Rusia di Piala Dunia AS 1994 dalam usia 42 tahun 39 hari. Namun, dia mematahkan rekor pencetak gol tertua pemain Eropa di Piala Dunia yang sebelumnya milik Gunnar Gren dari Swedia yakni 37 tahun 236 hari di Piala Dunia Swedia 1958.
Untuk melampaui rekor Milla, Ronaldo harus bermain pada turnamen 2026 yang berlangsung di AS-Kanada-Meksiko. Jika itu terwujud, rekor baru akan tercipta dan kian sulit dipatahkan bahwa ada pemain yang tampil pada enam piala dunia dan selalu mencetak gol pada setiap edisi. Namun, tampaknya ada batas yang mungkin tidak ingin dilewati Ronaldo karena Qatar dijadikannya Piala Dunia terakhir.
Ronaldo ialah top scorer dunia dengan 820 gol dari 1.142 laga. Rekor itu melampaui legenda Austria Josef Bican (805 gol dari 530 laga). Messi di urutan ketiga dengan 787 gol dari 996 laga. Sebanyak 118 gol Ronaldo tercatat sebagai kontribusi gol untuk negara dalam 192 laga. Capaian ini juga rekor dan melampaui penyerang legendaris Iran Ali Daei (109 gol dari 148 laga). Lagi-lagi, Messi di urutan ketiga dengan 92 gol dari 166 laga. Selama Ronaldo masih bermain dan terus mencetak gol, rekor-rekor tadi malah abadi atau setidaknya sangat lama bisa ditumbangkan.
Gavi dari Spanyol
Di sisi lain, pesta gol Spanyol 7-0 (3-0) ke gawang Kosta Rika pada penyisihan Grup E di Stadion Al Thumama, Doha, Rabu (23/11/2022), membawa catatan yang mengagumkan. Salah satu pencetak gol ialah Pablo Martin Paez Gavira atau Gavi. Gol dari Gavi dicetak pada menit ke-74 dan menjadi gol kelima Spanyol atas Kosta Rika.
Gol itu menempatkan gelandang serang Barcelona ini sebagai pencetak gol termuda kedua di Piala Dunia dalam usia 18 tahun 110 hari. Rekor dipegang legenda hidup Brasil yakni Pele (Edson Arantes do Nascimento) dengan 17 tahun 239 hari saat mencetak gol ke gawang Wales di Piala Dunia di Swedia, 19 Juni 1958. Namun, capaian Gavi mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang pemain Eropa yakni Michael Owen dari Inggris dengan 18 tahun 190 hari di Piala Dunia Perancis 1998 saat melawan Romania.
Hanya Ronaldo yang mampu mencetak gol pada setiap edisi dalam lima Piala Dunia. Inilah yang membuatnya spesial.
Dalam karier profesional, Gavi telah bermain dalam 48 laga bersama Barcelona dengan kontribusi 2 gol. Untuk Spanyol, Gavi telah turun di 14 laga dengan kontribusi 3 gol. Satu laga dan satu gol dihasilkan dalam debut di Piala Dunia kontra Kosta Rika.
Di usia yang hampir 38 tahun, belum ada tanda penurunan prestasi Ronaldo. Bola seolah mudah menjadi gol dari kaki dan kepalanya. Meski Qatar digadang-gadang sebagai Piala Dunia terakhir tetapi niat hati tidak bisa diprediksi. Ronaldo pernah mengatakan masih ingin membela Portugal di Piala Eropa Jerman 2024. Bisa jadi niatnya muncul untuk kembali ke edisi keenam Piala Dunia pada 2026.
Adapun di sisi Gavi, penampilannya yang trengginas dapat meningkatkan kepercayaan diri Spanyol untuk mencoba meraih trofi kedua Piala Dunia atau setelah kejayaan di Afrika Selatan 2010. Jalan Gavi masih panjang dan mungkin saja bisa menjadi “Ronaldo” dari Spanyol yang bertetangga dengan Portugal di Jazirah Iberia, Eropa bagian barat daya.
Dua negara dari daratan Iberia ini di masa lalu merupakan penjajah termasuk yang membawa pengaruh sepak bola hingga ke seluruh dunia. Yang terutama mengintroduksi sepak bola dalam kehidupan masyarakat dan koloni di Amerika Selatan (Amerika Latin). Iberia dan Amerika Selatan punya kedekatan dalam rumpun bahasa Latin. Dari sanalah bisa dimaklumi jika Portugal dan Spanyol menjadi tujuan utama para talenta sepak bola dari Amerika Latin, sebelum melompat ke Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, dan bahkan daratan Skandinavia.
Selain itu, bisa dipahami juga jika permainan sepak bola daratan Iberia dan Amerika Latin punya kemiripan. Setidaknya, tidak kering melahirkan pemain bertalenta dan teknik alamiah yang menawan. Ronaldo adalah bukti bahwa Eropa juga punya pemain berbakat luar biasa sehingga gol-gol maish mengalir deras darinya. Gavi mungkin dalam proses mengikuti jalan itu meski berbeda negara. Messi dan, bahkan Pele, satu-satunya pemain pemenang tiga Piala Dunia, juga bukti bahwa Amerika Latin menjadi poros lain kekuatan utama sepak bola dunia. (AFP)