Bertemu Bruno Fernandes di Tempat yang Tak Mengenal Kompromi
Skuad Portugal amat disiplin menjalankan aturan selama berada di Qatar. Kedisplinan itu demi menjalankan regulasi yang telah ditetapkan FIFA, sekaligus memberikan kenyamanan maksimal bagi skuad “Selecao das Quinas”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Francisco Abreu, media officer tim nasional Portugal, tiba-tiba meminta gelandang Bruno Fernandes berhenti bicara saat ia baru menjawab pertanyaan wartawan dengan satu kalimat berbahasa Inggris. Setelah itu, Abreu berkata, tidak ada bahasa lain yang digunakan pemain ”Selecao das Quinas” dalam setiap sesi jumpa pers, selain bahasa Portugis.
”Ia (Fernandes) tidak akan berbicara bahasa Inggris,” kata Abreu seraya direspon senyum simpul dari Fernandes. Momen itu tercipta pada sesi konferensi pers resmi Portugal jelang menghadapi Ghana pada penyisihan grup Piala Dunia Qatar, Rabu (23/11/2022). Berbeda dengan tim-tim lain yang masih mengizinkan pertanyaan dengan multibahasa, Portugal punya aturan tegas, yaitu hanya menggunakan bahasa mereka.
Tidak hanya itu, jurnalis juga dibuat terkejut dengan beragam aturan ketat yang hadir dalam konferensi pers Portugal yang dihadiri Fernandes dan Pelatih Portugal Fernando Santos itu. Wartawan tulis, misalnya, dilarang mengambil video selama konferensi pers itu. Merekam video, di acara itu, hanya boleh dilakukan wartawan televisi.
Beberapa wartawan tulis, yang membawa tripod untuk merekam jalannya konferensi pers itu dengan telepon seluler, pun ditegur petugas media officer FIFA. Teguran itu dipertanyakan sejumlah wartawan. Mereka berargumen, aktivitas wartawan tulis merekam konferensi pers dengan tripod diperbolehkan tim-tim lainnya, antara lain Argentina, Ghana, Jerman, dan Qatar.
Selain di tempat konferensi pers, Portugal juga amat menaati aturan lainnya yang memang telah diterapkan FIFA kepada awak media, khususnya saat meliput latihan tim, sehari sebelum laga. Aturan ketat juga diberlakukan di markas latihan Portugal di Klub Olahraga Al Shahaniya, Doha.
Kompleks olahraga itu berada sekitar 30 kilometer dari pusat kota Doha. Barang-barang bawaan yang bisa menimbulkan potensi bahaya dilarang dibawa masuk. Botol alumunium yang menjadi suvenir untuk wartawan terakreditasi FIFA pun tidak dikecualikan.
Botol merah dengan logo Piala Dunia 2022 dan tulisan ”official product” itu harus ditinggal di pos keamanan kompleks latihan Portugal. Aturan itu lebih ketat dibandingkan pemeriksaan di arena laga. Petugas di stadion masih mengizinkan botol itu dibawa wartawan masuk ke dalam arena pertandingan.
Wartawan tulis dilarang mengambil foto, video. Tolong dipatuhi.
Selain itu, Portugal juga tidak memberikan kesempatan wartawan tulis melakukan hal lain, selain hanya mengamati latihan tim. Alhasil, tidak semua wartawan diizinkan dan punya kesempatan mengabadikan adegan pemain Portugal berlatih.
Mengambil foto hanya boleh dilakukan pewarta foto. Pewarta foto pun wajib menggunakan rompi fotografer FIFA sebagai penanda. Adapun pengambilan video hanyalah diizinkan untuk wartawan televisi.
Jika wartawan tulis mengambil foto dengan kamera atau telepon seluler, maka petugas akan menghampiri jurnalis tersebut untuk ditegur. Jika tetap nekat mengambil foto dan video, petugas akan mendatangi lagi wartawan itu untuk memfoto kartu identitas mereka.
Salah seorang wartawan media daring Perancis merasakan aturan Portugal yang tak kenal kompromi. Fabiana Fraga, media officer FIFA untuk Portugal, meminta si wartawan meninggalkan sisi lapangan untuk duduk di tribune markas latihan. Kartu identitasnya lalu difoto dan dicatat.
”Wartawan tulis dilarang mengambil foto, video. Tolong dipatuhi,” ujar Fraga.
Meskipun disiplin menjalankan tugasnya, Fraga dan Abreu adalah sosok yang bersahabat. Mereka gemar menyapa wartawan dengan senyum mengembang dan sabar menjelaskan aturan di markas Portugal.
”Ini (aturan ketat) adalah hasil kesepakatan tim. Kami berusaha menjalankan aturan yang berlaku demi kenyamanan pemain dan kalian (wartawan),” ungkap Abreu.
Mereka juga memberikan jamuan makanan ringan berupa kukis dan kacang mete bagi wartawan setelah meliput agenda latihan terbuka tim Portugal. Air mineral juga diberikan cuma-cuma untuk awak media.
Adapun tim Portugal memilih tempat tinggal yang masih satu kawasan dengan pusat latihan mereka di Al Shahaniya, yaitu Hotel Al Samriya Autograph Collection. Jarak hotel itu dengan markas latihan mereka hanya sekitar 6 km.
Hotel berarsitektur khas Timur Tengah itu baru dibuka pada 7 November lalu. Alhasil, pasukan Selecao adalah tamu pertama hotel itu. Hotel tersebut memiliki perkebunan dan arena pacuan kuda yang bisa dipakai eksklusif Cristiano Ronaldo dan kawan-kawannya untuk melepas penat.
Dari kejauhan, dinding hotel itu terlihat berasal dari susunan bebatuan yang dilapisi pasir. Secara sekilas, bangunan hotel itu menyerupai benteng tiga tingkat. Di jalan menuju gedung utama hotel, bendera Qatar dan Portugal selang-seling terpasang dan berkibar.
Hotel Al Samriya Autograph Collection memiliki 62 kamar dan 26 villa. Kolam renang luar ruangan , yang dibangun menyerupai aliran sungai, menjadi salah satu daya tarik dari resor itu.
Selama Piala Dunia 2022, hotel itu ditutup untuk umum. Masyarakat umum pun dilarang mendekat kawasan hotel itu. Di hari biasa, jika ingin menginap, tamu perlu menyiapkan minimal 4.285 riyal Qatar (Rp 18,4 juta) per malam. Adapun villa layanan premium dibanderol Rp 108,3 juta.