Semangat Pantang Menyerah Wales pada Piala Dunia 2022
Butuh waktu 64 tahun bagi Wales untuk kembali tampil di Piala Dunia. Kesempatan langka ini tak disia-siakan Wales dengan tampil hingga titik darah penghabisan saat menahan imbang Amerika Serikat, 1-1
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AR RAYYAN, SELASA — Penantian panjang 64 tahun untuk tampil di putaran final Piala Dunia menjadi energi tersendiri bagi para pemain Wales. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka itu dengan menggelorakan semangat pantang menyerah. Berbekal semangat penantian panjang itu, Wales mampu memaksakan hasil imbang 1-1 saat menghadapi Amerika Serikat pada laga Grup B di Stadion Ahmed bin Ali, Selasa (22/11/2022) dini hari WIB.
Wales langsung diterpa kesulitan pada Piala Dunia keduanya ini. ”Si Naga” mengawali laga dengan buruk dan harus kebobolan satu gol pada babak pertama. Gareth Bale dan rekan-rekan kesulitan mengembangkan permainan seiring tingginya intensitas serangan yang diperagakan Amerika Serikat.
Gol penalti Gareth Bale pada menit ke-82 pun menjadi yang paling ditunggu-tunggu para pendukung Wales. Selain menjadi gol pertama Wales pada Piala Dunia setelah 64 tahun, gol Bale itu juga dinanti suporter untuk menghindarkan Wales dari kekalahan pada laga pertamanya di Piala Dunia Qatar 2022 ini.
”Jujur kami bermain buruk pada babak pertama. Mereka (Amerika Serikat) bermain sangat bagus. Perbincangan hebat dengan pelatih pada jeda babak pertama mengubah situasi. Kami menatap babak kedua dengan semangat tempur dan menunjukkan karakter sebagaimana pada Piala Eropa 2020,” kata Bale dikutip dari laman FIFA seusai pertandingan.
Sekian lama tidak tampil pada ajang sebesar Piala Dunia cukup memengaruhi psikis para pemain Wales. Meski tampil luar biasa pada Piala Eropa 2020 dengan sukses menembus babak 16 besar, berlaga di Piala Dunia membutuhkan adaptasi tersendiri bagi Wales yang lolos melalui jalur playoff.
Kesalahan umpan dan penempatan posisi yang buruk membuat Wales sulit melepaskan diri dari tekanan Amerika Serikat. ”The Yanks” tampil mendominasi pada babak pertama dengan 66 persen penguasaan bola dan mampu unggul lebih dulu melalui Timothy Weah pada menit ke-36.
Putra legenda sepak bola Liberia, George Weah, itu menerima umpan matang dari gelandang Christian Pulisic. Dengan sekali sentuhan, Weah mengarahkan bola ke pojok kanan bawah gawang yang sulit diantisipasi kiper Matt Turner. Ini adalah gol kedua Weah dalam empat laga terakhirnya bersama timnas AS.
Gelandang AS, Tyler Adams, memegang peran penting dalam dominasi AS di babak pertama. Pemain klub Liga Inggris Leeds United itu mampu menjembatani lini belakang dan depan. Adams mencatatkan 84 sentuhan dan 6 operan ke area sepertiga akhir permainan Wales.
Di lini belakang, gawang AS yang dijaga kiper Matt Turner relatif aman karena bek Tim Ream mampu membaca arah serangan Wales. Ream sukses memenangi dua tekel krusial yang mampu mencegah hadirnya peluang Wales pada babak pertama. Berdasarkan catatan Opta, penampilan heroik dari Ream sukses membuat AS untuk pertama kalinya tidak kebobolan gol dari tendangan tepat sasaran pada babak pertama sejak Piala Dunia Inggris 1966.
Jujur kami bermain buruk pada babak pertama. Mereka (Amerika Serikat) bermain sangat bagus.
Kehadiran Moore
Wales kesulitan mengejar ketertinggalan 0-1. Setiap upaya serangan mereka menemui jalan buntu. Seusai jeda babak pertama, Pelatih Wales Robert Page membuat perubahan dengan memainkan Kieffer Moore dan menarik Daniel James. Kehadiran Moore membuat lini serang Wales semakin hidup. Pergantian itu rupanya mengawali kebangkitan Wales pada babak kedua.
Pergerakan Moore mengundang para pemain belakang AS untuk mengawalnya sehingga memberikan ruang bagi Aaron Ramsey untuk bermanuver lebih dekat ke kotak penalti lawan. Selain menjadi magnet bagi para pemain AS, Moore juga tampil efektif dengan melepaskan dua tembakan dan 25 sentuhan di dalam kotak penalti AS. Jumlah sentuhan Moore itu merupakan yang terbanyak dari pemain Wales lainnya.
”Sangat tepat memasukkan Keiffer (Moore) untuk meningkatkan performa kami di lapangan setelah tidak bisa berkembang karena tekanan tinggi pemain AS. Pergantian pemain itu membuat perubahan besar,” kata Page.
Meski mampu balik menekan, gol yang ditunggu-tunggu Wales tak kunjung muncul. Namun, determinasi para pemain Wales tidak mengendur. Bale mengatakan, semangat penantian panjang untuk tampil di Piala Dunia membuat para pemain Wales berusaha seoptimal mungkin agar tidak menelan kekalahan.
Upaya bertubi-tubi Wales membuahkan hasil saat laga tersisa 10 menit. Bale yang berusaha merebut bola umpan silang diganjal Walker Zimmerman di dalam kotak penalti. Kesempatan itu tidak disia-siakan Bale untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor itu bertahan hingga laga usai.
Pelatih AS Gregg Berhalter mengaku cukup kecewa lantaran para pemainnya gagal mempertahankan keunggulan. Ia menyebut Wales adalah tim besar yang punya kualitas pemain mumpuni sehingga mampu melepaskan diri dari tekanan dan berbalik menekan di babak kedua.
Hasil imbang dengan Wales membuat AS memperpanjang catatan nirkemenangan saat berjumpa negara Eropa dalam 10 laga terakhir di Piala Dunia. Tambahan satu poin membuat AS dan Wales menempati peringkat kedua dan ketiga Grup B. Inggris memimpin grup dengan tiga poin setelah meraih kemenangan meyakinkan 6-2 atas Iran di laga sebelumnya.
Pada pertandingan berikutnya, AS akan meladeni Inggris pada 26 November, sedangkan Wales ditantang Iran pada 25 November. (REUTERS)