Keberanian "Alap-Alap Arab" Menyambar Kelengahan Argentina
Arab Saudi mencetak sejarah sebagai tim pertama Asia yang mengalahkan Argentina pada laga pembuka penyisihan Piala Dunia di Stadion Lusail, Qatar, Selasa (22/11/2022).
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Arab Saudi membalik segala prediksi pengamat sepak bola dengan mengalahkan Argentina dengan skor 2-1 (0-1) pada laga pembuka Grup C Piala Dunia Qatar di Stadion Lusail, Al Daayen, Selasa (22/11/2022). Inilah kemenangan perdana Arab Saudi pada laga pembuka dari enam edisi piala dunia yang diikuti.
Mengutip The Analyst Opta, pada lima edisi sebelumnya, Arab Saudi nyaris selalu kalah pada laga perdana penyisihan grup. Arab Saudi kalah 1-2 dari Belanda pada Piala Dunia Amerika Serikat 1994, kalah 0-1 dari Denmark pada Piala Dunia Perancis 1998, kalah 0-8 dari Jerman pada Piala Dunia Korea-Jepang 2002, imbang 2-2 dengan Tunisia pada Piala Dunia Jerman 2006, dan kalah 0-5 dari tuan rumah Rusia Pada Piala Dunia Rusia 2018. Kemenangan 2-1 atas Argentina di Qatar 2022 mengakhiri tren negatif Arab Saudi pada turnamen terakbar sejagat itu.
Kemenangan itu sekaligus menghentikan keperkasaan La Albiceleste, julukan Argentina, yang belum kalah pada 36 laga sebelumnya pada ajang persahabatan, Copa America Brasil 2021, dan kualifikasi Zona CONMEBOL untuk Piala Dunia Qatar 2022. Kemenangan itu sangat berarti mengingat Argentina berada di urutan ke-2 ranking FIFA dan Arab Saudi peringkat ke-51.
Kekalahan dari “Alap-alap Arab”, julukan Arab Saudi, jelas menyakitkan bagi fans Argentina yang terlihat lebih dominan kehadirannya di Stadion Lusail. Sampai babak pertama usai, Argentina masih berada di atas angin dengan keunggulan satu gol dari sepakan penalti megabintang Lionel Messi pada menit ke-10. Argentina juga belum frustrasi meski satu gol dibatalkan setelah pengecekan VAR dan dua gol tidak dihitung karena offside.
Keadaan berbalik pada babak kedua karena Lionel Scaloni tidak mengubah skuad Argentina. Perubahan drastis justru diambil oleh pelatih Arab Saudi Herve Renard yang menarik sang kapten Salman Alfaraj dan memasukkan Nawaf Al Abid. Permainan Arab Saudi lebih hidup dan berani menyerang Argentina, juara Piala Dunia 1978 dan 1986.
Kejutan itu hadir pada menit ke-48 melalui sepekan Saleh Alshehri. Gol itu tidak disangka dan lahir dari kehebatan sang pemain berebut, berduel, dan melepas tendangan yang jitu. Gol ini meruntuhkan tembok kiper Emiliano Martinez yang tidak kebobolan pada 15 laga dari 19 laga membela Argentina. Gol itu membuat gemuruh fans Argentina di Lusail mendadak sunyi dan terasa getir.
Scaloni tak juga bereaksi dengan gol balasan Arab Saudi itu. Di sisi lain, semangat dan kepercayaan diri Arab Saudi kian menjadi. Mereka menambah keterkejutan Argentina dengan gol kedua pada menit ke-53 oleh Salem Aldawsari. Sejak saat itu, situasi selalu menyulitkan Argentina dan gagal diubah sampai wasit Slavko Vincic meniup peluit tanda laga usai.
Kekalahan pada laga pembuka itu bakal menyulitkan langkah Argentina yang berambisi meraih trofi ketiga.
Enam menit setelah gol kedua Arab Saudi, Scaloni baru bereaksi dengan mengganti tiga pemain sekaligus. Christian Romero digantikan Lisandro Martinez, Alejandro Gomez digantikan Julian Alvarez, dan Leandro Paredes digantikan Enzo Fernandez. Pergantian itu tidak segera mengubah arah permainan. Argentina mendominasi laga, tetapi tidak ada gol yang tercipta. Upaya terakhir, Scaloni memasukkan Marcos Acuna menggantikan bek sayap Nicolas Tagliafico. Namun, liuk terakhir Tango gagal menghentikan Si Alap-alap Arab.
Kekalahan pada laga pembuka itu bakal menyulitkan langkah Argentina yang berambisi meraih trofi ketiga. Selain itu, Piala Dunia Qatar 2022 menjadi edisi kelima dan terakhir bagi pengabdian megabintang Lionel Messi. Jika gagal, namanya tidak akan pernah melampaui legenda Diego Maradona yang memimpin Argentina juara di Meksiko 1986.
Kekalahan dari Arab Saudi juga menambah tren negatif yang sama yang pernah diderita Argentina. Albiceleste sudah pernah empat kali kalah pada laga perdana penyisihan. Masing-masing kalah 1-3 dari Jerman Barat pada Piala Dunia Swedia 1958, kalah 2-3 dari Polandia pada Piala Dunia Jerman Barat 1974, kalah 0-1 dari Belgia pada Piala Dunia Spanyol 1982, dan kalah 0-1 dari Kamerun pada Piala Dunia Italia 1990.