Pesan Krusial dari Sebastian Vettel
Sebastian Vettel, empat kali juara Formula 1, mengakhiri karier balapnya yang terentang sejak 1995. Vettel yang dilepas dengan hangat berharap para pebalap F1 menggunakan kekuatannya untuk menginspirasi perbaikan dunia.
ABU DHABI, MINGGU — Sebastian Vettel mengakhiri karier balapnya dengan pidato yang bermakna besar. Juara dunia empat kali Formula 1 itu berharap para pebalap Formula 1 menggunakan kekuatannya untuk menginspirasi melalui tindakan dan perkataan untuk hal-hal besar di luar balapan.
Selain vokal memperjuangkan kesetaraan, Vettel juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup. Pebalap asal Jerman itu juga memiliki kepribadian hangat dan sangat peduli dengan orang lain sehingga dicintai oleh seluruh isi paddock.
Vettel pertama kali menggeluti dunia balap pada 1995 di ajang gokar saat masih berusia 8 tahun. Tiga tahun kemudian dia masuk dalam tim Red Bull Yunior. Karier balap Vettel terus menanjak dengan performanya di ajang Formula 3 Eropa dan Formula Renault 3.5. Pebalap kelahiran Heppeinheim, Jerman, itu kemudian menjadi pebalap ketiga Sauber pada 2006-2007 dan kemudian bergabung dengan Toro Rosso pada 2007-2008.
Baca Juga: Warna-warni Sisi Lain Vettel
Pada musim 2008, di Sirkuit Monza, Vettel menjadi pebalap termuda yang memenangi balapan Formula 1 dalam usia 21 tahun 74 hari. Sebelumnya, dia juga menjadi pebalap termuda yang meraih posisi start terdepan. Hasil balapan seri Italia itu membuat media Jerman menyebut Vettel sebagai ”Baby Schumi”. Pencapaian itu hanyalah awal dari karier gemilang Vettel yang dicapai setelah membela Red Bull Racing pada 2009-2014.
Vettel mencapai puncak kejayaannya dengan meraih empat gelar juara dunia Formula 1 beruntun pada 2010-2013. Hasil ini juga menjadi prestasi besar Red Bull, yang pada awal bergabung dengan F1 diragukan bisa menjadi tim besar. Empat gelar juara itu menjadikan Vettel sebagai salah satu pebalap tersukses di F1. Dia hanya kalah dari Lewis Hamilton dan Michael Schumacher yang meraih tujuh kali juara dan Juan Manuel Fangio dengan lima kali juara.
Vettel kemudian memenuhi mimpi masa kecilnya menjadi pebalap Ferrari pada 2015. Dia ingin mengikuti jejak idolanya, sesama pebalap Jerman, Michael Schumacher, untuk meraih gelar juara bersama tim ”Kuda Jingkrak”. Namun, hingga dia tidak lagi mendapat tawaran kontrak dari Ferrari di akhir musim 2020, Vettel gagal meraih gelar juara.
Dia kemudian bergabung dengan Aston Martin pada musim 2021 dan pada 28 Juli mengumumkan akan pensiun pada akhir musim 2022.
Baca Juga: Akar Perpisahan Ferrari dengan Vettel
Vettel menjalani balapan terakhirnya di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (20/11/2022), dengan finis di posisi ke-10. Sebelum balapan, dia menjalani rangkaian pelepasan dengan kata kunci #DankeSeb. Dia dilepas oleh rekan-rekan pebalap F1 dalam makan malam bersama yang diinisiasi oleh Lewis Hamilton. Ayahnya, Norbert Vettel, datang membawa helm, sarung tangan, dan kostum balap Vettel saat masih di ajang gokar, yang kemudian dipajang di garasi Aston Martin.
”Itu sudah lama sekali, tetapi, ya, saya masih melihat kostum balap itu. Ada sejumlah kenangan yang langsung membawa saya kembali ke 1995 (debut di ajang gokar). Itu sudah cukup lama, tetapi sangat menyenangkan,” ujar Vettel.
Dia juga mendapat kenang-kenangan dari personel Aston Martin. Bahkan, Ferrari memberi tanda perpisahan replika tutup mesin mobil yang ditandangani oleh seluruh personel tim asal Italia itu. Para pebalap juga melakukan penghormatan dengan menggunakan helm yang ditujukan melepas Vettel. Sebagian pebalap juga bertukar helm dengan Vettel, seperti Max Verstappen, Charles Leclerc, dan George Russell.
Vettel menulis pesan di setiap helm itu. Pesan paling dalam ada di helm untuk Leclerc, rekan setimnya di Ferrari pada 2019-2020. ”Untuk Charles, kamu adalah pebalap paling berbakat yang saya jumpai dalam 15 tahun di F1. Jangan sia-siakan itu. Apa pun yang kamu lakukan, lakukan untuk bahagia dan tersenyum. Terima kasih atas segalanya,” tulis Vettel.
Baca Juga: Jalan Berliku Sebastian Vettel
Vettel berharap Leclerc bisa menempatkan namanya di papan nama jalan dalam lingkungan akademi Ferrari. Tradisi di Ferrari itu merupakan penghargaan bagi para pebalap tim Kuda Jingkrak yang meraih gelar juara. Vettel tidak bisa menempatkan namanya sebagai nama jalan di Ferrari, tetapi dia berharap Leclerc bisa melakukan itu.
Kepedulian Vettel pada sesama itu sangat dirasakan para pebalap muda. Pierre Gasly, misalnya, sempat menelepon Vettel untuk mencari tahu tentang atmosfer dan bagaimana bersikap di lingkungan Red Bull yang akan dia masuki. Telepon itu diharapkan oleh Gasly hanya akan berlangsung 5 menit, tetapi nyatanya berlangsung hingga 1,5 jam.
Mick Schumacher, putra Michael Schumacher, juga menilai Vettel seperti mentor, bahkan dalam beberapa hal seperti ayah baginya. Vettel membimbing Schumacher selama dua musim, hingga pebalap muda itu tidak diperpanjang kontraknya oleh Haas pada akhir musim ini.
Merupakan kehormatan yang sangat besar bisa berada di posisi kami dan dengan itu ada sejumlah tanggung jawab. Jadi, saya berharap sedikit menularkan itu kepada para pebalap lain, untuk terus melakukan pekerjaan yang bagus.
Perhatian Vettel di luar balapan sangat besar, terutama untuk mengumandangkan kesetaraan, aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup, bahkan dia keras mengkritik invasi Rusia ke Ukraina. Dia menilai, banyak hal yang lebih besar dari balapan dan para pebalap bisa memanfaatkan pengaruhnya untuk menginspirasi perubahan ke arah lebih baik. Peran itulah yang dipesankan oleh Vettel dalam pidato perpisahannya.
”Saya merasa sedikit kosong, setelah apa yang berlangsung. Ini merupakan akhir pekan besar. Dua tahun terakhir mengecewakan bagi saya, tetapi ada hal-hal yang lebih penting dalam hidup. Merupakan kehormatan yang sangat besar bisa berada di posisi kami dan dengan itu ada sejumlah tanggung jawab. Jadi, saya berharap sedikit menularkan itu kepada para pebalap lain, untuk terus melakukan pekerjaan yang bagus. Sangat menyenangkan melihat kami memiliki kekuatan untuk menginspirasi dengan apa yang kami lakukan dan apa yang kami katakan,” tutur Vettel, dalam wawancara dengan Jenson Button seusai balapan di Abu Dhabi.
”Ada hal-hal yang jauh lebih besar dan lebih penting daripada balapan dalam kehidupan, tetapi jelas balapan yanag kami cintai. Melalui itu, jika kita bisa menstransfer beberapa nilai yang sangat penting, itu sesuatu yang besar. Jadi, menurut saya, dua tahun terakhir ini sangat bagus bagi saya,” kata Vettel melanjutkan.
”Terima kasih atas dukungan, pesan-pesan, surat, dan semua cinta. Saya akan merindukan itu. Itu kebahagiaan mutlak di sepanjang karier saya,” ujar Vettel.
Baca Juga: Teka-teki Langkah Vettel
Vettel menutup kariernya balapnya dengan capaian yang prestisius di Formula 1 dengan mengumpulkan 3.098 poin dari 299 balapan, naik 122 podium, 53 di antaranya berupa kemenangan. Dia juga 57 kali start dari posisi terdepan dan 101 kali start di baris terdepan.