Tanpa Sadio Mane, Senegal bagai singa yang kehilangan taringnya. Mane dipastikan absen di Qatar pada dua hari sebelum laga pembuka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DOHA, JUMAT – Bagi publik Senegal, penyerang Sadio Mane sudah seperti sosok Lionel Messi untuk Argentina. Dia adalah ikon tim yang memanggul mimpi besar tim Senegal di Piala Dunia Qatar 2022. Miris, harapan skuad “Singa Teranga” runtuh karena Mane dipastikan tidak bisa tampil di Qatar.
Federasi sepak bola Senegal menyatakan Mane keluar dari gelaran Piala Dunia, pada Jumat (18/11/2022). Bintang klub Jerman Bayern Muenchen itu harus menjalani operasi pada cedera lutut yang dialami pada laga lawan Werder Bremen, Selasa lalu.
Berita itu cukup mengejutkan. Dua hari lalu, Mane baru dikonfirmasi tidak akan tampil di laga pembuka lawan Belanda. Dia dipastikan absen total setelah pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan itu baru keluar hari ini yang menunjukkan perlu pembedahan di lututnya.
Perjudian pelatih Aliou Cisse pun gagal total. Sebelumnya, dia memasukkan Mane ke dalam 26 nama skuad Senegal, meskipun tahu anak asuhnya cedera. Dia menyadari pengaruh pemain berusia 30 tahun itu begitu besar. Harapannya, Mane bisa sembuh tepat waktu.
“Kehilangan Mane bukanlah hal yang mudah bagi seorang pelatih, bagi tim, bahkan bagi sepak bola Afrika. Dia adalah pemain penting. Kami tidak ingin memikirkannya, tetapi mau tidak mau kami harus siap jika Mane absen,” ucap Cisse setelah pengumuman skuad, pekan lalu.
Peran krusial Mane tercatat dalam data yang disajikan Opta kepada Kompas. Sebanyak 12 dari 25 gol terakhir Senegal di turnamen internasional berasal dari kaki Mane. Dia menyumbang 9 gol dan 3 asis. Sementara itu, Mane juga menjadi pemain dengan dribel sukses terbanyak di timnas sejak debut pada 2015.
Patah hati Singa Teranga semakin dalam jika melihat potensi mereka di Qatar. Skuad kali ini adalah yang terbaik dibandingkan keikutsertaan dua edisi sebelumnya, 2002 dan 2018. Cisse punya pilihan pemain berkualitas yang tampil di klub raksasa Eropa seperti Mane, serta bek Kalidou Koulibaly dan kiper Edouard Mendy.
Berkat potensi besar skuad itu, Senegal sukses menjuarai Piala Afrika 2021 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, pada Februari 2022. Mane menjadi pahlawan kemenangan di partai puncak lewat eksekusi sempurna dalam babak adu penalti lawan Mesir.
Kehilangan Mane bukanlah hal yang mudah bagi seorang pelatih, bagi tim, bahkan bagi sepak bola Afrika.
Tim asuhan Cisse semestinya bisa melangkah lebih jauh ketimbang empat tahun lalu yang terhenti di babak grup. Lawan mereka di Grup A relatif ringan. Hanya Belanda yang akan menjadi batu sandungan. Sisanya, mereka sebagai tim peringkat ke-18 dunia berpotensi menang atas Ekuador dan tuan rumah Qatar.
Tanpa Mane, Senegal mungkin harus menanti lebih lama untuk bisa berbicara banyak di Piala Dunia. Adapun Mane sedang dalam performa puncaknya bersama Muenchen. Empat tahun lagi dia sudah berusia 34 tahun. Tidak ada yang tahu seberapa lama usia emas mantan pemain Liverpool itu.
Singa Teranga yang terpincang-pincang sudah dinanti tim unggulan Belanda pada laga pembuka, Senin depan. Karena cedera, Mane gagal reuni dengan mantan rekan setimnya di Liverpool yang juga kapten Belanda, Virgil van Dijk.
“Saya merasa sedih untuknya. Saya pernah berada dalam situasi di mana saya melewatkan Piala Eropa. Kami sebagai pemain bekerja keras untuk mencapai tahap ini. Apalagi, dia telah menjadi sosok penting di tim itu, untuk negara mereka,” ucap van Dijk.
Cisse hampir selalu mengandalkan formasi 4-4-2. Biasanya, Mane akan berduet dengan pemain klub Italia Salernitana Boulaye. Dia sebagai penyerang tengah. Mereka diapit oleh dua pemain sayap Krepin Diatta (AS Monaco) dan Islaila Sarr (Watford).
Sarr saat ini diharapkan bisa mengisi kekosongan Mane. Pemain 24 tahun itu punya garis karier mirip dengan Mane. Keduanya berasal dari akademi sama, yaitu Generation Foot. Mereka juga memulai karier di Eropa dengan klub yang sama, tim Perancis Metz.
Setelah itu, Sarr dan Mane mendapat perhatian lebih setelah tampil di Liga Inggris. Mereka sama-sama memukau dengan timnya masing-masing. Bedanya, Sarr harus merasakan Divisi Championship bersama Watford pada musim ini akibat terdegradasi dari Liga Primer.
Saar sudah terbukti bisa berbicara banyak di momen besar. Salah satunya dia mencetak gol untuk mengantar Senegal lolos ke semifinal Piala Afrika. Di atas kertas, Sarr yang turut tampil pada Piala Dunia edisi lalu memang belum sepadan menggantikan Mane. Namun, Senegal tidak bisa berbuat banyak selain berharap absennya sang bintang adalah berkah tersembunyi. (AP/REUTERS)