Qatar tidak hanya memerhatikan aspek sepak bola untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2022. Layanan fasilitas publik berusaha mengakomodir kebutuhan pendukung yang datang dari berbagai negara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR, YUNIADHI AGUNG dari Doha, Qatar
·5 menit baca
DOHA, KOMPAS - Pemerintah Qatar berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi pendukung, media, hingga sukarelawan yang hadir selama Piala Dunia 2022. Selain layanan transportasi umum yang gratis sekaligus diperpanjang masa operasinya, ruang publik di Qatar juga akan terjaga lebih malam.
Delapan stadion yang akan menyelenggarakan 64 laga pesta sepak bola dunia itu dapat ditempuh dengan tiga rute Metro Doha, yang setara dengan MRT (moda raya terpadu) di Jakarta. Hanya tiga stadion yang tidak bisa diakses langsung oleh rute transportasi umum yang baru diresmikan pada Mei 2019 itu.
Ketiga stadion itu yaitu Stadion Al Bayt, yang menjadi lokasi laga pembuka, serta dua stadion lain di sisi selatan Doha, yaitu Al Thumama dan Al Janoub.
Dalam panduan media dan pendukung yang diluncurkan FIFA, untuk ketiga stadion itu disediakan bus pengumpan dari stasiun terdekat pada hari pertandingan. Misalnya, untuk menuju Stadion Al Bayt bisa menaiki bus pengumpan S950 dari Stasiun Lusail.
Kami melakukan perjalanan menuju Stadion Al Bayt, Rabu (16/11/2022). Stadion itu dipilih karena merupakan tempat upacara pembukaan dan laga pembuka, Qatar versus Ekuador, Minggu (20/11), serta stadion yang paling jauh dari pusat kota Doha. Stadion Al Bayt yang berkapasitas 60.000 tempat duduk berjarak 35 kilometer dari pusat kota Doha.
Perjalanan metro kami akhiri di Stasiun Lusail. Ketika hendak menaiki bus pengumpan, kami diberi tahu bahwa bus itu hanya tersedia pada hari pertandingan.
”Bus (pengumpan) tidak beroperasi hari ini. Untuk ke Stadion Al Bayt bisa naik bus ke arah (kota) Al Khor,” kata Amous, petugas pelayanan penumpang di Stasiun Lusail, sambil menunjuk halte bus umum untuk menaiki bus nomor 722.
Serupa dengan Metro Doha, bus umum pun gratis dengan cukup memperlihatkan kartu Hayya, yang juga menjadi pengganti visa bagi warga negara asing di Qatar selama Piala Dunia. Namun, sopir bus berkata bahwa bus itu hanya melewati stadion dan tidak ada halte terdekat ke sekitar stadion.
Setelah perjalanan sekitar 25 menit, kami diturunkan di halte bus di sisi jalan utama. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 1,5 km menuju kompleks Stadion Al Bayt.
Untuk perjalanan kembali dari Stadion Al Bayt ke Stasiun Lusail, kami perlu menggunakan taksi daring untuk menuju halte bus terdekat yang berjarak sekitar 3 km. Setelah itu menempuh berjalanan bus selama 30 menit.
Saya yakin Piala Dunia akan banyak penumpang. Saya mempersiapkan diri sebelum hari Minggu ini, jadi ketika Piala Dunia dimulai sudah terbiasa dengan waktu kerja baru.
Meski agak sulit mencapai stadion yang tidak terintegrasi dengan stasiun Metro di luar hari pertandingan, pendukung tak perlu khawatir. Pemerintah Qatar memperpanjang durasi operasi transportasi publik.
Selama Piala Dunia, Metro Doha beroperasi selama 21 jam, sejak pukul 06.00 hingga 03.00 keesokan harinya. Sebelumnya, Metro hanya beroperasi hingga pukul 23.00. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pendukung yang pulang larut malam. Laga terakhir di babak penyisihan dan mayoritas laga di babak gugur akan dimulai pukul 22.00 waktu setempat sehingga baru berakhir pada tengah malam.
Taksi daring
Tambahan waktu operasional juga dilakukan secara individu oleh sopir taksi daring. Saed, salah satunya, rela bekerja selama satu pekan penuh sejak awal pekan ini.
Sebelumnya, ia hanya mengaktifkan aplikasi transportasi daring selama empat atau lima hari per pekan. ”Saya yakin Piala Dunia akan banyak penumpang. Saya mempersiapkan diri sebelum hari Minggu ini, jadi ketika Piala Dunia dimulai sudah terbiasa dengan waktu kerja baru,” ucapnya.
Di sisi lain, sopir taksi konvensional justru mengeluhkan pendapatan yang belum mengalami kenaikan jelang Piala Dunia. Hal itu dirasakan sopir taksi yang beroperasi di Bandara Internasional Hamad.
”Sebelum pandemi (Covid-19), saya bisa membawa lima hingga enam penumpang per hari dari bandara. Kini, beberapa hari jelang Piala Dunia, penumpang saya masih sama sejak masa Covid-19. Hanya dua atau tiga penumpang per hari,” ujar Monir yang telah mengemudikan taksi sejak 2017.
Tidak hanya durasi transportasi umum yang lebih panjang. Pusat perbelanjaan, seperti mal dan supermarket, hingga restoran juga melayani pengunjung hingga pukul 02.00. Pada waktu normal, pusat perbelanjaan di Doha beroperasi mulai pukul 10.00 hingga 24.00.
Pusat perbelanjaan
Tidak hanya durasi transportasi umum yang lebih panjang. Pusat perbelanjaan, seperti mal dan supermarket, hingga restoran melayani pengunjung hingga pukul 02.00. Pada waktu normal pusat perbelanjaan di Doha beroperasi mulai 10.00 hingga pukul 24.00.
Hal itu salah satunya terlihat di Villagio Mall, salah satu mal terbesar di Doha. Hingga pukul 23.00 waktu setempat, Selasa, kondisi mal masih ramai pengunjung.
Bangku di pusat makanan pun masih penuh. Restoran siap saji asing, seperti KFC, McDonalds, dan Pizza Hut, masih terlihat antrean pengunjung.
"Sejak 14 November hingga 18 Desember kami beroperasi sampai pukul 02.00. Sejak jam operasional baru diberlakukan, pengunjung masih tetap ramai meski telah lewat tengah malam," ucap Gladys, salah satu pelayan restoran di Villagio Mall.
Secara terpisah, Adil Khamis, duta lokal Piala Dunia Qatar, mengatakan, persiapan Pemerintah Qatar untuk menyambut Piala Dunia sudah rampung. Berbagai fasilitas publik hingga aturan layanan umum telah disesuaikan untuk memberikan kenyamanan pendukung sepak bola lokal maupun internasional yang datang ke Qatar.
"Jangan ragu datang ke Qatar, kami 100 persen telah siap menerima fans dari seluruh dunia. Piala Dunia ini akan membawa kebahagiaan bagi Qatar, dunia Arab, dan seluruh dunia," kata Khamis dalam agenda tur trofi Piala Dunia di Taman Aspire.