Christian Eriksen, Piala Dunia setelah Serangan “Kematian”
Piala Dunia Qatar 2022 akan menantikan kiprah Christian Eriksen, gelandang Denmark, yang menjadi simbol pengharapan dan kegembiraan karena mampu melewati serangan jantung mematikan setahun lalu di Piala Eropa 2020.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
Serangan jantung yang mengakibatkan Christian Eriksen kolaps di laga pembuka Grup B Piala Eropa 2020 antara tuan rumah Denmark dan Finlandia di Stadion Parken, Copenhagen, Sabtu (12/6/2021), tidak sampai membuat sang gelandang jatuh ke jurang kematian.
Setelah serangan nyaris mematikan itu, Eriksen, gelandang yang kini membela Manchester United, telah bangkit, terus bermain, bahkan menjadi inspirasi bagi tim dinamit, julukan Denmark. Tidak berlebihan jika Kasper Hjulmand, pelatih Denmark, memasukkan Eriksen dalam daftar pemain untuk Piala Dunia Qatar 2022.
Eriksen bergabung dalam 21 nama yang sementara telah diumumkan oleh Kasper pada Senin (7/11/2022). Kasper masih akan memanggil 5 pemain lagi sebelum berangkat dan mencoba peruntungan Denmark di pesta bola Qatar. Para pemain rata-rata masih akan menjalani dua laga sebelum berangkat ke Qatar, semenanjung kecil Jazirah Arab di seberang Iran. Kiprah Eriksen dinanti bersama Denmark. Mungkin saja Denmark membuat kejutan seperti di Piala Eropa Swedia 1992 dengan menjadi juara meski berstatus tim pengganti Yugoslavia.
Saat serangan jantung terjadi, Eriksen berstatus pemain Inter Milan. Akibat serangan itu, Eriksen harus menepi selama 287 hari. Di penghujung 2021, Inter memutus kontrak bersama Eriksen. Namun, sang gelandang masih ingin bermain. Eriksen menerima tawaran Brentford pada akhir Januari 2022. Dua pekan kemudian bersamaan dengan Hari Kasih Sayang dan ulang tahun ke-30, Eriksen menjalani laga perdana dalam uji coba melawan Southend United. Eriksen membuat satu asis atau umpan gol yang menandai kemenangan timnya dengan skor 3-2.
Bersama Brendfort, Eriksen bermain dalam 10 laga atau selama 938 menit di Liga Inggris. Dalam sepuluh pertandingan itu, Eriksen menyumbang 1 gol dan 4 asis. Selain itu, secara perlahan, Eriksen membuktikan diri belum habis dan terus berperan penting bagi Denmark. Misalnya, Minggu (27/3/2022), dalam laga uji coba Denmark kontra Belanda di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Eriksen menyumbang satu gol meski timnya kalah 2-4. Eriksen menerima sambutan hangat dan penghormatan dari suporter Belanda mengingat kiprah dan pengabdian sebagai salah satu tulang punggung Ajax Amsterdam kurun 2010-2013.
Bersama Denmark, Eriksen bermain di 5 laga atau selama 464 menit di Liga Nasional Eropa. Di kompetisi ini, Eriksen mencetak 1 gol dan 1 asis. Eriksen juga terlibat di 2 laga Denmark dalam kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Meski belum menyumbang gol dan asis selama kualifikasi, tetapi Denmark tetap menaruh kepercayaan tinggi kepada sang gelandang.
Amat mungkin Denmark melihat Eriksen tetap mampu menjaga level permainan terbaik. Dari Brentford, Eriksen menyeberang ke Manchester United dan berlaga bersama Setan Merah sejak 15 Juli 2022. Eriksen telah bermain di 11 laga Liga Inggris atau selama 958 menit dengan kontribusi 3 asis. Akurasi umpannya tetap baik dengan persentase 82 persen. Di Liga Europa, Eriksen bermian di 5 laga atau selama 418 menit dengan kontribusi 2 asis dan akurasi umpan 87 persen.
Statistik itu memperlihatkan peran penting Eriksen bagi tim asuhan Erik Ten Hag. Erik yang sebelumnya menangani Ajax tampaknya tak kesulitan untuk memaksimalkan Eriksen di MU. Catatan itulah yang amat mungkin kembali diinginkan Denmark di pesta bola Qatar.
Inspirasi
Dalam perjalanan karier setelah serangan mematikan, Eriksen dianggap tetap berkembang dan tenang. Sikap hidupnya luar biasa dan dianggap sebagai inspirator bagi pesepak bola Denmark dan dunia. Untuk itu, Qatar menjadi ajang yang pantas bagi Eriksen untuk kembali memperlihatkan ‘keajaiban’ laksana ledakan Denmark tiga dasawarsa silam.
Eriksen kembali kurang dari setahun. Agak klise untuk mengatakannya seperti dongeng.
“Eriksen kembali kurang dari setahun. Agak klise untuk mengatakannya seperti dongeng,” kata Andrea Kraul, komentator untuk DR Sports. Setiap menit dari kembalinya Eriksen membuat perubahan positif terhadap pertandingan sehingga dianggap menginspirasi.
Hjulmand, sang pelatih tim dinamit, mengatakan, ketenangan Eriksen dalam bermain setelah serangan itu membawa perubahan yang baik. “Denmark tidak akan lebih baik tanpa Eriksen, kami telah membuat pilihan tepat memanggilnya kembali,” ujarnya.
Di Qatar, Eriksen akan kembali bahu membahu bersama sang kapten Simon Kjaer. Mereka menjadi simbol harapan dan kegembiraan. Setahun lalu, dunia menyaksikan sikap hidup Kjaer yang tenang dan tegas saat memberikan pertolongan pertama yang menentukan keselamatan Eriksen di lapangan. Peristiwa dramatis, heroik, dan mengharukan itu tentu jangan lagi berulang. Namun, di Qatar, para pecinta sepak bola mungkin menantikan duet Eriksen dan Kjaer sampai sejauh mana membuat Denmark, rangking 10 FIFA, melangkah dalam persaingan Grup D bersama Tunisia, Australia, dan juara bertahan Perancis. (AP/AFP)