Opta: Menanti Sajian Drama ”Comeback” Tottenham dan Liverpool
Tottenham Hotspur dan Liverpool akan menyajikan laga menarik yang sarat dengan drama, Minggu ini. Spurs ingin akhiri catatan buruk ketika berjumpa ”Si Merah”. Liverpool pun bertekad menang perdana di laga tandang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Pertemuan Tottenham Hotspur dan Liverpool di Stadion Tottenham Hotspur, London, Minggu (6/11/2022) pukul 23.30 WIB, berpotensi menyajikan drama comeback alias kejar-mengejar gol dari kedua tim. Kunci dari hasil akhir adalah kecermatan dua pelatih meramu taktik yang tepat di tengah keterbatasan masing-masing.
Spurs tengah dalam kondisi mental yang baik menyusul raihan dua kemenangan beruntun. Hasil positif atas Bournemouth pada Liga Inggris serta atas Marseille pada Liga Champions kian mengukuhkan mentalitas tangguh skuad ”Si Lili Putih” di bawah asuhan Antonio Conte, sang manajer.
Pada dua laga itu, Spurs sempat tertinggal lebih dulu. Mereka tertinggal dua gol dari Bournemouth sebelum membawa pulang kemenangan 3-2. Lalu, Spurs juga kebobolan gol lebih dulu oleh Marseille ketika meraih kemenangan 2-1 yang sekaligus menjadi tiga poin perdana mereka dalam lawatan ke Perancis di kancah Eropa.
Pada musim ini, Spurs adalah tim yang paling banyak mengumpulkan poin setelah sempat tertinggal lebih dulu. Total 10 poin telah diraih Harry Kane dan kawan-kawan berkat keberhasilan melakukan comeback.
”Setiap pertandingan sulit, kami harus mempersiapkan diri dengan baik demi menghadapi laga yang penting. Melawan Liverpool, saya yakin pendukung kami juga akan memberikan peran yang penting untuk hadirkan atmosfer luar biasa di stadion,” ujar Conte dilansir laman klub.
Apabila dihitung dari satu tahun kepemimpinan Conte sejak laga kontra Everton, 7 November 2021, Spurs telah meraih 21 poin ketika kemasukan gol lebih dahulu. Catatan itu hanya kalah dari Liverpool yang mengoleksi 24 poin pada periode serupa.
Hanya saja, identitas ”mentalitas monster” Liverpool memudar pada musim ini. Berdasarkan data yang diterima Kompas dari Opta, ”Si Merah” menjadi tim ketiga yang paling sering kebobolan lebih dulu dalam delapan laga. Catatan itu cuma lebih baik dari Southampton dan West Ham United yang sudah sembilan laga melihat gawang mereka kemasukan lebih awal.
Dari delapan laga kemasukan duluan, Liverpool telah menelan empat kekalahan. Jumlah itu telah melebihi dari dua kekalahan yang diterima Mohamed Salah dan kawan-kawan pada musim lalu.
Melawan Liverpool, saya yakin pendukung kami juga akan memberikan peran yang penting untuk hadirkan atmosfer luar biasa di stadion.
Tak heran, Liverpool terlempar dari persaingan papan atas di musim ini. Padahal, kekuatan mental itu menjadi resep utama Si Merah bisa menjadi pesaing sengit Manchester City dalam persaingan Liga Inggris dalam empat musim terakhir.
”Spurs akan menjadi lawan yang sulit. Kami tahu mereka adalah tim yang terorganisir dengan baik, memiliki pertahanan dengan level tinggi, dan berbahaya dalam serangan balik,” tutur Manajer Liverpool Juergen Klopp kepada LFCTV.
Juru taktik asal Jerman itu menambahkan, ”Spurs juga tengah berada dalam momen bagus setelah meraih dua kemenangan beruntun berkat gol di menit-menit akhir. Jadi, kami akan mempersiapkan diri untuk tampil percaya diri menghadapi mereka.”
Catatan buruk
Bagi Spurs, laga melawan Liverpool tidak pernah berjalan mudah. Mereka belum pernah mengalahkan Si Merah dalam sembilan duel terakhir di Liga Inggris.
Rekor pertemuan ”Si Lili Putih” dengan Liverpool adalah mendapatkan tiga hasil imbang dan menderita enam kekalahan. Kemenangan terakhir Spurs atas Liverpool tercipta pada Oktober 2017 dengan skor akhir 4-1.
Namun, kali ini Spurs bisa sedikit yakin mampu mengakhiri catatan buruk itu. Sebab, Liverpool datang ke London dengan rekor buruk pula karena belum pernah menang di lima laga tandang Liga Inggris musim ini.
Bahkan, Si Merah menderita kekalahan pada dua pertandingan di luar kandang terakhir. Itu tercipta ketika dibenamkan Arsenal 2-3 dan tumbang 0-1 dari Nottingham Forest, tim promosi.
Untuk menambah derita bagi Liverpool, Conte wajib menemukan solusi atas badai cedera yang dialami di lini depan. Setelah tidak bisa memainkan Dejan Kulusevski sejak akhir September, Conte juga tidak bisa memainkan Son Heung-min yang baru selesai menjalani operasi tulang pipi.
Kondisi itu membuat Kane berpeluang dipasangkan dengan Lucas Moura di lini depan. Duet itu dimainkan Conte setelah laga melawan Marseille berjalan setengah jam.
”Kami akan menjalani laga ke-11 dalam 36 hari, pemain tentu merasakan kelelahan. Kami harus menjalani laga dengan intensitas, keberanian, dan selalu berusaha menciptakan peluang,” ucap Conte.
Sementara itu, Klopp berusaha untuk kembali membenahi lini belakang timnya. Penampilan apik Ibrahima Konate dan Virgil van Dijk di laga menghadapi Napoli, tengah pekan lalu, menjadi modal berharga bagi Liverpool jelang laga tandang ke London.
Kekokohan lini belakang akan menjadi garansi bagi Liverpool untuk membawa pulang poin. Dari 12 laga di liga musim ini, Si Merah baru empat kali mengakhiri pertandingan tanpa kemasukan gol.
Tiga laga tanpa kebobolan tercipta di kandang dengan berakhir kemenangan bagi Liverpool, sedangkan mereka baru sekali tidak kemasukan ketika tampil tandang. Laga itu tercipta ketika Si Merah bermain imbang tanpa gol di kandang rival sekota, Everton, di Stadion Goodison Park.
”Kami memadukan permainan bertahan dan menyerang yang luar biasa saat menghadapi Napoli. Itu yang harus kami tampilkan kembali melawan Spurs yang merupakan tim yang bagus dan diisi pemain berkualitas luar biasa,” kata kiper Liverpool, Alisson Becker.