Meskipun Mencapai Ekspektasi, Petenis Putra Perlu Ikut Banyak Turnamen
Petenis Indonesia masih perlu mengikuti banyak turnamen internasional untuk menambah jam terbang. Oleh sebab itu, PP Pelti akan mengadakan sejumlah turnamen internasional di Indonesia pada tahun 2023.
Oleh
CHRISTINA MUTIARANI JENIFER SINADIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Performa petenis Indonesia pada Turnamen Tenis Internasional Medco Energi 2022 yang berlangsung sejak 23 Oktober sampai 6 November, sudah mencapai ekspektasi Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia atau PP Pelti. Kendati demikian, mereka masih perlu mengikuti banyak turnamen internasional untuk menambah jam terbang. Selain itu, kesiapan mental para petenis menjadi poin penting yang perlu menjadi perhatian.
Sekretaris Jenderal PP Pelti Lani Sardadi, Sabtu (5/11/2022), mengatakan, performa petenis Indonesia dalam laga dua minggu terakhir, mengalami perkembangan. Perkembangan itu pun mencapai ekspektasi PP Pelti.
“Turnamen ini kan kelasnya M25, pemain-pemain yang ikut tidak hanya dari Asia, tetapi dari Australia, Amerika, dan lain-lain. Jadi, tingkat kesulitannya lebih tinggi dari kelas M15, yang kita selenggarakan pada Agustus lalu,” kata Lani saat ditemui seusai menonton partai final ganda putra di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta.
Pada babak utama, seri pertama, perwakilan Indonesia di nomor tunggal putra berjumlah lima orang. Mereka ialah M Rifqi Fitriadi, Tegar Abdi Satrio Wibowo, Lucky Chandra Kurniawan, Gunawan Trimuwantara, dan Nathan Anthony Barki. Dari kelima petenis tersebut, tersisa Rifqi dan Tegar yang berhasil melaju ke putaran kedua.
Langkah mereka pun terhenti di putaran tersebut setelah berjuang susah-payah untuk lolos ke babak 16 besar. Rifqi kalah dari Arthur Weber (Perancis) dengan skor 4-6, 4-6. Begitu pun dengan Tegar. Petenis unggulan satu, Konstantin Kravchuk (Rusia), membungkam Tegar dengan skor 6-3, 4-6, 6-1.
Di seri kedua, Rifqi menjadi satu-satunya perwakilan tunggal putra di putaran kedua. Ia gagal melaju ke perempat final seusai dikalahkan oleh petenis Taiwan, Tsung Hao Huang, dengan skor 2-6, 5-7. Sebelumnya, ada nama Tegar, Gunawan, Nathan, Claudio Renardi Lumanauw, dan Achmad Imam yang tercatat di putaran pertama. Namun, mereka gagal melaju ke babak 16 besar.
Contoh saja, di putaran pertama, Tegar kalah dengan rubber set di putaran kedua. Di putaran kedua, pemain yunior, Claudio, juga kalah rubber set. Terus ada Imam yang lolos dari kualifikasi. Artinya pemain-pemain kita mampu mengimbangi permainan petenis luar negeri yang jam terbangnya tinggi.
Menurut Lani, meskipun tidak berhasil menuju 16 besar, ada perbaikan dalam pola bermain tunggal putra Indonesia. “Contoh saja, di putaran pertama, Tegar kalah dengan rubber set di putaran kedua. Di putaran kedua, pemain yunior, Claudio, juga kalah rubber set. Terus ada Imam yang lolos dari kualifikasi. Artinya pemain-pemain kita mampu mengimbangi permainan petenis luar negeri yang jam terbangnya tinggi,” ucap Lani.
Selain tunggal putra, lanjut Lani, ganda putra juga memiliki progres. Di seri pertama, duet Nathan/Christopher Rungkat, hanya mencapai perempat final. Sementara pada seri kedua, mereka menembus semifinal.
Meskipun performa mereka sudah mencapai ekspektasi, Lani menyebutkan, petenis Indonesia masih perlu mengikuti banyak turnamen untuk memperkaya pengalaman dan menaikkan ranking. Selain itu, pembinaan dan pelatihan juga harus dilakukan.
“Pembinaan mental ialah yang terpenting. Bagaimana mereka menghadapi poin kritis, menghadapi gugup, menghadapi tekanan lawan, dan lain-lain,” ujar Lani.
Oleh sebab itu, program pembinaan mental bagi petenis Indonesia akan menjadi rencana kerja jangka panjang dari PP Pelti. Di samping itu, PP Pelti akan mengadakan sejumlah turnamen internasional pada tahun 2023.
Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Teddy Tandjung, menuturkan, PP Pelti akan kembali mengadakan turnamen internasional di Indonesia. Ada lima turnamen yang akan berlangsung di tahun 2023. Dua seri pada 9-22 Januari 2023 dan tiga seri pada bulan April.
Teddy mengatakan, sepanjang tahun 2022, PP Pelti sudah mengadakan sejumlah turnamen internasional. “Per tahun ini, kita sudah mengadakan enam turnamen kategori yunior. Ada empat nomor yang diperlombakan, yakni tunggal putra dan putri, lalu ganda putra dan putri. Kemudian, untuk men’s future, ada empat turnamen di nomor tunggal dan ganda,” kata Teddy.
Lani menuturkan, rangkaian turnamen internasional tersebut merupakan bagian dari persiapan menghadapi Sea Games Kamboja 2023. “Supaya petenis-petenis Indonesia sudah punya bekal yang cukup untuk berlaga di Sea Games Kamboja 2023. Kalau sering bertanding kan mereka punya banyak referensi pola bermain,” kata Lani.
Pada turnamen yang akan segera berakhir itu, duet Jepang, Tomohiro Masabayashi/Seita Watanabe, berhasil menjadi juara ganda putra seusai mengalahkan pasangan Fajing Sun (China) dan Coleman Wong (Hongkong), dengan skor 4-6, 6-4, 10-7. Di nomor tunggal putra, Weber (Perancis) akan berhadapan dengan Tsung Hao Huang (Taiwan) pada partai final di hari Minggu.