Kemenangan petenis Perancis Arthur Weber menjadi bukti, peringkat bukanlah tolok ukur kemenangan. Di lapangan tenis, semua kemungkinan bisa saja terjadi.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dua petenis kuda hitam, yang tidak diunggulkan dan memiliki peringkat ATP jauh di bawah lawannya, berhasil menembus babak final Turnamen Tenis Internasional Medco Energi 2022, Sabtu (29/10/2022) di Jakarta. keduanya adalah petenis Perancis Arthur Weber dan petenis Australia Thomas Fancutt.
Arthur Weber mendapatkan tiket ke final setelah mengalahkan petenis Jepang Renta Tokuda 6-1, 6-2, pada babak semifinal. Meski baru pertama kali lolos ke babak final dalam turnamen tenis internasional, Weber membuktikan, peringkat petenis tidak menentukan hasil pertandingan.
"Senang sekali bisa masuk final karena ini pengalaman pertama kali bagi saya. Hasil pertandingan tadi juga sangat memuaskan meski tadi permainan backhand lawan cukup menyulitkan," kata Weber seusai bertanding di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta.
Berdasarkan peringkat Asosiasi Petenis Profesional (ATP), Weber berada di posisi 913. Sedangkan, Tokuda berada di peringkat 821. Pada turnamen ini, Weber juga melibas dua pemain lain yang memiliki ranking lebih baik darinya.
Sebelumnya, Weber memulangkan petenis unggulan asal Vietnam Nam Hoang Ly yang berada di peringkat 242 ATP dengan hasil 6-1, 6-4. Lalu, petenis kidal itu juga turut memupus langkah petenis China Sun Fajing yang memiliki peringkat 608 ATP dengan hasil 6-3, 6-2.
"Saya tidak melihat peringkat karena itu hanyalah sebuah angka.Kita sama-sama manusia yang dipertemukan dalam pertandingan. Jadi, saya tidak peduli dengan peringkat," kata petenis yang mengandalkan backhand dengan kedua tangannya itu.
Di sisi lain, Tokuda terlihat kesulitan saat menghadapi petenis Perancis itu. Dari tujuh kali servis yang dilakukan oleh Tokuda, Weber berhasil mencuri poin melalui empat kali break.
"Saya hampir selalu tidak bisa mengembalikan bola dari lawan. Pukulan-pukulannya cukup mematikan dan saya sering kali melakukan kesalahan," ucap Tokuda.
Saya tidak melihat peringkat karena itu hanyalah sebuah angka. Kita sama-sama manusia yang dipertemukan dalam pertandingan.
Penantang dari Australia
Sementara itu, pada partai tunggal putra lainnya, petenis Australia Thomas Fancutt berhasil mengalahkan petenis unggulan asal Rusia Konstantin Kravchuk 6-4, 6-3. Lagi-lagi, peringkat tidak menentukan kemenangan seorang petenis.
Fancutt yang berada di peringkat 616 ATP menunjukkan perlawanannya pada Kravchuk yang bertengger di peringkat 522 ATP. Petenis Australia itu berhasil melakukan ace pada petenis yang petenis Rusia yang pernah bertengger di peringkat 78 ATP pada tahun 2016.
Sempat terjadi ketegangan pada set kedua. Saat itu, Kravchuk memprotes keputusan wasit yang menganggap pukulannya keluar. "Kelelahan membuat emosi saya cepat naik. Badan saya terasa sakit semua setelah hampir setiap hari bermain tenis. Lihat saja betis saya," kata Kravchuk sembari menunjukkan betisnya yang dibalut plester berwarna biru.
Dengan kemenangan tersebut, Fancutt akan bertemu dengan petenis Perancis Arthur Weber pada partai final yang akan dihelat pada Minggu (30/10). Ketika ditanya seberapa yakin mereka bisa menang, keduanya sama-sama merasa yakin dapat menyabet gelar juara dalam turnamen yang memperebutkan hadiah sebesar 25.000 dollar AS atau setara Rp 390 juta itu.
"Saya belum pernah memenangkan hadiah sebesar 25.000 dollar AS sebelumnya dan itu adalah salah satu impian saya. Maka, besok saya harus memenangkan pertandingan itu," kata Fancutt.
Pada final ganda putra, gelar juara di minggu pertama Turnamen Tenis Internasional Medco Energi 2022 menjadi milik pasangan Australia Thomas Fancutt/Brandon Walkin setelah mengalahkan pasangan Seita Watanabe (Jepang)/Fajing Sun (China) dengan rubberset 4-6, 6-3, 10-6. Pasangan Australia tersebut memenangkan hadiah sebesar 1.550 dollar AS atau setara dengan Rp 24 juta, Sedangkan pasangan Watanabe/Fajing yang berada di posisi kedua mendapat hadiah sebesar 900 dollar AS atau setara dengan Rp 14 juta.
Ketajaman servis dari pasangan Australia tidak terbendung oleh pasangan Watanabe/Fajing. Tercatat pasangan Australia itu berhasil melakukan ace sebanyak sembilan kali.
"Tentunya saya merasa lega apalagi sudah enam setengah bulan tidak bermain tenis. Saya sangat senang karena berhasil melalui pertandingan ini terlebih setelah kekalahan di set pertama tadi. Setelah semua ini, akhirnya saya bisa menikmati hadiah dari kerja keras saya selama ini," tutur Brandon.