Menjamu Napoli di Anfield tidak menjamin Liverpool bisa dengan mudah menaklukkan lawannya itu pada laga Liga Champions Eropa. Laga ini penting untuk perebutan juara grup.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LIVERPOOL, SENIN - Liverpool mengusung misi sulit untuk menaklukkan Napoli dalam laga pekan pamungkas penyisihan grup Liga Champions Eropa musim 2022-2023 di Stadion Anfield, Rabu (2/11/2022) pukul 03.00 WIB. Duel di Inggris itu penting bagi kedua tim lantaran menjadi perebutan posisi puncak Grup A. Liverpool, yang tengah diliputi inkonsistensi, berharap bisa mewujudkan keajaiban di Anfield.
Kendati bermain di kandangnya sendiri, Liverpool tak akan mudah menaklukkan Napoli, tim paling tajam di Liga Champions maupun Liga Italia saat ini. ”Il Partenopei”, julukan Napoli, berada dalam tren mengagumkan. Mereka selalu menang dalam 13 laga terakhirnya di berbagai ajang.
Sebaliknya, Liverpool tengah tertatih-tatih. Dari tiga laga terakhirnya, ”Si Merah” takluk dua kali, termasuk dari Leeds United, 1-2, pada ajang Liga Inggris di Anfield, akhir pekan lalu. Si Merah juga dilumat Napoli, 1-4, pada pertemuan terakhir kedua tim, September lalu. Performa Liverpool itu jauh berbeda dibandingkan musim lalu. Saat itu, Liverpool mampu tampil meyakinkan dan menembus tiga final berbeda. Di Liga Inggris musim lalu, Si Merah menjadi pesaing terdekat tim juara, Manchester City.
Kini, kekalahan dari Leeds telah meruntuhkan kesan angker yang melekat pada Anfield. Rekor 29 laga tak terkalahkan mereka pada ajang Liga Inggris di Anfield dirusak Leeds. Bahkan, bek Liverpool, Virgil van Dijk, harus ikut merelakan rekor pribadi, yaitu 70 laga tidak terkalahkan pada ajang Liga Inggris di Anfield, terhenti.
”Kami memiliki masalah sejak awal musim dengan cedera atau pemain yang setengah bugar. Jadi, itulah yang kami bawa saat ini. Selain itu, beberapa pemain tampil terlalu sering,” kata Manajer Liverpool Jurgen Klopp mengenai inkonsistensi penampilan timnya, seperti dilansir dari Liverpool World.
Inkonsistensi Liverpool pada musim ini bersumber pada kurangnya kualitas dan kedalaman di lini tengah. Jordan Henderson, James Milner, dan Alex Oxlade-Chamberlain, tidak lagi mampu menyuguhkan penampilan yang konsisten. Kondisi itu diperburuk dengan pasifnya mereka di jendela transfer pemain pada musim panas lalu.
Liverpool minim peremajaan di sektor tengah. Mereka hanya mampu meminjam Arthur Melo dari Juventus. Namun, performa Arthur di Liverpool lebih banyak diganggu masalah cedera. Situasi serupa juga menimpa Naby Keita. Praktis, Fabinho menjadi satu-satunya gelandang yang diandalkan oleh Klopp pada musim ini.
Saya hanya ingin membantu menjaga momentum dan terus berkontribusi terhadap tim saya. (Victor Osimhen)
Akan tetapi, pemain timnas Brasil itu belum menunjukkan performa terbaik pada musim ini. Ketika melawan Leeds, Fabinho tidak mampu melindungi barisan pertahanan timnya serta memberikan operan-operan progresif ke lini depan.
Padahal, Liverpool masih punya ambisi memuncaki Grup A, meskipun sudah lebih dulu memastikan tiket ke babak 16 besar. Dengan memuncaki grup itu, Si Merah bisa terhindar dari barisan juara grup lainnya pada pengundian babak 16 besar. Selain itu, Klopp ingin menjadikan laga versus Napoli sebagai momentum kebangkitan timnya dari rentetan hasil kurang memuaskan, beberapa pekan terakhir. ”Kami harus menampilkan performa yang bagus,” kata Klopp.
Meskipun demikian, Si Merah wajib berhati-hati jika ingin menang pada laga nanti. Mereka tidak lagi bisa bermain terlalu terbuka menghadapi Napoli, tim yang sangat ofensif. Tim Italia itu mengemas rerata empat gol pada lima laga Liga Champions terakhirnya.
Tim asuhan Luciano Spalletti itu kini sangat disegani lawan-lawannya dan belum terkalahkan di berbagai ajang. Mereka bahkan mengukir 100 persen kemenangan dari lima laga Liga Champions musim ini. Jika bisa menang di Anfield, Napoli akan menyamai rekor AC Milan. Tim legendaris asal Italia itu selalu menang pada enam laga babak penyisihan grup di musim 1992-1993.
Kembali bugarnya striker Victor Osimhen menjadi tambahan amunisi bagi Napoli. Striker asal Nigeria itu tampil trengginas, yaitu mencetak trigol saat Napoli menggilas Sassuolo, 4-0, di Liga Italia, akhir pekan lalu. Trigol itu menjadi hattrick pertamanya pada musim ini.
Pemain berusia 23 tahun itu telah kembali ke skuad Napoli setelah absen lebih dari sebulan akibat cedera paha. Osimhen telah mencetak enam gol dalam empat laga terakhirnya di Liga Italia dan Liga Champions.
Torehan tiga golnya saat melawan Sassuolo membuat koleksi golnya di liga musim ini menjadi tujuh gol dari delapan penampilan. Capaian itu membuat Osimhen sejajar dengan pemain Bologna, Marko Arnautovic, di puncak daftar pencetak gol terbanyak di Liga Italia.
”Saya hanya ingin membantu menjaga momentum dan terus berkontribusi terhadap tim saya. Saya pikir, musim ini, pelatih telah memberikan saya kepercayaan diri sebanyak yang saya bisa. Saya sangat senang bekerja bersamanya,” ungkap Osimhen kepada DAZN.
Mengingat tingginya motivasi Napoli, kemenangan besar bakal sulit bagi Liverpool. Mereka perlu menang dengan margin empat gol pada laga nanti jika ingin merebut posisi puncak di Grup A. Saat ini, Si Merah tertinggal tiga poin dan kalah 1-4 dalam head to head dari Napoli. (AFP)