Stafsus Mensesneg: Pemerintah Tidak Intervensi PSSI
Stafsus Mensesneg Faldo Maldini menuturkan, pemerintah tidak pernah mengintervensi PSSI. Kepemimpinan federasi mesti mengikuti statuta FIFA dan mekanisme organisasi. Transformasi sepak bola tanggung jawab bersama.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menuturkan bahwa pemerintah tidak pernah melakukan intervensi dan ikut campur dalam urusan Persatuan Sepak Bola Indonesia, termasuk menyangkut kepemimpinan pada organisasi tersebut. Kepemimpinan federasi semuanya harus mengikuti statuta FIFA dan mekanisme keorganisasian.
Faldo, melalui pesan tertulis, Jumat (28/10/2022), menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo dan Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan harapan agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan terus duduk sebagai Ketua PSSI. ”Kepemimpinan federasi semuanya harus mengikuti statuta FIFA dan mekanisme keorganisasian,” kata Faldo menanggapi pemberitaan terkait dengan pertemuan Pratikno dan Iriawan beberapa waktu lalu.
Faldo menuturkan, pemerintah tidak pernah melakukan intervensi dan ikut campur. Pemerintah ikut aturan main yang ada. ”Jadi, klaim pemerintah berpihak dan mendukung untuk menjadikan seseorang Ketua PSSI atau melanjutkan jabatan Ketua PSSI tidak benar,” ujarnya.
Dengan atau tanpa peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, ia menambahkan, transformasi sepak bola Indonesia memang menjadi tanggung jawab bersama, terutama PSSI sebagai pemangku kepentingan utama. ”Soal kasus hukum, harus dituntaskan dengan seadil-adilnya. Semua yang bersalah harus dihukum, tanpa pandang bulu,” katanya.
Undang Presiden FIFA
Lebih lanjut Faldo menuturkan bahwa Presiden Jokowi mengundang Presiden FIFA Gianni Infantino ke Konferensi Tingkat Tinggi G20. ”Sejauh ini, kemungkinan besar beliau akan hadir. Tentu, akan banyak diskusi soal sepak bola kita. Ini merupakan sebuah bukti bahwa pemerintah menghormati keberadaan FIFA, sekaligus ikut dengan statuta yang berlaku,” ujarnya.
Presiden Jokowi mengundang Presiden FIFA Gianni Infantino ke Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Sebelumnya, saat ditemui seusai bertemu dengan Pratikno di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu lalu, Iriawan atau yang akrab dipanggil Iwan Bule menampik ketika ditanya apakah pada pertemuan tersebut juga dibahas soal tragedi sepak bola di Kanjuruhan. ”Oh, enggak, enggak. Acara transformasi sepak bola saja,” katanya.
Terkait pertemuan tersebut, pada kesempatan itu Iriawan juga menuturkan bahwa dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Mensesneg Pratikno. ”Sudah lama saya tidak ketemu beliau,” ujarnya.
Ketika ditanya perihal yang disampaikan Pratikno dalam pertemuan tersebut, Iriawan menyebutkan agar meneruskan transformasi sepak bola Indonesia. ”Ya, teruskan transformasi ini sesuai dengan harapan Pak Presiden (Joko Widodo) dan Presiden FIFA. Kemudian, ya, memperbaiki sepak bola ke depannya. Itu aja,” kata Iriawan.
Sehubungan dengan pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino beberapa waktu lalu, Iriawan menuturkan adanya arahan terkait transformasi sepak bola Indonesia. ”FIFA memberikan arahan, kita harus mentransformasikan sepak bola Indonesia. Ada beberapa anggota FIFA yang ada di kami (PSSI) untuk (kemudian) kita diskusi bagaimana memperbaiki tata kelola, manajemen, pengamanan, kemudian juga suporter, dan stadion,” katanya.
Iriawan menambahkan, ”Mudah-mudahan dengan (transformasi) ini (sepak bola) kita bisa berubah. (Transformasi sepak bola di Indonesia) Ini menjadi pilot project bagi negara lain. Itu harapannya. Dan FIFA akan datang ke sini, di G20. Kami akan sampaikan laporannya, nanti mungkin beliau bisa menyampaikannya ke Pak Presiden (Jokowi)”.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang ditelusuri Kompas, Iriawan dipanggil Pratikno karena Presiden Jokowi menginginkan Iriawan memimpin terus PSSI meskipun ada permintaan mengundurkan diri pasca-Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang beberapa waktu lalu. Pemanggilan oleh Mensesneg dinilai justru untuk mempertegas bahwa Presiden tetap melanjutkan kepemimpinan Iriawan di PSSI.
”Seperti halnya pascakasus Ferdy Sambo dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo diinformasikan akan dicopot. Namun, justru Kapolri dipanggil oleh Mensesneg. Dan, esok harinya, Kapolri hadir bersama Presiden Jokowi untuk melepas pawai di depan Istana Merdeka,” ungkap pejabat di lingkungan Istana.