Spurs kalah dua kali beruntun dengan skema 3-5-2. Karena para penyerang cedera, terutama Kulusevski, mereka kehilangan taji formula segitiga di lini serang racikan Conte.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, MINGGU – Kekalahan dari Newcastle United menunjukkan, Tottenham Hotspur begitu merindukan sosok Dejan Kulusevski. Tanpa sang penyerang sayap yang sedang cedera itu, Spurs mendadak tumpul. Mereka pun kehilangan formula segitiga anak panah di lini depan yang begitu ampuh dalam skema serangan balik.
Tim berjuluk “Si Lili Putih” itu menelan dua kali kekalahan beruntun pada Liga Inggris setelah takluk dari Newcastle 1-2 di kandang sendiri, Stadion Totenham Hotspur, pada Minggu (23/10/2022). Gol penyerang Harry Kane tidak cukup mengejar ketinggalan dua gol dari tim tamu sebelum turun minum.
“Kami mencoba (bangkit), tetapi usaha itu tidak cukup. Tidak terlalu baik untuk kami karena kemasukan gol dari kesalahan antisipasi umpan jauh dan serangan balik. Setelah gol kedua mereka, sangat sulit untuk bisa membalikkan keadaan,” kata manajer Spurs Antonio Conte.
Spurs lagi-lagi bermasalah di lini depan, mengulangi kisah saat kalah dari Manchester United 0-2 pada tengah pekan lalu. Mereka memakai formasi yang sama, 3-5-2, dengan duet Kane dan Son Heung-Min sebagai ujung tombak.
Tim tuan rumah selalu berusaha menyerang secepat mungkin, tetapi terlalu mudah dibaca. Alhasil, Kane dan rekan-rekan hanya mampu memasukkan satu gol dari 17 percobaan tembakan. Adapun gol semata wayang Kane berasal dari skema tendangan sudut, bukan permainan terbuka.
Conte tidak bisa menggunakan formasi andalannya, 3-4-3, karena keterbatasan pemain. Tiga pemain sekaligus, yaitu Kulusevski, Richarlison, dan Lucas Moura masih dalam perawatan cedera. Alhasil formasi darurat dengan dua penyerang pun dipakai dalam dua laga terakhir.
“Kami menghadapi situasi yang sulit. Ketika Anda kehilangan tiga sampai empat pemain, Anda dalam masalah. Apalagi, kami harus mengatasi itu dengan kenyataan harus bermain setiap tiga hari. Kami butuh skuad yang lengkap untuk menghadapi jadwal padat seperti ini,” ujar Conte.
Formasi Segitiga di lini serang Conte sangat berbahaya, terutama ketika Kulusevski bermain. Formasi itu membentuk segitiga sekaligus menghasilkan pergerakan yang sangat runcing.
Kami mencoba (bangkit), tetapi usaha itu tidak cukup.
Son yang dominan kaki kanan berada di kiri, sementara Kulusevski yang berkaki kidal condong ke kanan. Kane yang bermain sebagai target man mengisi posisi sentral. Formasi runcing itu cocok dengan skema Conte yang mengandalkan serangan balik.
Trisula “Si Lili Putih” sudah membuktikan diri sejak musim lalu. Mereka mengombinasikan 32 gol dan 19 asis sejak debut Kulusevski, Februari 2022, sampai akhir musim lalu. Masing-masing, Kulusevski dengan 5 gol dan 8 asis, Son dengan 15 gol dan 4 asis, serta Kane dengan 12 gol dan 7 asis.
Pengaruh besar Kulusevski dan segitiga lini serang Spurs juga terbukti musim ini. Ketika Kulusevski bermain sebagai pemain mula, mereka tidak pernah kalah dalam enam laga. Di antaranya menang empat kali. Spurs juga mampu mencetak rerata 2,6 gol per laga.
Kulusevski punya kelebihan yang tidak dimiliki penyerang Spurs lain. Dia mampu mengatur serangan dari sisi sayap. Kemampuan itu menambah dinamis serangan “Si Lili Putih”. Itulah yang menjadi alasan Conte mengajaknya bergabung ke Spurs, dari Juventus.
Di sisi lain, hasil itu membawa Newcastle berada di peringkat ke-4 klasemen sementara. Mereka yang mengoleksi 21 poin dari 12 laga, merebut posisi Chelsea. Adapun tim asuhan manajer Eddie Howe itu hanya tertinggal dua poin dari Spurs yang berada di peringkat ke-3.
Tim tamu sekaligus memperlihatkan, skuad mereka yang mulai dibangun pada musim lalu mulai bisa berbicara banyak. Musim ini, mereka baru kalah sekali. Hanya ada dua tim lain yang hanya kalah sekali sejauh ini, yaitu Arsenal dan Manchester City.
Menariknya, Newcastle yang dimotori gelandang Brasil Bruno Guimaraes bermain layaknya tim besar. Mereka tidak takut bermain terbuka, meskipun tampil di markas lawan. Anak asuh Howe itu berani menyerang intens dan menekan tinggi pertahanan lawan. Sumbangan gol Callum Wilson dan Miguel Almiron menyempurnakan penampilan itu.
“Saya sangat puas, bukan hanya karena hasil tetapi juga penampilan. Saya pikir kami pantas mendapatkan kemenangan ini. Kami bermain sangat agresif dan berani. Bahkan setelah unggul di babak kedua, kami tidak hanya bertahan sepanjang laga. Tim ini sedang berada dalam momentum positif,” jelas Howe.
Almiron, penyerang sayap, semakin bersinar setelah laga tadi . Dia mengacak-acak sisi kiri Spurs dengan kecepatan dribelnya. Adapun gol Almiron berasal dari aksi dribel solo dari sisi tersebut. Pemain 24 tahun asal Paraguay itu sudah mengoleksi enam gol sejauh ini. (AP/REUTERS)