Komang Ayu Cahwa Dewi akan tampil pada semifinal turnamen Indonesia Masters BWF Tour Super 100. Tahap itu dicapai setelah dia kalah pada babak pertama Indonesia International Challenge, pekan lalu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah tersingkir pada babak kedua turnamen Indonesia International Challenge, pekan lalu, Komang Ayu Cahya Dewi akan menjadi satu-satunya semifinalis tunggal putri tuan rumah pada turnamen KB Financial Group Indonesia Masters. Perjalanan ini didapat Komang pada debutnya dalam turnamen berlevel BWF Tour Super 100 itu.
Komang mendapat tiket semifinal setelah memenangi persaingan sesama pemain Indonesia pada perempat final di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Jumat (21/10/2022). Pada hari ulang tahunnya yang ke-20, dia mengalahkan pemain senior, Ruselli Hartawan, dengan skor 21-15, 21-13 dan akan berhadapan dengan pemain Jepang, Riko Gunji, pada semifinal.
”Saya tidak menduga bisa lolos ke empat besar Super 100. Apalagi, banyak melawan pemain yang peringkatnya di atas saya. Dukungan penonton juga membuat saya bersemangat,” kata pemain peringkat ke-69 dunia itu.
Ruselli, yang untuk pertama kalinya menjadi lawan Komang, berperingkat ke-57 dunia. Pada babak pertama, Komang menyingkirkan pemain peringkat ke-52 yang menjadi unggulan kedelapan, Wen Yu Zhang (Kanada).
Tiga bulan sebelum tampil di Indonesia Masters, Komang mendapat kesempatan bertanding dalam level lebih tinggi, yaitu Taiwan Terbuka BWF World Tour Super 300. Dia bersaing sejak babak kualifikasi dan bertahan hingga babak kedua. Komang juga termasuk anggota Tim Indonesia saat menjadi juara Asia beregu putri dan menembus perempat final Piala Uber 2022.
Saat menjalani perempat final, Komang sebenarnya merasakan sakit pada engkel kanan. Meski demikian, dia mengatakan bahwa itu tidak akan menjadi masalah untuk melawan Gunji, juara dunia yunior 2019.
Komang bahkan menjadi satu-satunya wakil Indonesia tersisa di nomor tunggal. Hasil ini dipastikan setelah tunggal putra, Christian Adinata, disingkirkan Lee Chia Hao (Taiwan) 21-16, 17-21, 17-21.
Pada ganda campuran, kekalahan pasangan senior terbayarkan oleh kemenangan pasangan berusia 19 tahun, Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata, atas unggulan pertama asal Jepang, Yujiro Nishikawa/Saori Ozaki. Jafar/Aisyah menang dengan skor 19-21, 21-10, 21-8.
”Kami memang kesulitan pada gim pertama karena lawan terus menyerang hingga kami kesulitan mengembangkan permainan. Pada dua gim berikutnya, kami berusaha bermain tanpa beban dan berinisiatif menyerang lebih dulu,” tutur Jafar yang akan bersaing dengan pasangan China, Cheng Xing/Chen Fanghui, pada semifinal. Pasangan China ini menghentikan Hafiz Faizal/Melati Daeva Oktavianti, 21-12, 11-21, 19-21.
Persaingan Indonesia-China akan terjadi pada semifinal lain, yaitu antara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Jiang Zhenbang/Wei Yaxin. Dejan/Gloria, yang menjuarai Indonesia International Challenge, pekan lalu, menang atas sesama pasangan Indonesia, Amri Syahnawi/Winny Oktavia Kandow, sedangkan Jiang/Wei mengalahkan Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami.
Saya tidak menduga bisa lolos ke empat besar Super 100. Apalagi, banyak melawan pemain yang peringkatnya di atas saya.
Pasangan sementara pada nomor ganda putra, Pramudya Kusumawardana/Rahmat Hidayat, juga melangkah ke semifinal. Kemenangan atas unggulan kedua, Junaidi Arif/Muhammad Haikal (Malaysia), 21-13, 21-14, membuat Pramudya/Rahmat selalu menang dua gim dalam tiga babak. Mereka juga mempertahankan diri pada jalur juara untuk kedua kalinya setelah menjuarai Indonesia International Challenge di tempat yang sama, pekan lalu.
Perjalanan duet pemain pelatnas utama dan pratama Indonesia itu hanya terjadi dalam dua turnamen di Malang. Mereka dipasangkan karena partner Pramudya, yaitu Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, masih menjalani pemulihan cedera lutut. Di sisi lain, partner Rahmat, yaitu Muhammad Rayhan Nur Fadillah, bermain pada Kejuaraan Dunia Yunior di Spanyol, 17-30 Oktober.
Ribka/Lanny Mundur
Pada ganda putri, salah satu kekalahan wakil Indonesia disebabkan mundurnya juara Indonesia International Challenge, Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari, sebelum menjalani perempat final melawan Rui Hirokami/Yuna Kato (Jepang).
”Ribka sakit sejak Kamis malam. Badannya panas dingin, hari ini pun belum sehat. Akhirnya diputuskan mengundurkan diri,” ujar pelatih ganda putri pelatnas, Prasetyo Restu Basuki.
Rekan mereka yang juga pasangan baru, Nita Violina Marwah/Tryola Nadia, sama-sama gagal melangkahkan kaki ke semifinal. Mereka disingkirkan pasangan Korea Selatan, Kim Min-ji/Seung Yeon-seong, 21-16, 19-21, 13-21.
Pada pertandingan itu Nita kembali mengalami keluhan di bagian engkel hingga tidak bisa bermain maksimal. ”Saya kembali mengalami sedikit bengkak di engkel. Saya akan melakukan perawatan lebih dahulu untuk menyembuhkan cedera ini sebelum turun di turnamen berikutnya,” tutur Nita.
Dengan demikian, semifinal ganda putri hanya akan diikuti satu pasangan Indonesia, yaitu Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum. Mereka mendapat tiket empat besar melalui persaingan sesama pemain Indonesia dengan mengalahkan Ridya Aulia Fatasya/Kelly Larissa, 21-16, 21-10.