Secara dramatis, MU meraih kemenangan atas Omonoia lewat gol telat Scott McTominay dalam pekan keempat Liga Europa. Hasil itu menambah kepercayaan diri MU untuk mengudeta Real Sociedad dari puncak klasemen Grup E.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT – Setelah melalui perjuangan luar biasa, Manchester United akhirnya mampu meraih kemenangan atas tim tamu, Omonoia, lewat gol telat gelandang Scott McTominay di menit ke-90+3 dalam pekan keempat Liga Europa. Dengan kemenangan di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Jumat (14/10/2022) itu, "Si Setan Merah" semakin percaya diri mampu mengudeta Real Sociedad, pemuncak klasemen Grup E, dalam dua pekan berikutnya.
”Itu pertandingan luar biasa bagi kami. Itu sesuai pesan sebelum pertandingan yang ditegaskan kembali oleh para pelatih, menangkan grup. Semua orang ingin memenangkan grup, ini penting untuk pertandingan yang akan datang,” ujar McTominay yang masuk menggantikan gelandang Casemiro pada menit ke-81 seperti dilansir laman resmi Manchester United (MU), Jumat.
Dalam laga itu, MU nyaris mengurung Omonoia sepanjang pertandingan. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan tidak memberikan kesempatan bernafas kepada para pemain tim tamu asal Cyprus tersebut. Statistik menunjukkan, MU menciptakan 34 tendangan dengan 13 tepat sasaran ke gawang. Mereka menguasai permainan dengan 78 persen penguasaan bola berbanding 22 persen. Adapun Omonoia hanya membuat tiga tendangan dengan satu tepat sasaran ke gawang.
Rentetan peluang MU silih berganti datang, antara lain dari Marcus Rashford, Casemiro, Antony Matheus dos Santos, Ronaldo, dan McTominay. Namun, semua peluang itu mampu dengan apik dimentahkan oleh kiper Omonoia, Francis Odinaka Uzoho, yang bermain mengesankan.
Salah satu aksi brilian penjaga gawang berusia 23 tahun asal Nigeria itu yakni secara beruntun menyelematkan gawangnya dari tendangan terarah Antony dan sontekan Rashford dari dalam kotak penalti pada menit ke-46. Dua menit kemudian, dia kembali secara beruntun menyelamatkan gawangnya dari sontekan gelandang Frederico ”Fred” Rodrigues de Paula Santos dan Ronaldo yang sudah berhadapan langsung dengannya.
Namun, Uzoho akhirnya tak kuasa mencegah gawangnya kebobolan pada menit ke-93. Gol itu berawal dari kemelut yang diciptakan oleh pemain sayap MU, Jadon Sancho. Setelah berupaya menembus pertahanan rapat Omonoia, pemain berusia 22 tahun itu memberikan umpan kepada McTominay yang berada di antara kawalan bek lawan. Dengan cerdik, McTominay melepaskan diri dari kawalan dan melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dibendung Uzoho.
Jaga jarak
Dengan raihan tiga poin itu, MU kokoh di urutan kedua dengan sembilan poin dari empat laga. Mereka tertinggal tiga poin di bawah Real Sociedad yang sudah mengumpulkan 12 poin dari empat laga. MU tertinggal dari Sociedad karena takluk 0-1 dari klub asal Spanyol itu dalam pekan pertama, 9 September lalu.
Hal baiknya adalah tim terus maju dan tidak menyerah. Mereka tetap yakin dan pada akhirnya kami mendapatkan hadiahnya. (Erik Ten Hag)
Kendati demikian, MU cukup percaya diri bisa mengambil alih pimpinan klasemen grup atas Sociedad dalam dua pekan berikutnya. Dalam dua laga sisa, MU akan menjamu klub asal Moldova, Sheriff Tiraspol, pada 28 Oktober dan bertandang ke Sociedad pada 4 November. Laga menghadapi Sociedad boleh jadi titik krusial MU untuk mewujudkan targetnya tersebut.
”Kami harus memenangkan kedua pertandingan selanjutnya, melawan Sheriff dan Sociedad. Kami akan melakukannya. Kalender sangat ketat. Kalau finis kedua, kami memiliki beberapa pertandingan lagi. Jadi, kami harus coba menyelesaikannya,” ungkap kiper MU David De Gea kepada UEFA.com.
Manajer MU Erik ten Hag, mengatakan, di balik sulitnya tim mengonversi banyak peluang menjadi gol, dia tetap mengapresiasi permainan timnya. Bagi pria asal Belanda itu, para pemainnya telah menunjukkan semangat luar biasa. Mereka terus berjuang tanpa lelah untuk melahirkan gol.
”Dalam tim ini, ada banyak kreativitas dan kemampuan mencetak gol. Tetapi, terkadang, Anda memiliki malam di mana Anda tidak mampu menghasilkan gol. Tetapi, hal baiknya adalah tim terus maju dan tidak menyerah. Mereka tetap yakin dan pada akhirnya kami mendapatkan hadiahnya. Saya sangat senang dengan itu. Ini tentang semangat dalam tim dan skuad, bukan cuma tentang 11 pemain,” kata Ten Hag.
Pelatih Omonoia Neil Lennon tak kalah bahagia dengan performa timnya, walaupun kalah. ”Saya bangga dengan tim. Kami hanya berjarak beberapa menit dari salah satu hasil terbesar dalam sejarah klub ini. Kami sudah membuat langkah besar dalam waktu singkat. Para pemain telah bermain fantastis sejak saya datang pada Maret lalu. Saya pikir perjalanan ini sedikit menempatkan Omonoia di peta sepak bola Eropa. Kita perlu untuk terus membangunnya,” tegas Lennon. (BBC/DRI)