Digelar Tanpa Penonton, Duel Timur Tengah Berjalan Sengit
Duel antara Uni Emirat Arab versus Palestina pada kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Senin, berjalan sengit. Laga yang digelar tanpa penonton itu dimenangi UEA, 4-3.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS – Duel Timur Tengah antara Uni Emirat Arab melawan Palestina dalam laga sepak bola Grup B kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pekansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/10/2022) diselenggarakan tanpa penonton. Uni Emirat Arab kembali meraih poin penuh, yaitu menang atas Palestina, 4-3.
Bangku-bangku tribun penonton tampak kosong. Kendati demikian, gemericik air hujan yang menimpa atap stadion seolah menggantikan kehadiran penonton. Selebihnya, terdengar suara teriakan antarpemain atau sesekali instruksi pelatih terhadap para pemainnya di lapangan.
Adapn digelarnya pertandingan tanpa penonton itu untuk memenuhi imbauan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). "Demi keamanan dan kenyamanan bersama serta menghargai dan menghormati saudara/saudari kita yang sedang berduka akibat kejadian yang menimpa (mereka) di Stadion Kanjuruhan, Malang," ungkap PSSI melalui akun resminya di Twitter.
Tampil percaya diri sejak babak pertama, Palestina unggul 3-2 atas UEA. Di pengujung babak pertama, pertandingan sempat dihentikan pada menit ke-41 akibat hujan deras. Sayangnya, keunggulan tim asuhan Loai Alsalehi itu hanya bertahan sementara.
Di babak kedua, tim UEA asuhan Alberto Gonzalez berhasil menyamai kedudukan melalui sontekan keras Ghaith Abdalla Almusharrkh pada menit ke-69. Pil pahit kembali harus ditelan oleh Palestina. Pada menit ke-85, Waleed Mallalla Alhamadi berhasil membobol gawang Mohammed Abushaqra sehingga kedudukan berbalik menjadi 4-3 untuk UEA hingga peluit panjang dibunyikan.
Kami tidak merasa takut atau terancam. Sebaliknya, kami merasa aman dan senang bisa bermain di Indonesia. (Alberto Gonzalez)
Dalam konferensi pers, kedua pelatih mengaku para anak asuhnya perlu berdaptasi terlebih dahulu terkait kondisi lapangan dan cuaca di Indonesia. Ditambah lagi, hujan deras membuat lapangan tergenangi air sehingga para pemain kesulitan untuk berlari.
"Ini pertama kali tim kami bertanding di Indonesia. Faktor hujan dan kondisi lapangan membuat pemain kami kesulitan," ujar Alsalehi.
Selain itu, kedua pelatih turut mengucapkan belasungkawa atas peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (1/10/2022) lalu. "Kami tidak merasa takut atau terancam. Sebaliknya, kami merasa aman dan senang bisa bermain di Indonesia. Tanpa adanya penonton, saya rasa pertandingan berjalan seimbang. Tidak ada yang dirugikan atau diuntungkan," kata Gonzalez.
Pada putaran selanjutnya, UEA dan Palestina akan bertemu dengan Indonesia (5/10/2022) dan (7/10/2022). Sebelumnya, Indonesia harus mengakui keunggulan UEA 3-2 dalam uji coba di Dubai (20/10/2020). Pada pertandingan kedua (24/10/2020), tim asuhan Bima Sakti itu kembali harus menelan kekalahan 0-4.
Melihat riwayat tersebut dan poin penuh yang berhasil diraih UEA dari dua pertandingannya, Indonesia perlu waspada dan meningkatkan peformanya. Namun, karena bermain di kandang sendiri, tim "Garuda Muda" akan lebih percaya diri.