Kehadiran para bintang NBA menjadikan EuroBasket 2022 berada di level kompetitif tertinggi. Mereka bersinar terang dan mendominasi ajang terbesar di Eropa itu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP/DPA/MARIUS BECKER
Pebasket Slovenia Luka Doncic (kiri) dan pebasket Perancis Rudy Gobert berebut bola dalam penyisihan Grup B ajang EuroBasket 2022 atau Piala Eropa FIBA di Cologne, Jerman, Rabu (7/9/2022).
BERLIN, MINGGU – Ajang EuroBasket 2022 atau Piala Eropa FIBA terasa seperti dunia kecil NBA. Para bintang NBA datang membela negaranya, lalu mendominasi mutlak di lapangan. Mulai dari Rudy Gobert, Luka Doncic, hingga Giannis Antetokounmpo, meningkatkan level persaingan ajang empat tahunan itu.
Gobert, center dari klub Minessota Timberwolves, mengantarkan Perancis menang dramatis atas Turki 87-86 dalam laga 16 besar di Arena Berlin, pada Sabtu (10/9/2022). Dengan sumbangan 20 poin dan 17 rebound, dia menjadi pahlawan kemenangan di laga yang berakhir hingga babak tambahan waktu.
Dengan tubuh kokoh setinggi 2,16 meter, Gobert tidak terbendung saat bermain di area dalam. Selain mencetak poin, peraih tiga kali Defensive Player of The Year NBA itu juga menjadi tembok penghalang lawan di area pertahanan. Turki yang sempat unggul di akhir kuarter keempat 77-73, tidak kuasa menahan kemampuan individu Gobert.
“Kami tidak pernah berhenti berjuang. Kami selalu percaya. Itu jelas bukan permainan terbaik kami. Namun, hal yang sangat saya banggakan adalah fakta bahwa kami tidak pernah menyerah. Banyak tim akan menyerah di posisi itu,” kata Gobert seperti dikutip di situs resmi FIBA.
AP PHOTO/MICHAEL SOHN
Pebasket Slovenia Luka Doncic (kanan) diadang pebasket Belgia (tengah) dalam babak 16 besar ajang EuroBasket 2022 atau Piala Eropa FIBA di Berlin, Jerman, Sabtu (10/9/2022).
Pada hari yang sama, Doncic juga memimpin Slovenia lolos ke 8 besar seusai menang atas Belgia 88-72. Bintang 23 tahun asal klub Dallas Mavericks itu menyumbang 35 poin, 5 rebound, dan 5 asis. Dia membuat skuad Belgia kebingungan karena tidak punya cara menghentikannya.
Doncic bisa mencetak poin dari garis tiga angka maupun penetrasi ke area dalam. Saat bersamaan, dia juga menarik gravitasi lawan ke arahnya. Saat lawan terlalu fokus kepadanya, Doncic akan membagi bola ke rekan tim yang berdiri tanpa penjagaan.
Aksi magis Doncic sudah berlangsung tiga gim beruntun. Di dua laga grup sebelumnya, guard bertubuh gempal itu sudah mencetak 47 poin (lawan Perancis) dan 36 poin (lawan Jerman). Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, ada pemain yang mencetak 30 poin dalam tiga gim beruntun di EuroBasket.
Penampilan paling spesial dicatat saat melawan Perancis. Dia menghasilkan 47 poin dari total 88 poin Slovenia. “Dia sangat memanjakan kami, sehingga kami berpikir itu sesuatu yang normal. Padahal, penampilan itu adalah bola basket tingkat tinggi. Sunguh menakjubkan yang dilakukannya di lapangan,” kata pelatih Slovenia, Aleksander Sekulic.
Dia sangat memanjakan kami, sehingga kami berpikir itu sesuatu yang normal. Padahal, penampilan itu adalah bola basket tingkat tinggi.
AP PHOTO/ANTONIO CALANNI
Pebasket Yunani Giannis Antetokounmpo bersiap melempar bola ke ring Estonia pada penyisihan Grup C ajang EuroBasket 2022 atau Piala Eropa FIBA di Cologne, Jerman, Kamis (8/9/2022).
Giannis bersana Yunani tidak mau kalah dominan. Peraih dua kali MVP NBA itu menyudahi babak grup sebagai pencetak skor terbanyak. Dia mencatatkan 29,5 poin dengan hanya bermain rerata 26,5 menit. Semua pemain Eropa kesulitan menghadapi tubuh atletisnya yang tinggi dan kekar.
Persaingan tersengit
Tidak pelak, EuroBasket tahun ini terasa seperti potongan kecil NBA. Banyak juga pemain kawakan yang tampil, seperti Nikola Jokic (Serbia/ Nuggets). Selain itu, pemain rookie musim lalu turut ikut serta, antara lain Alperen Sengun (Turki/ Rockets) dan Franz Wagner (Jerman/ Magic).
Wajar jika Gobert menyatakan ajang ini jauh lebih kompetitif dari yang pernah ada. “Saya pikir ini adalah EuroBasket terbaik yang pernah saya lihat. Dari cara bermain, para pemain, hingga level keseluruhan setiap tim yang tampil,” ucap Gobert yang baru pindah dari Utah Jazz pada pramusim kali ini.
Persaingan ketat itu cukup beralasan. Sejak 2017, EuroBasket berubah dari ajang dua tahun sekali menjadi empat tahun sekali. Karena itu, prestasi di ajang ini menjadi jauh lebih bergengsi dan sulit diraih dengan jarak waktu layaknya Olimpiade. Para pemain pun lebih ingin ikut serta dan memberikan yang terbaik.
Pebasket Perancis Rudy Gobert melakukan dunk saat timnya melawan Bosnia-Herzegovina dalam penyisihan Grup B ajang EuroBasket 2022 atau Piala Eropa FIBA di Cologne, Jerman, Selasa (6/9/2022).
Seperti Gobert, dia datang untuk melengkapi portofolionya. Dia belum pernah mengantar Perancis juara di level senior. “Ini akan menjadi yang pertama untuk saya. Akan luar biasa bisa terjadi. Itulah target kami setelah gagal meraih emas Olimpiade dan harus puas dengan perak,” ucapnya.
Giannis punya alasan lain. Dia ingin berprestasi untuk negara bersama saudaranya. Adapun tiga Antetokounmpo bersaudara, yaitu Giannis, Kostas, dan Thanasis, sama-sama membela Yunani di ajang tersebut.
“Semakin banyak mimpi yang menjadi kenyataan. Momen untuk album keluarga kami. Terkadang Anda tidak menyadari sesuatu begitu luar biasa ketika sedang menciptakan sejarah. Namun, 10 sampai 20 tahun dari sekarang, rasanya pasti akan berbeda untuk kami bertiga,” jelas Giannis.
Ambisi dan dominasi para pemain NBA itu pun menjadikan EuroBasket semakin menarik. Setidaknya, ajang ini bisa menjadi pemanasan sebelum NBA kembali berlangsung pada Oktober 2022. Pengalaman itu juga berguna bagi Doncic dan kawan-kawan untuk mengumpulkan percaya diri mereka jelang musim baru. (AP)